Salah satu teknik pemisahan campuran yang sangat efektif dan sering dilakukan di laboraturium adalah Kromatografi. Kalau kalian kuliah di jurusan Ilmu Kimia, maka salah satu praktikum yang akan kalian lakukan adalah perihal teknik kromatografi.
Pengertian Kromatografi
Jenis dan Prinsip Dasar Kromatografi
Semua metode kromatografi memakai satu fasa statis (stationary phase) dan satu fasa mobile (mobile phase). Kemudian metode ini akan melibatkan beberapa fenomena, yaitu: adsorpsi, partitisi, pertukaran ion, ataupun eksklusi molekul.
Kromatografi Adsorpsi
Kromatografi adsorpsi merupakan jenis kromatografi yang dikembangkan pertama kali. Kromatografi model ini mempunyai fasa membisu padatan, dan fasa mobile berupa cairan atau gas. Setiap zat terlarut mempunyai standard equilibrium tertentu antara adsorpsi pada permukaan padatan dan larut dalam pelarut. Zat terlarut yang sangat sedikit kelarutannya ataupun yang sangat cepat teradsorpsi akan bergerak sangat lambat dalam proses kromatografi.
Prosesnya secara sederhana dijelaskan oleh gambar berikut:
Kromatografi Partitisi
Kromatografi jenis ini dipakai pada pemisahan pigmen tanaman di awal masa ke 20 dengan memakai kalsium karbonat sebagai fasa diamnya sedangkan hidrokarbon cair sebagai fasa mobile-nya. Setiap pigmen bergerak dengan jarak tempuh yang berbeda-beda dalam batas waktu tenggang yang sama.
Dalam Kromatografi partitisi fasa diamnya merupakan cairan yang non-volatil yang akan dipakai sebagai lapisan tipis pada permukaan padatan. Campuran akan dibawa oleh suatu gas ataupun cairan yang merupakan fasa mobile. Dengan cara ini, larutan akan terdistribusi diantara fasa membisu dan fasa mobile-nya. Senyawa yang lebih larut dalam fasa mobile akan bergerak dengan cepat dan mencapai ujung kolom kromatografi (media kromatografi).
Prosesnya secara sederhana dijelaskan oleh gambar berikut:

Salah satu pola paling terkenal dari kromatografi partitisi adalah kromatografi kertas.
Kromatografi Pertukaran Ion
Kromatografi pertukaran ion mempunyai prinsip yang hampir sama dengan kromatografi partitisi dimana fasa diamnya merupakan padatan yang mempunyai lapisan. Lapisan yang terdapat pada kromatografi pertukaran ion disebut resin, dan resin ini mempunyai ion (entah itu ion positif, kation, ataupun ion negatif, anion). Ion pada resin ini akan menimbulkan ikatan elektrosatis para permukaan padatan yang menarik ion lawannya. Ketika fasa mobile-nya di elusidasi dengan cairan teretentu, maka ion pada eluent akan berikatan dengan permukaan padatan yang dilapisi resin dan melepaskan ion yang terikat sebelumnya.
Prosesnya secara sederhana dijelaskan oleh gambar berikut:

Kromatografi Eksklusi Molekul
Kromatografi Eksklusi Molekul berbeda dengan ketiga jenis kromatografi sebelumnya. Pada Kromatografi jenis ini, tidak terdapat fasa ekuilibrium antara zat terlarut dengan fasa diamnya. Campuran hanya akan melewati gel berpori dalam wujud cair ataupun gas. Ukuran pori dari gel ini di desain sehingga sanggup melewatkan partikel zat terlarut berukuran besar dan bisa menahan partikel yang berukuran kecil.
Jadi intinya dalam kromatografi jenis ini, gel berpori yang dipakai di desain untuk memerangkap partikel berukuran kecil, sedangkan partikel yang berukuran besar tidak akan terperangkap dalam pori sehingga sanggup bergerak lebih cepat.
Prosesnya secara sederhana dijelaskan oleh gambar berikut:

Empat jenis kromatografi ini merupakan prinsip dasar dari semua teknik pemisahan dengan kromatografi. Namun dalam prakteknya, keempat metode ini bisa saja dikombinasikan satu sama lainnya ataupun digabungkan dengan teknik pemisahan lainnya.
ref: Chromatography, The Royal Society of Chemistry, http://media.rsc.org/Modern%20chemical%20techniques/MCT5%20Chromatography.pdf
Sumber https://mystupidtheory.com