Random post

Wednesday, February 8, 2017

√ Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal Di Sekolah Model

Tulisan ini ialah pengalaman sekolah kami dalam melakukan jadwal Sekolah Model yang dikembangkan LPMP  dalam sistem penjaminan mutu internal (SPMI) tahun 2016. Sistem ini diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No 28 tahun 2016 wacana Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dan dijelaskan pada Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah model dibimbing secara tekhnis oleh LPMP untuk melakukan penjaminan mutu secara internal  dan selanjutnya di tahun ke 2 Sekolah model harus mengimbaskan pelaksanaan SPMI ke 5 sekolah imbas di sekitarnya.

Apa saja yang harus dilakukan sekolah model dalam pelaksanaan SPMI di tahun pertama ini? 

Tugas utama sekolah model SPMI tahun pertama ialah melakukan siklus penjaminan mutu dimulai dari pemetaan mutu pendidikan, perencanaan pemenuhan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit mutu dan perencanaan taktik peningkatan mutu sekolah. 

a. Pemetaan Mutu pendidikan

Pada siklus ini beberapa acara yang harus dilaksanakan oleh TPMPS adalah: 1) Pengisian Instrumen EDS, 2) Pengolahan hasil EDS sehinngga menjadi skala nilai , 3) Menganalisis nilai raport EDS  dengan memakai format pemetaan mutu. 

Ada banyak instrumen eds yang sanggup digunakan, dan LPMP sendiri tidak memilih instrumen yang harus digunakan, tergantung kebijakan sekolah masing-masing. Namun berdasarkan saya, menimbang dan memperhatikan kesesuaian antara indikator dalam EDS dan indikator dalam format pemetaan mutu, maka saya merekomendasikan untuk memakai EDS yang dikeluarkan oleh LPMP yang pengisiannya secara online di alamat http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ .Dengan memakai EDS PMP, kita tidak perlu mengolah instrumen EDS menjadi angka atau nilai alasannya ialah sistem di situs PMP Dikdasmen akan otomatis mengkonversi pengisian kuisioner menjadi nilai raport sekolah. Nilai raport itu sanggup kita unduh di alamat di atas dengan login memakai userid dan password dapodik. Selanjutnya nilai raport itu kita masukan ke dalam format untuk keperluan pemetaan mutu sekolah. 


Contoh format pemetaan mutu yang dipakai tahun 2016 sanggup dilihat di bawah.

Hasil final dari pemetaan mutu sekolah ialah rekomendasi terhadap indikator yang belum memenuhi SNP (indikator yang belum memenuhi SNP digambarkan dengan nilai raport kurang dari 6,68) atau belum mencapai bintang 5)

b. Perencanaan Pemenuhan Mutu

Siklus pemetaan mutu menghasilkan rekomendasi yang harus dilaksanakan sekolah supaya indikator tersebut memenuhi SNP. Rekomendasi tersebut selanjutnya dipindahkan ke Format penyusunan planning pemenuhan Mutu.

Contoh format penyusunan planning pemenuhan
Penyusunan planning pemenuhan mutu menghasilkan planning acara yang akan dilaksanakan beserta biaya dan waktu pelaksanaan. Selanjutnya jadwal acara yang direncanakan tersebut harus masuk ke dalam RKAS sekolah sehingga pembiayaannya tercover oleh BOS.

Setelah semua rekomendasi telah direncakan pemenuhannya, selanjutnya TIM SPMI harus menciptakan tawaran planning acara yang harus diajukan kepada kepala sekolah. Proposal acara merupakan pola dalam pelaksanaan acara pemenuhan SNP. Sementara itu, tim audit juga harus menciptakan instrumen audit sesuai tawaran yang dibentuk tim pengembang.

c. Pemenuhan Mutu Pendidikan

Pada siklus ini, semua planning acara yang telah disusun dan disetujui kepala sekolah harus dilaksanakan. Pelaksanaan acara tentu tidak bersamaan, tergantung jadwal yang telah dibuat. Kegiatan pemenuhan mutu pendidikan sanggup berupa workshop, KKG. KKKS, lokakarya, Seminar, IHT dan lain-lain.

d. Monitoring dan evaluasi

Tim monev bertugas untuk memonitoring dan mengevaluasi acara pemenuhan mutu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan laporan kegiatan. Selanjutnya tim audit menawarkan saran dan rekomndasi untuk memperbaiki kekurangan dalam proses pemenuhan mutu.

Sumber http://selalusiapbelajar.blogspot.com