Random post

Thursday, July 5, 2018

√ Perjalanan Ke Tsukuba – Kota Sentra Sains Di Jepang


Bulan kemudian saya mengikuti sebuah konferensi kimia molekular di kota Tsukuba, ada poster penelitian yang saya presentasikan. Dalam konferensi ini, bahu-membahu ada beberapa topik yang sangat menarik dan bekerjasama dengan risetku, tetapi sayangnya kebanyakan presenternya berbahasa Jepang, maklum saja acaranya dilaksanakan oleh Molecular Simulation Society of Japan. Nah.. Karena kebetulan saya menginap di rumah sobat di Tsukuba, jadi sempat berjalan-jalan dan melihat kota ini. Inilah perjalanan ke Tsukuba Pusat Sains di Jepang:





Sebenarnya saya sudah dengar ihwal Kota Tsukuba ini semenjak lama, di sana ada JAXA atau gampangnya yaitu NASA-nya Jepang. Uniknya yaitu kita dapat masuk dan melihat-lihat isi dari sentra penelitian JAXA ini sebab dimasukkan sebagai science park.





Silicon Valley-nya Saintis Jepang





Kalian niscaya pernah membaca atau dengar ihwal Silicon Valley? Tempat dimana start up teknologi berkembang sangat pesat dengan kondisi kota teknologi terbaik di dunia. Nah.. Tsukuba ini dirancang sebagai Silicon Valley buat para saintis di Jepang. Makara semacam syurga-nya saintis Jepang.





Dulunya di antara Tokyo dan Ibaraki, ada tiga desa, yang kemudian pada tahun 1960 dijadikan menjadi satu kota berjulukan Tsukuba. Pendirikan kota ini ditujukan biar menjadi sentra institusi penelitian. Digadang-gadang dengan nama Tsukuba Science City yang didesain untuk menguraikan kepadatan Tokyo dan Yokohama sebagai sentra penelitian sains. 





Jadi awal pendirian kota ini memang ditujukan sebagai pusatnya penelitian dan menjadi yang terdepan dalam riset dan teknologi. Pembangunannya telah dilakukan semenjak lebih dari 70 tahun yang lalu. 





Saat ini hampir di seluruh sisi kota berisi institusi penelitian sains dan teknologi. Dari sains material, kesehatan sampai urusan langit dan antariksa ada di satu kota. 





Sebenarnya selain Silicon Valley dan Tsukuba, model kota ibarat ini juga ada di Jerman, tetapi saya lupa nama kotanya. Hehe sory. 





Di Tsukuba kalian dapat menemukan peneliti dari banyak sekali bidang, dari peneliti kanker, material, pertanian sampai antariksawan. Berbagai institusi sains di Tsukuba dapat kalian lihat daftarnya disini: Tsukuba Science City Network.





Bahasa Inggris di Mana Saja!





Lingkungan sosial di Tsukuba sangat berbeda dengan di Jepang! Aku tahu jikalau di Tokyo, Kyoto dan Hokkaido, Bahasa Inggris itu sudah sangat umum. Tetapi di kota Tsukuba ini, kalian dapat hidup hanya dengan Bahasa Inggris total! Hampir di setiap sudut kota ini orang-orang berbicara dengan Bahasa Inggris! 





Seluruh institusi sains yang menuntut kerja sama antar saintis mungkin telah membentuk lingkungan yang sangat internasional di Tsukuba. Bahasa Inggris menjadi sangat umum, bahkan asimilasi budaya dapat dengan simpel terjadi di kawasan ini sebab jumlah orang asingnya yang sangat banyak. 





Salah satu hal yang paling membuatku suka dengan kota Tsukuba ini yaitu mudahnya mencari masakan halal. Kalian dapat mendapat masakan halal ala China (Uyghur), masakan halal Thailand, Indonesia, India, Turki dan banyak sekali jenisnya. Pokoknya lezat sekali untuk hidup. Mungkin satu-satunya kekurangan dari kota ini yaitu tidak ada kawasan rekreasi yang benar-benar menarik untuk rileks. Kecuali kalian suka museum sains!





Sayangnya saya hanya dapat menginap di Tsukuba 3malam, berangkat di hari Selasa dan pulang hari Jum’at, itu sebab tiket shinkansenku ditanggung kampus. Tiga hari penuh ikut seminar, jadi hanya ada waktu jalan malam hari dan pagi-pagi sekali, tidak sempat masuk ke museum sains atau bahkan ke JAXA yang gratis. 





Lingkungan Kota yang Selaras dengan Alam





Akhirnya saya jalan-jalan di pagi hari sekali untuk melihat taman-taman di sekitar kota Tsukuba. Menariknya, kota ini didesain mempunyai jalur pejalan kaki dan pesepedah di belahan tengah ruas kota.





Lebih dari 10km jalan di belahan tengah kota yang mengakses pusat-pusat keramaian ada jalan khusus pejalan kaki dan pesepedah. Sepanjang jalan ini kalian akan melihat rimbunan pepohonan, taman-taman kota dan beberapa jembatan penyebrangan.





Ini konsep yang menurutku paling menarik dari kota Tsukuba. Selama tiga hari, saya melalui jalan poros ini setiap harinya. Jalan ini memungkinkan saluran ke wilayah kampus Tsukuba University, Rumah Sakit Tsukuba, Tsukuba Station, NIMS (National Institute of Material Science), JAXA, dan AIST(National Institute of Advance Science and Technology). 





Foto-foto di kota Tsukuba





Beberapa foto sempat saya ambil di belahan jalur pejalan kaki dan pesepedah di dalam kota Tsukuba. Ini di belahan bersahabat Tsukuba Station dan Mall: 









Kemudian jalan ini tembus ke belahan belakang dari NIMS dan JAXA, ini beberapa fotonya:









Dan yang paling cantik di depan AIST, di sini ada banyak sekali ginkobiloba yang daunnya gugur ibarat karpet kuning. Ini ia foto-fotonya:









Yap! Itu rangkuman perjalananku di Tsukuba, walaupun bahu-membahu nggak dapat dibilang jalan-jalan sebab nggak masuk ke museum ataupun kawasan terkenalnya, tetapi karean sedang ekspresi dominan gugur tetap dapat menikmati keindahan kotanya. Simak juga perjalananku pada ekspresi dominan gugugur ke Pulau Miyajima di Hiroshima dan Tempat Wisata Musim Gugur di Okayama. 





Thanks for reading! 



Sumber https://mystupidtheory.com