Random post

Saturday, September 7, 2019

√ Pengertian In Group Dan Out Group

Pengertian Kelompok Sosial


Kelompok sosial merupakan sekumpulan insan yang mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi antar sesama anggota. Kelompok sosial ini tercipta dengan adanya unsur anggota masyarakat. Kelompok sosial ini juga sanggup memengaruhi sikap dari para anggotanya.


Macam Kelompok Sosial


Mengenai kelompok sosial ini terbagi menjadi dua macam adalah in group dan out group. Apakah yang dimaksud dengan in group dan out group ? Berikut Penjelasannya.


1. In Group


In group merupakan bab dari kelompok sosial di mana individu atau setiap anggota kelompok mengidentifikasikan dirinya sendiri. Sikap kelompok sosial in group ini adalah mereka mempunyai faktor simpati dan perasaan bersahabat dengan anggota kelompoknya.


Sikap-sikap in group ini pada umumnya didasarkan pada faktor simpati yang selalu mempunyai perasaan bersahabat dengan anggota-anggota kelompok lainnya. Dalam anggota yang tergabung dalam kelompok sosial in group biasanya ditandai dengan kerjasama, persahabatan, keteraturan, dan perdamaian.


Kelompok sosial merupakan sekumpulan insan yang mempunyai kesadaran bersama akan keanggot √ Pengertian In Group dan Out Group
In Group dan Out Group

2. Out Group


Out group adalah kelompok sosial yang berada di luar bab kelompok sosial in group. Sikap dari anggota kelompok sosial out group imi adalah mereka selalu ditandai dengan suatu kelainan dan sering ditandai antagonisme atau mempunyai rasa kurang simpati terhadap anggota lainnya.


Adapun sikap-sikap out group umumnya ditandai dengan antagonisme dan rasa antipati pada anggota lain.  Sedangkan dalam anggota dengan kelompok sosial out group ditandai dengan sikap ketidakpedulian, kebencian, permusuhan, dan sikap saling membenci antar anggota.


Perasaan in group dan out group merupakan dasar suatu sikap yang didasarkan pada etnosentrisme. Etnosentrisme sendiri adalah suatu sikap pada diri seseorang untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan kebudayaan sendiri sebagai tolak ukur.


Sikap etnosentris tersebutlah yang kemudian sering disamakan dengan sikap memercayai sesuatu, sehingga kadang kala sukar sekali bagi seseorang yang mempunyai sikap tersebut untuk mengubahnya, walaupun orang yang bersangkutan tersebut menyadari bahwa sikapnya salah.


Kemudian apabila sikap tersebut muncul pada anggota kelompik sosial, maka anggota-anggota tersebut sedikit banyak akan mempunyai kecenderungan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan kelompoknya sendiri merupakan sesuatu yang paling baik apabila dibandingkan dengan kebiasaan dari kelompok lainnya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com