Random post

Monday, July 24, 2017

√ Gaes, Ketahuilah Teori Yang Di Perlukan Dalam Penelitian Kualitatif

Teori yang di Perlukan dalam Penelitian Kualitatif  √ Gaes, Ketahuilah Teori yang di Perlukan dalam Penelitian Kualitatif

Teori yang di Perlukan dalam Penelitian Kualitatif Sumua penelitian bersifat ilmiah, oleh alasannya itu semua penelitian harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif, teori yang digunakan harus sudaj jelas, alasannya teori disini akan berfungsi untuk memperjelas dilema yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusu instrumen penelitian. Oleh alasannya itu landasan teori dalam tawaran penelitian kualitatif harus sudah terang teori apa yang akan dipakai.

Dalam penelitian kualitatif, alasannya permasalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusuna tawaran kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang sesudah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial. Dalam kaitannya dengan teori, jika dalam penelitian kuantitatif itu bersifat menguji hipotesis atau teori sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat menemukan teori.
Dalam penelitian kuantitatif jumlah teori yang digunakan sesuai dengan variabel yang digunakan dalam penelitian, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak alasannya harus diubahsuaikan dengan fenomena yang berkembang dilapangan. 

Peneliti kualitatif akan lebih prosfessional jika menguasai semu teoi sehinga wawasannya akan menjadi lebih luas, dan sanggup menjadi instrumen penelitian yang baik. Teori bagi penelitian  kualitif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Walaupun peneliti kualitatif dituntut untuk menguasai teori yang luas dan mendalam, namun dalam melaksanakan penelitian kualitatif, peneliti kualitatif harus bisa melepaskan teori yang dimiliki tersebut  dan tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi. Peneliti kualitatif dituntut sanggup menggali data menurut apa yang diucapkan , dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data. Peneliti kualitatif harus bersifat “perspective emic” artinya memperoleh data bukan “bukan sebagai mana seharusnya”, bukan menurut apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi menurut sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisispan/sumber data

Oleh alasannya itu penelitian kualitatif ini jauh lebih sulit dari pada penelitian kuantitaif, alasannya peneliti harus berbekal teori yang luas sehingga bisa menjadi “human Instrumen” yang baik. Peneltian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, alasannya data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrumen sebagai alat pengumpul data yaitu peneliti itu sendiri.

Untuk sanggup menjadi instrument peneliti yang baik, peneliti kualitatif dituntut untuk mewakili wawasan yang luas, baik wawancara teoritis maupun wawasan yang terkait dengan konteks social yang diteliti yang berupa nlai, budaya, keyakinan, hukum, etika istiadat yang terjadi dan berkembang pada konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak mempunyai wawasan yang luas, maka peneliti akan sulit membuka pertanyaan kepada sumber data, sulit memhami apa yang terjadi, tidak aka sanggup melaksanakan analisis secara induktif terhadap data yang diperoleh. Sebagai rujukan seorang peneliti dibidang administrasi akan merasa sulit untuk mendapat data wacana kesehatan, alasannya untuk bertanya pada bidang kesehatan saja akan mengalami kesulitan. Demikian juga peneliti yang berlatar belakangkan bidang pendidikan, akan sulit untuk bertanya dan memahami bidang antropologi.

Peneliti kualitatif dituntut bisa mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan ldama tawaran penelitian lebih berfungsi untuk menujukkan seberapa jauh peneliti mempunyai teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut bersifat sementara itu. Oleh alasannya itu landasan teori yang dikemukan,  tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif dituntut untuk melakuakan grounded reasearch, yaitu menemukan teori menurut data yang diperoleh dilapangan atau situasi sosial.

Nah Gaes, Itulah klarifikasi artikel terkait dengan Teori yang di Perlukan dalam Penelitian Kualitatif yang kami rangkum dari buku Sugiono dalam bukunya yang berjudul "Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D". terkait dengan artikel ini apakah ada yang ingin di tanyakan gaes ?

Sumber http://www.galinesia.com