Random post

Tuesday, August 21, 2018

√ Bencana-Bencana Besar – The Extinction

Yap kali ini aku akan membahas wacana kepunahan, kalau sebelum-sebelumnya saya sudah pernah membahas wacana ini dengan judul Dinosaurus Vs Manusia. Dan kali ini saya akan kembali membahas wacana bencana-bencana besar – The Extinction. Kalau sebelumnya saya bawakan dengan agak bercanda, maka kali ini saya akan tuliskan dengan lebih elegan, semoga seakan-akan blogku ini semakin elok muatannya. #LOL. Baiklah silahkan simak pembahasanku disini:


Seperti biasanya, inspirasi untuk menuliskan ini muncul dari sebuah debat sains di Youtube yang  aku tonton di jam makan siang di Lab. Salah satu hal yang paling saya sukai dari debat sains ialah munculnya informasi-informasi baru, pertanyaan unik yang muncul lengkap dengan sudut pandang dari para mahir dan tak lupa juga munculnya jokes-jokes saintifik kala diskusi, sangat seru buatku.


 


Mengapa Perlu Mempelajari Kepunahan?


Yap! Pertanyaan yang sama pernah muncul di kepalaku. Kalian niscaya bertanya-tanya kenapa para saintis sibuk sekali mempelajari wacana kepunahan yang pernah terjadi pada dinosaurus?


Oke, dinosaurus punah, yaudah biarin. Mungkin ada sebagian dari kalian yang berfikiran ibarat itu.


Tetapi pertanyaan wacana “Apa yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus ini?” bahu-membahu sangat menarik.


Apalagi kalau kita arahkan pada kerangka berfikir yang lebih besar dengan menambahkan pertanyaan “Apa yang terjadi sehabis meteor jatuh?”, “Apa yang terjadi pada ice age? Mengapa terjadi ice age?” dan berujung pada pertanyaan “Apa penyebab kepunahan massal di bumi?”

Baca Juga: Kesalahan Saintis – Penemuan Jantung Dinosaurus


Mengetahui penyebab-penyebab kepunahan massal di bumi ini akan membawa kita pada tanggapan wacana pertanyaan gres untuk masa depan “Apakah kepunahan massal akan terulang?”.


Pertanyaan ini mungkin terasa menakutkan, tetapi kenyataan bahwa umat insan telah menyadari adanya pertanyaan ini seharusnya menjadi kabar yang cukup melegakan.


Kepunahan Massal


Dalam masa prehistoris, Ilmuwan mengenal ada lima insiden kepunahan massal di bumi (5 great mass extinction). Dari kelima insiden ini, Ilmuwan berhasil merumuskan penyebab kepunahan tersebut, ada 4 teori wacana penyebab kepunahan makhluk hidup di bumi, yang pertama ialah benturan dengan benda ajaib (meteor), erupsi volkanik (letusan gunung berapi), perubahan isu terkini secara instant (climate change) dan methan release (tersebarnya gas metan di atmosfer bumi).


Pada awalnya para saintis berfokus pada inspirasi bahwa bencana-bencana besar yang mengakibatkan kepunahan tersebut akan berulang, ibarat meteor jatuh ataupun erupsi gunung merapi besar. Namun sehabis penelitian panjang, ternyata insiden ini saling berkaitan.

Baca Juga: Kenapa Meteor Hancur dan Roket Tidak?


Peristiwa benturan dengan benda ajaib sanggup mengakibatkan kerusakan yang fatal di bumi, namun lebih parah dari kerusakannya ketika membentur bumi, akhir yang ditimbulkan oleh serpihan dan bubuk pada dikala benturan ini sanggup membunuh lebih banyak spesies.


Ketika membentur bumi meteor yang sangat besar akan hancur menjadi bubuk dan bubuk ini melapisi atmosfer bumi membuatnya menjadi gelap, atmosfer menjadi gelap dalam kurun waktu yang cukup usang sehingga mengakibatkan tanaman gagal berfotosintesis dan bermacam-macam jenis herbivora mati kelaparan, menyusul kemudian ialah karnivora termasuk T-Rex.

Baca Juga: Fakta Ilmiah Dinosaurus


Pun sama halnya dengan benturan besar, erupsi vulkanik juga sanggup menimbulkan kepunahan massal bukan hanya lantaran panas dari lava ataupun batuan yang dimuntahkan perut bumi, melainkan lantaran bubuk dan gas yang keluar dari gunung api ini bisa menutupi matahari.


Peristiwa ini telah diamati pada letusan gunung Krakatau di Indonesia pada 1883. Paska letusan gunung Krakatau bubuk menutupi langit sampai stratosfer mengakibatkan sinar matahari tertutup dan temperatur bumi menurun sampai 5 tahun sehabis terjadinya letusan.


Jika benturan dengan meteor dan erupsi vulkanik besar terjadi dalam kurun waktu yang relatif bersamaan maka tidak menutup kemungkinan ini akan mengakibatkan terjadinya perubahan isu terkini secara instant (climate change) ibarat pada ice age.


Apakah Kepunahan Massal Akan Terjadi Lagi?


Pada tahun-tahun sebelumnya ketika masa awal studi wacana bencana-bencana besar ini, kekhawatiran ilmuwan akan berulangnya kepunahan massal ialah disebabkan lantaran benturan dengan meteor dan letusan vulkanik.


Oleh lantaran itu aneka macam penelitian dilakukan oleh para astronomer untuk mendeteksi meteor dan mempelajari usaha-usaha untuk menghindari benturan dengan bumi. Saat ini para mahir bahkan bisa menggeser lintasan meteor secara sedikit demi sedikit dalam waktu beberapa tahun sehingga lintasannya tidak menabrak bumi. Baca di sini: Apa Manusia Bisa Menghindari Asteroid?


Kemudian para geolog di dunia masa itu sibuk memetakan jalur api bumi yang disebut “Ring of Fire” untuk mengantisipasi terjadinya erupsi besar baik itu insiden letusan gunung berapi maupun gempa bumi.


Menurutku hal yang paling menarik ialah apa yang dipelajari oleh ilmuwan semenjak masa kemudian wacana kepunahan massal ini akan berakhir pada kesimpulan yang tak terduga. Bahwasannya apa yang mereka khawatirkan di masa kemudian mungkin tidak akan pernah terjadi.


Ya! Saat ini sehabis mengetahui posisi meteor-meteor di sekitar bumi dan lintasannya dalam 20 tahun mendatang, ilmuwan tidak menemukan ancaman besar yang akan terjadi. Pun sama halnya dengan “Ring of Fire“, tidak ada aktifitas berarti dari energi panas bumi.


Namun ancaman yang ada di depan mata justeru tiba dari climate change atau perubahan iklim yang belakangan ini terkenal disebut dengan “Global Warming“.

Baca Juga: Pengertian dan Dampak Efek Rumah Kaca





Dari aneka macam penelitian di masa kemudian kita mungkin menyimpulkan bahwa kepunahan massal akan terjadi hanya lantaran gelombang energi dari benturan meteor ataupun erupsi gunung berapi, tetapi kenyataanya ialah dua bencana-bencana besar ini hanyalah prekursor atau pencetus terlepasnya gas dan bubuk ke atmosfer bumi.


Jadi penyebab utama kepunahan bahu-membahu ialah tertutupnya lapisan bumi oleh bubuk dan berubahnya temperatur bumi secara drastis.


Pelajaran gres ini agaknya akan memperlihatkan kita citra bahwa kita tidak lagi perlu benturan besar ataupun letusan gunung api super-hebat semoga terjadi kepunahan massal di bumi, lantaran insan akan menciptakan sejarah.


Manusia telah menjadi penyebab terlepasnya aneka macam gas dan bubuk yang menutupi langit dan mengubah temperatur bumi dengan cepat, hal ini terjadi setiap menitnya dan masih terus berlangsung.


Kita tak perlu lagi menunggu benturan besar ataupun letusan gunung berapi untuk melihat kepunahan massal lantaran pelepasan gas-gas berbahaya di atmosfer bumi telah kita lakukan semenjak kurun revolusi industri.


Oh ya, sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa salah satu teori kepunahan massal yang terkenal ialah terlepasnya gas metan ke atmosfer.


Saat ini, kepingan kerak bumi yang menyimpan metan ialah di kepingan dasar lautan dan kutub es. Metan di kerak bumi tersimpan dalam jumlah besar dengan bentuk kalatrat, Methane Clathrate.


Berita terbarunya ialah insan sedang berusaha mencari cara untuk menambang metan kalatrat ini sebagai cadangan energi fossil fuel masa depan.


Artinya metan akan kembali dilepaskan ke permukaan atmosfer bumi dan ini bisa saja menjadi peristiwa besar ibarat yang pernah terjadi dalam sejarah bumi.


Pilihan kedua dari kepunahan massal juga masih akan disebabkan oleh manusia, yaitu melalui perang nuklir. Walaupun sampai kini penggunaan senjata nuklir hanya pernah terjadi dalam bom Hiroshima-Nagasaki 1945 (poor you Japan) dan dikala ini hanya dipakai untuk saling ancam, namun ketika insan telah benar-benar memutuskan untuk kembali berperang, ini akan menjadi ancaman kepunahan massal.


Tetapi mengingat pepatah usang bahwa “Sejarah akan berulang” maka saya berkeyakinan kalau peristiwa dan kepunahan massal ini nantinya disebabkan oleh terlalu banyaknya gas rumah beling di atmosfer.





Ini tak berdasar sih, tetapi agaknya ending yang lebih membahagiakan dibandingkan peperangan.


Well.. Akan ada dua alasannya yaitu bencana-bencana besar – The Extinction di bumi dan keduanya akan disebabkan oleh anak adam, manusia, kita!

(Look how awesome we are!)


Melihat apa yang akan terjadi, mungkin escape to mars ialah opsi yang bagus, setidaknya kita akan punya planet gres yang bisa dihancurkan.


Jika dikala ini probabilitas hancurnya bumi ialah 1/2 maka dengan menambahkan planet gres setidaknya opsi penghancuran bertambah menjadi dua planet (Mars dan Bumi), sehingga probabilitas kehancuran bumi hanya akan menjadi 1/4. Cool isn’t it?


Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=BFcZG_QVsT8&t=11s (The Great Debate: Extinctions)

http://volcano.oregonstate.edu/describe-1883-eruption-krakatau

https://en.wikipedia.org/wiki/Atomic_b0mings_of_Hiroshima_and_Nagasaki

http://www.bbc.co.uk/nature/extinction_events

http://www.bbc.co.uk/nature/extinction_causes

https://en.wikipedia.org/wiki/Methane_clathrate

https://www.youtube.com/watch?v=KpWlzFJw3v8&t=26s (Before The Flood – Documentary Movie)

https://www.ted.com/talks/phil_plait_how_to_defend_earth_from_asteroids (How to Defend Earth From The Asteroids)



Sumber https://mystupidtheory.com