Random post

Tuesday, October 2, 2018

√ Ramadhan Pertama Di Negeri Sakura

Hi guys! Salam Ramadhan!


Malam pertama Ramadhan saya nggak ikutan teraweh di masjid. Aku lupa jikalau masuknya bulan Ramadhan dimulai dari malam hari, sehingga ada sholat teraweh berjama’ah. Walaupun bekerjsama di group Line sudah ada yang mengabari jikalau malam itu akan ada teraweh berjamaah, tapi memang pemberitahuannya sangat mepet dengan waktu isya’ dan kebetulan posisiku lagi di luar, jauh dari Masjid, untuk belanja keperluan sahur satu bulan penuh.


Malam pertama Ramadhan ini saya nggak sanggup tidur, mungkin alasannya ialah saya terlalu banyak tidur di hari minggu, alhasil nggak ngantuk-ngantuk, yaudah saya lanjutkan aja hingga sahur. Sahur di negri sakura ini waktunya sangat awal, sekitar jam 03.03 sudah shubuh, jadi saya sahur sekitar jam 2.30.



Ini bukan pertama kali-nya saya sahur sendirian sih, saya sudah cukup terbiasa untuk sahur sendirian, tetapi ini pertama kalinya sahur tanpa suara-suara dari TOA masjid, terasa sepi sekali. Setelah sahur, saya  sholat subuh dan tidur. Karena jam 03.03 sudah masuk waktu shubuh, maka sehabis sahur saya sanggup tidur lagi sekitar 5 jam hingga jam 8, cukuplah buat beraktifitas kembali.


Senin, 8.40 saya ada kelas Physical Chemistry of Surface, salah satu kelas paling berat buatku. Sebenarnya ini kelas yang kurang ideal buatku, alasannya ialah persyaratan untuk masuk kelas ini harusnya sudah memahami Quantum Chemistry, dan saya belum paham sama sekali.


Ketika masuk kelas, sensei eksklusif membagikan kertas soal kemdian menyampaikan “Hari ini ujian, kita akan ambil nilai tengah semester kalian”,  “Upss… I’m in a real trouble now”.


Dan ibarat dugaan, tak ada satu soalpun yang saya yakin sanggup mengerjakan. Bahkan yang paling dasar aja saya lupa. Aku ingat di beberapa bagian, tetapi lupa detailnya. Kacau dahh.. Dari enam soal yang muncul hanya dua soal yang saya tahu citra umum-nya, sisanya nihil..


Kelasku ini diisi oleh mahasiswa Indonesia(aku sendiri), Jepang dan Cina. Akibat ujian dadakan ini, saya sanggup eksklusif menilai beberapa hal. Selama ujian sensei sibuk sekali sehingga kami ditinggal di ruangan, dengan perjanjian awal: kerjakan sendiri, nggak boleh lihat catatan dan buku cetak.


Setelah beberapa menit ujian dimulai, sahabat dari Jepang tetap santai dan mengerjakan ujiannya, sahabat yang dari cina sudah membuka-buka buku catatannya, dan kalian tahu donk mahasiswa Indonesia lagi ngapain? Mengamati keduanya. Aku sudah pada titik dimana nggak ada lagi yang saya pahami, jadi yah sudah hanya mencoba menerka-nerka beberapa persamaan yang kemungkinannya 90% salah total.


Teman dari Jepang memang mempunyai budaya yang sangat berbeda, mereka mengutamakan kejujuran diatas segalanya, sedangkan sahabat dari China mungkin mengutamakan nilai. Tetapi yang paling menarik ialah dikala Sensei kembali untuk mengecek pekerjaan kami, ia mendapati bahwa sahabat dari China itu membuka buku cetak dan buku catatannya. Tahukah kalian apa yang pertama ditanyakan?


“Kamu nggak melihat buku cetak dan buku catatan kan?”


Aku (dalam hati)  “What?”. Maksudku, pertanyaan macam apa itu? Sedang ujian dan diatas meja ada buku cetak dan buku catatan yang terbuka, apa Sensei masih perlu mengkonfirmasi? 😀


Kalau kita di Indonesia niscaya eksklusif diambil kertas jawabannya, tetapi ini Sensei malah mengkonfirmasi dengan cara yang kasatmata lagi!


Bukannya bertanya “Kamu nyontek buku yah?” tapi malah kebalikannya “Kamu nggak lihat buku kan?”. Benar-benar nggak habis pikir aku.


Setelah dikumpulkan, sensei bilang jikalau ujian ini nggak akan diambil nilainya. Aku lega lahh.. Secara nilaiku sanggup dibilang nol atau mungkin recehan lah. Dan temanku yang lihat buku diampuni, hanya dibilang jikalau itu tidak baik. XD


Puasa hari pertama berakhir dengan nikmat di Masjid menikmati makanan yang disediakan oleh brother muslim dari pakistan. Semoga saja Allah memperlihatkan jawaban terhadap kebaikan mereka. Amin.. >_<



Sumber https://mystupidtheory.com