Belakangan ini semakin marak sekali penjualan kosmetik online, bukan hanya di platform-platform online market tetapi juga memenuhi dinding Facebook dan Instagram. Karena itu saya tuliskan 5 alasan cewek tidak tahu apa-apa ihwal kosmetik.
Sebenarnya tidak persoalan bila kalian, para perempuan ingin memakai kosmetik. Itu sepenuhnya hak kalian. Tapi melihat belakangan ini promosi produk kecantikan ini begitu ‘liar’, saya tuliskan beberapa hal yang menjadi kekhawatiranku:

5 Bukti Cewek Tidak Tahu Kosmetik
Melihat bagaimana maraknya iklan kosmetik di dinding FB, Instagram dan bahkan di video Youtube, maka saya simpulkan inilah 5 bukti bahwa para perempuan tidak tahu ihwal kosmetik:
1. Tidak Perduli BPOM
Sepertinya untuk urusan ini, bukan hanya cewek, tetapi masyarakat Indonesia pada umumnya tidak terbiasa untuk mengecek sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
Pada tahun 2015 BPOM merilis 67 kosmetik berbahaya, dan ketika itu aneka macam yang mengaku pengguna salah satu dari kosmetik tersebut.
Artinya para pengguna sama sekali tidak memperhatikan label sertifikasi BPOM untuk produk kecantikan yang mereka gunakan. Padahal kosmetik memakai materi kimia yang berinteraksi eksklusif dengan kulit wajah, seharusnya ini menjadi perhatian serius.
2. Nggak Tahu Zat Pewarna
Banyak cewek yang memakai lipstik dengan warna-warna cerah dan menyala. Tetapi sejatinya mereka nggak tahu dari mana asal warna tersebut.
Hampir semua warna-warna terperinci berasal dari logam kompleks. Jika kalian melihat senyawa pigmen pewarna pada cat tembok, pewarna pakaian dan cat lukis maka niscaya akan menemukan kandungan logam kompleks di dalamnya. Alasannya alasannya ialah lebih banyak didominasi logam kompleks menunjukkan warna yang kuat.
Namun kebanyakan dari logam kompleks ini berbahaya dan beracun. Makara intinya kosmetik itu memang sama sekali tidak alami. Dari materi berbahaya dan beracun inilah perusahaan kosmetik mencoba menciptakan warna-warni yang tidak terlalu beracun.
Karena ini perusahaan maka persaingan antara dana penelitian sampai sebuah pewarna dinyatakan benar-benar aman, akan berbanding terbalik dengan laba yang dihasilkan. Oleh alhasil walaupun mereka berusaha membuatnya aman, tetapi tetap lebih mengejar profit untuk merelease produk.
Secara umum bila kosmetik berasal dari materi alami, maka warna yang akan terbentuk biasanya pucat. Lihat saja, kuning pada ekstrak kunyit, merah pacar air, dan bunga sepatu. Bandingkan bedanya dengan warna-warna lipstik yang beredar di pasaran.
3. Termakan Iklan yang Liar
Kalau kalian memperhatikan belakangan ini, semakin banyak iklan kosmetik di sosial media. Perhatikan saja isi iklannya!
Apakah ada yang menunjukkan info sertifikasi BPOM-nya dahulu? Setelah itu apa materi aktif kosmetiknya? Apakah kondusif standard EPA?
Kebanyakan cewek membeli kosmetik alasannya ialah melihat di artis di TV, melihat gambar di IG, ataupun iklan di FB. Terobsesi dengan kemunculan cewek lain yang dandan menor dan terlihat beda.
Perusahaan kosmetik mengabiskan berjuta-juta dana untuk promosi produknya, mereka menyewa artis, membayar TV dan memasang iklannya di internet.
Iklan kosmetik di sosial media, rata-rata mengedepankan pilihan warna ataupun hasil make-up yang dapat dicapai. Padahal kalian tahu sendiri khan warna-warna yang cerah itu berasal dari apa?
4. Tanpa Panduan Professional
Cewek memakai make-up tanpa panduan professional. Padahal kulit insan itu sensitif dan punya huruf yang bermacam-macam.
Kalau ingin mengkonsumsi obat, maka kita butuh resep dari dokter. Bahkan obat kulit oles sekalipun.
Lalu apakah ketika memakai kosmetik cewek-cewek sudah meminta saran dokter kulit ataupun jago make-up?
Mayoritas cewek berganti produk ketika mengalami iritasi langsung(gatal perih, bengkak, dll), namun bagaimana kalau bahannya karsinogenik, ataupun berbahaya dalam jangka panjang. Apa udah tahu?
Di Jepang hampir semua toko yang menjual kosmetik wajah niscaya mempunyai jago make-up. Mereka professional yang siap membantu dalam hal menentukan dan menentukan kosmetik yang akan digunakan.
5. Menggunakan Make-up Untuk Siapa?
Cowok bahkan nggak dapat membedakan kalau kalian ganti warna lipstik, foundation, ataupun parfum sekalipun.
Bahwasannya perjaka bahagia melihat cewek itu cantik, emang bener. Tapi bukan berarti kalian para perempuan harus memakai kosmetik. Coba deh pikir lagi, apa benar kalian memakai make-up untuk cowok?
Melihat bibir yang merah kolam habis menghisap darah itu perjaka bahwasanya ngeri. Tapi alasannya ialah lebih menyeramkan lagi kalau berkomentar, maka pada diem aja.
Kalian tau apa? Omong kosong kalau perempuan bermake-up buat cowok!
Wanita memakai kosmetik itu untuk perempuan lain!
Mau buktinya?
Tuliskan di komentar kalau kalian pernah membahas perkara kosmetik ini dengan perjaka dan mereka menanggapinya lebih dari dua kata. Oke paling banter tiga kata “iya, bagus kok”.
Atau mungkin kalian pernah membahasnya dalam diskusi panjang? Paling banter dibandingkan harganya yang paling murah. Pernah bersama membandingkan warna dan kualitas satu brand kosmetik dengan kosmetik lain?
No! Nggak ada perjaka normal yang perduli kosmetik!
Tapi kalian pamerkan, ceritakan, dan bahas itu dengan cewek lain kan? Teman kalian sendiri.
Kalian bahas ketika hangout bareng, kalian review di toilet sambil ngaca, kalian umumkan betapa murah/mahal harganya.
Well.. Kalaupun ada perjaka yang menuntut cewek untuk memakai kosmetik, kalian dapat gunakan dalih bahwa asal kosmetik itu sendiri dari logam berat yang beracun. 🙂
Aku akhiri, intinya postingan ini bertujuan biar para perempuan lebih memperhatikan lagi kesehatan dibandingkan warna warni wajahnya. Pun bagi para pedagang kosmetik ataupun tukang endorse kosmetik, biasakan mendidik pembeli kalian dengan menunjukkan info kesehatannya terlebih dahulu dibandingkan dengan warna-warni polesan yang dapat dibuat.
Thanks for reading!
Sumber https://mystupidtheory.com