Kelanjutan dari Kongress PPI Jepang di Universitas Hokkaido, hari berikutnya kami mengadakan Pormas, Pekan Olahraga Mahasiswa?, yah mungkin itu lah. Tapi ternyata Pormas ini berisi pertandingan-pertandingan 17-an. Sebelum berangkat kongres, panitia memang memperlihatkan lembar registrasi untuk pertandingan ini, ketika itu saya daftar dengan balap karung dan makan kerupuk. Hari ini kami melakukan Pormas di salah satu daerah wisata populer di Hokkaido, yakni mengunjungi Moerenuma dan Mt. Moiwa di Hokkaido.
Piknik di Moerenuma
Kami berangkat pagi-pagi dari Sapporo Eki memakai Bus, di dalam bus saya berdekatan dengan para senior (read: angkatan tua), ada hal yang menarik pada percakapan bersama mereka. Kami membahas wacana “Kenapa memutuskan bergerak di bidang pendidikan, jadi dosen?” mengingat dua orang senior yaitu dosen. Diskusi ini cukup hangat dan menarik, sangat menyegarkan pagi hari dengan joke-joke yang cair.
Setelah satu jam di dalam bus, akhinya kami hingga di pemberhentian, lalu melanjutkan dengan jalan kaki selama kurang lebih 20 menit. Masuk ke area Moerenuma, saya pribadi mengambil handphone dan mengambil beberapa foto. Aku cek lagi gambar yang saya dapat, ternyata tidak sanggup mewakili keindahan daerah ini. Akhirnya saya putuskan untuk tidak mengambi banyak gambar, cukup saya nikmati dengan mataku sendiri aja, hingga puass.
Kawasan Moerenuma ini terbentang sangat luas, terdiri atas bukit-bukit yang hijau dengan pepohonan dan airmancur. Belakangan saya gres tahu kalau ternyata bukit-bukitnya itu berasal dari tumpukan sampah yang menggunung. Makara intinya kami beramai-ramai sedang mengunjungi tumpukan sampah. Cool isn’t it? XD
Tempat wisata Moerenuma di Hokkaido ini menyediakan lapangan yang sangat luas, lengkap dengan hutan-hutan buatan pohon pinus yang sangat nyaman untuk rekreasi. Tim PPI Hokkaido sangat sempurna menentukan lokasi ini untuk acara PORMAS yang berisi permainan 17-agustusan. Makara ada beberapa lomba yang dilakukan di lapangan ini. Sebelumnya saya hanya mendaftar dua lomba, tapi ternyata kita sanggup ikutan beberapa lomba, balasannya alasannya saya satu-satunya perwakilan dair Kansai, maka saya mengikuti semua lomba tersebut.
Mencoba mengeluarkan skill masa SD yang tersisa |
Aku ikut lomba dengan serius dan semangat, pokoknya seakan-akan hadiahnya yaitu emas batangan. XD. Al-hasil dari 7 lomba yang dipertandingkan, saya sanggup perak-perunggu di 6 cabang, cuma kelewat di lomba gigit sendok, tapi hingga simpulan saya masih agak kecewa alasannya nggak sanggup emas satu-pun. Aniway. Pas program ini semua jadi kenal saya yang perwakilan Kansai. Paling semangat katanya. Tapi emang kalau nggak semangat nggak akan seru.
Setelah pertandingan 17-agustusan selesai, kami makan bento untuk siang. Alhamdulillah bentonya yummy banget, makan diiringi diskusi kecil dengan senior. Selesai makan ada hiburan air mancur di Moerenuma, pasalnya hiburan ini sangat terkenal, air mancur ini mengeluarkan bunyi deburan ombak yang bikin damai en adem banget. Sama persis menyerupai ombak di tepi pantai.
Setelah rangkaian program selesai, termasuk sesi foto bersama selesai, kami lanjutkan ke perjalanan berikutnya. Perjalanan berikutnya ialah ke Sapporo Tower, sebelumnya saya belum naik ke tower ini, tetapi kali ini saya beli tiket buat naik dan lihat kota sapporo dari tower. Pengalaman yang cukup menarik.
Melihat Mt. Moiwa
Sebenarnya PPI Hokkaido punya rencana untuk melihat lebih banyak tempat, tetapi tampaknya waktu tidak mengizinkan. Berhubung hari sudah cukup sore, kami memutuskan untuk bersiap ke obyek wisata terakhir yang sanggup dinikmati malam hari, ke Mt Moiwa dan melihat lampu kota. Aku nggak sabar membayangkan betapa indahnya daerah ini.
Ke Mt. Moiwa ada bus gratis yang sanggup kita ambil untuk mencapai pos kereta gantungnya. Makara keren aja menurutku, semua yang berbau gratis sihh keren lahh. Makara untuk mencapai puncak Mt. Moiwa kita memakai kereta gantung, perjalanan dengan kerta gantung ini juga merupakan salah satu pengalaman yang nggak akan terlupakan. Sangat menarik konsep wisata Mt. Moiwa ini.
Dengan kereta gantung lalu bergerak naik ke atas dan melihat kelip lampu kota, saya membayangkan sedang di dalam pesawat luar angkasa yang sedang menuju mars! Pokoknya seakan-akan bergerak menjauhi bumi gitu, padahal kereta gantung sih cuma sekitar 10 meter dari bumi, dasar tukang khayal! XD.
Semakin tinggi posisi kereta gantung ini, semakin banyak lampu yang sanggup kita lihat. Setelah balasannya kami hingga di puncak, komentar pertama yang ada di kepalaku ialah dingin! Iya cuek banget alasannya posisinya sudah cukup tinggi. Tetapi alasannya saya pengen banget lihat lampu kota, saya kuat-kuatin aja untuk terus diluar dan melihat sekeliling.
Sesi ini rupanya diakhiri dengan foto bersama. Tetapi sehabis foto bersama saya kembali melihat ke lampu kota. Kalau di lihat dari daerah ini bumi seakan-akan punya bintangnya sendiri, lalu melihat ke angkasa juga ada bintang. Dinginnya udara puncak gunung, luasnya pemandangan kota dengan kelip lampu dan indahnya bintang di angkasa, semua ini yaitu pengalaman yang berharga, hanya sanggup kita rasakan jikalau kita mau keluar dan melihat dunia. Benar-benar magnificent!
Kamera Iphone emang Nggak sanggup XD |
Ternyata sehabis sesi foto-foto itu teman-teman pada balik turun, saya yang masih santai-santai di atas balasannya dijemput sahabat buat balik kembali… Lahh hampir aja saya ilang. XD. Kan gawat kalau gak sanggup ongkos kereta gratisan.
Aniway thanks banget buat teman-teman PPI Hokkaido atas perjalanan dan pengalaman menariknya, Thanks PPI Kansai buat ‘beasiswanya’ dan terakhir thanks buat Mbak Zatri yang udah jadi guide.
Oke, next saya akan bahas wacana makan Ramen Halal di warung Ramen Legendaris di Hokkaido. Silahkan subscribe buat mengikuti perjalanan pikiranku yang berikutnya. Thanks All..
Sumber https://mystupidtheory.com