Random post

Tuesday, July 24, 2018

√ Terinspirasi Masuk Kuliah Dari Membaca Mystupidtheory [Sharing Dari Pembaca]

Sebelumnya, terima kasih saya sampaikan kepada Mas Mahfuzh yang mengizinkan goresan pena saya ini numpang di mystupidtheory.com.


Namaku Syarif, Muhammad Syarif Hidayah. Di sini, saya mau mengembangkan secuil dongeng wacana perjuanganku masuk universitas. Apa hubungannya dengan Myst? Baca saja deh….


Setahun yang lalu, Aku yaitu salah seorang siswa jurusan otomotif dari Sekolah Menengah kejuruan terbaik di kabupaten tempatku tinggal, Klaten. Secara umum, anak Sekolah Menengah kejuruan biasanya menentukan bekerja daripada kuliah seusai lulus. Prosentase yang akan kuliah kurang dari 30% dari jumlah siswa satu angkatan. Aku termasuk di dalamnya. Bukan alasannya yaitu ingin kuliah, namun alasannya yaitu saya belum siap bekerja. Berbicara bahwa bersekolah untuk bekerja merupakan hal yang memalukan bagiku. Rasanya aneh saja menuntut ilmu untuk mencari uang.


Alasanku masuk Sekolah Menengah kejuruan dulu bukan untuk segera kerja, tetapi alasannya yaitu diajak teman. Aku jalani hidup bagikan air mengalir. Tanpa tujuan yang jelas, tanpa cita-cita.


Di tahun terakhirku di sekolah, Aku PKL (Praktik Kerja Lapangan) di bengkel kendaraan beroda empat di kawasan Purwokerto. Di bengkel, ada banyak waktu luang yang biasa saya gunakan untuk streaming YouTube.


Suatu hari, secara tidak sengaja saya melihat FET (Flat Earth Theory) dan bodohnya saya terpengaruh. Bumi datar kemudian menjadi perbincangan di antara saya dan beberapa ‘ashabul bengkel‘. Singkatnya, dalam mencari pembuktian, saya berjumpa dengan blog Myst. Aku mendapat pencerahan di sana, mulai dari bantahan FET hingga ide-ide pagi.


Di Myst, sains terasa menyenangkan dan asyik untuk dipelajari. Walaupun penulisnya, yang menginspirasiku, yaitu seorang kimiawan, namun saya langsung lebih tertarik pada fisika. Moment itu, saya menemukan cita-citaku. Berkuliah!


Selesai PKL saya memutuskan ingin kuliah di Fisika UGM. Orang renta setuju-setuju saja. Ayah sering memberiku kebebasan menentukan pilihan sendiri. Kata ayah, saya yang akan menjalaninya. Mereka hanya berpesan kalau sanggup mencari beasiswa.


Pertama-tama SNMPTN saya coba. Praktis ditebak, gagal! Memang untuk ukuran SMK, masuk Perguruan Tinggi Negeri ternama lewat SNMPTN bagaikan mitos. Bahkan ada sekolah tinggi tinggi yang tidak menyediakan registrasi lewat SNMPTN bagi SMK. Ditolak sebelum melamar, dilepeh sebelum masuk mulut, bayangkan!


Berikutnya saya coba Jalur Prestasi untuk diploma maupun sarjana, namun tidak hingga kelar proses pendaftarannya. Sebab saya kesulitan mendapat konversi nilai rapor.


Kurikulum dan kebijakan yang berubah-ubah menciptakan pegawai kurikulum sibuk dan kerepotan. Terbaca dari beberapa kata-katanya yang pedas seolah mencegahku mendafar kuliah sewaktu minta dibuatkan konversi nilai rapor. Kata-kata yang masih saya simpan: “SMK kok kuliah, Mas. Nek kuliah nak yo wingi mlebu Sekolah Menengan Atas wae (kalau mau kuliah harusnya kemarin masuk Sekolah Menengan Atas saja).”


Beberapa guru sekalipun beropini kalau anak Sekolah Menengah kejuruan itu harusnya kerja. Walaupun tidak sedikit yang menyemangati supaya kuliah. Karena saya yaitu tipe orang yang tidak suka merepotkan orang lain, Jalur Prestasi jadinya saya skip.


Lalu saya mendaftar SBMPTN. Dengan pilihan yang hampir sama menyerupai SNMPTN: 1. Teknik Mesin UGM, 2. Fisika UGM, dan Pendidikan Teknik Otomotif UNY. Pilihan pertama Teknik Mesin biar tidak terkesan mengkhianati jurusan sewaktu SMK, kalau-kalau ada yang bertanya. Meskipun dalam hati dan dalam doa pilihan kedua yang saya inginkan.


Selanjutnya saya ikut bimbingan persiapan kuliah dari sekolah. Materi SBMPTN tentu jauh di atas materi yang didapat anak SMK. Quote Abraham Lincoln wacana kapak, waktu, dan pohon, yang saya sanggup dari penulis Myst saya rasa tidak sanggup digunakan. Apalagi setahun sewaktu PKL saya tidak membuka buku pelajaran sama sekali. Belajar Saintek SBMPTN bagaikan memakan mie ayam satu mangkuk dalam sekali telan.


Paham sih, waktu soal dibahas di kelas. Namun lupa ketika mengerjakannya sendiri. Pelajaran yang didapat dari bimbingan ini yaitu “mestinya saya mulai berguru lebih awal”.


Akhirnya waktu ujian yang ditunggu-tunggu telah tiba. Menyadari materi yang saya kuasai sangat sedikit, saya teringat quotenya Mas Mahfuzh dalam idepagi, “Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan.” Aku rasa ketika itu yaitu ketika yang sempurna untuk menerapkannya.


Soal ujian pertama, Tes Potensi Akademik (TPA) hampir 85% saya kerjakan, Bahasa Indonesia semuanya saya kerjakan namun tidak ada yang yakin benar, Bahasa Inggris 7 soal saya kerjakan, Matematika Dasar 2 soal saya kerjakan tapi ngasal. Aku cukup yakin dengan tanggapan soal TPA alasannya yaitu saya sudah berguru TPA untuk USM PKN STAN yang saya rasa lebih rumit.


Ujian kedua Saintek, oh ya, saya duduk sempurna di depan meja pengawas ujian. Kondisi ini semakin mendorongku untuk bertaruh. Sebab ‘pekewuh’ rasanya kalau LJK dikumpulkan dalam kondisi bersih. Sejujurnya tidak ada yang sanggup saya kerjakan kecuali 2 soal kimia. Akhirnya taruhanku ada pada 60 soal Saintek.


Jika dari 10 soal 2 soal benar, maka akan impas. Jika memungkinkan terburuk semuanya salah, berarti saya harus mengorbankan 15 soal TPA-ku yang benar. Benar 4, salah -1, tidak dijawab 0. Aku tidak tahu bagaimana sistem evaluasi SBMPTN untuk masuk jurusan tertentu apakah nilai tiap mapel harus sekian dan sekian.


Karena tak ada pilihan, Aku putuskan untuk mengisi semuanya secara ngasal. Daripada dibiarkan kosong. Paling tidak saya punya peluang. Toh kalau tidak diterima memang sudah sewajarnya. Kalaupun diterima di Pendidikan Otomotif tetap mesti disyukuri. Namun bila diterima, saya rasa ini bakalan mencetak sejarah.


Minggu-minggu berikutnya saya gunakan untuk persiapan Ujian Mandiri.


Beberapa waktu kemudian, saatnya pengumuman SBMPTN. Agak ragu untuk melihatnya. Namun saya meyakinkan diri hingga 50% plus satu keyakinan yang terkumpul. Aku yakin dengan doa yang saya panjatkan. Dan alhamdulillah, lolos Fisika UGM. Sore itu saya bahagia bukan main.


3 hari kemudian, pengumuman USM PKN STAN tiba. Aku tidak sanggup mengakses alasannya yaitu bandwidth-nya penuh. Tetapi di hari yang sama sahabat SMP-ku menelpon. Mengatakan kalau saya lolos. Alhamdulillah, saya diterima di pilihan pertama, D-3 Akuntansi.


Aku mendaftar USM PKN STAN alasannya yaitu merasa kesulitan berguru soal SBMPTN. Sebelumnya tidak pernah terlintas dalam benakku akan kuliah di sana. Sewaktu melihat soal-soal tahap pertama tahun lalu, saya rasa lebih fair berguru soal USM kalau harus bersaing dengan anak Sekolah Menengan Atas alasannya yaitu tidak perlu hafalan rumus dan tidak harus berguru biologi. Di sela-sela berguru SBMPTN itu saya berguru USM.


Alhamdulillah keduanya diterima. Agak sayang melepas Fisika UGM. Namun pilihan tetap pilihan. Dan hidup ini bukan wacana diri kita sendiri.


Sekarang, saya sedang menikmati liburan semester 1 yang hampir usai. Berharap sanggup selesai serta mendapat ijazah diploma 3 kemudian melanjutkan D4 Khusus Akuntansi atau S1 Akuntansi.


NOTE from Mahfuzh : Owner Mys


Pertama-tama, Thanks banget udah mau baca blog ini!


Alhamdulillah ada dongeng menyerupai ini, bikin saya bahagia banget. Awal mula saya nulis bantahan FET dulu juga alasannya yaitu ingin meluruskan pendapat sains yang keliru. Takutnya kalau pelajar pada ikut-ikutan beropini bahwa Hukum Newton, Einstein, dan banyak sekali temuan sains lainnya ialah konspirasi belaka, maka udah nggak akan ada lagi kemajuan sains di Indonesia.


Tapi semua tulisanku itu nggak akan ada artinya kalau nggak dibaca dan dipikirkan. Kaprikornus orang-orang menyerupai kau Syarif, sudah menciptakan usaha saya menulis tidak sia-sia. Saya bahagia sekali.


Walaupun di dongeng kau seakan-akan Myst punya andil besar dalam perubahan dongeng hidupmu, sy tahu tolong-menolong itu semua alasannya yaitu usahamu sendiri. Semoga dongeng ini menjadi ide buat banyak orang! Bahwasannya kita yang memulai perubahan itu! Sekecil-kecilnya! Sesederhana apapun!


Semoga perjalnaan kuliah lancar, berprestasi, membanggakan orang renta dan bermanfaat bagi sekitar. Keep the good work!


 


 



Sumber https://mystupidtheory.com