Random post

Tuesday, February 5, 2019

√ Skripsi Tiba-Tiba!


Kimia. Sebagai Ilmu Pengetahuan yang menjadi mayorku di Universitas. Sejujurnya saya tidak begitu menguasai banyak mata kuliahku. Aku hanya tertarik pada beberapa bahasan kimia lingkungan dan industri. Memang benar kata orang bahwa waktu itu sangat cepat berlalu, gres sebentar rasanya saya mengenal teman-teman sejurusan, berguru dari dosen-dosen yang bermurah hati menunjukkan ilmunya(okey.. sejujurnya beberapa dosen tidak murah hati) dan tiba-tiba saja sudah nyaris empat tahun lamanya. Aku tiba-tiba sudah menghadapi skripsi.




Sudah sekitar delapan bulan yang kemudian saya memulai skripsiku. Skripsiku di bidang kimia komputasi tepatnya simulasi molekular. Aneh. Begini awalnya kenapa saya pilih bidang yang semacam itu. Ada seorang dosen yang gres saja menuntaskan studi S3nya di Jepang. Beberapa sahabat membicarakannya tapi saya tidak terlalu perduli. Awal semester 7ku di kampus saya mengambil mata kuliah Koloid, dan kebetulan dosen itu yang mengajar(awalnya benar-benar tidak tahu). Dosen itu masih sangat muda, dengan melihat catatan pendidikannya saya menebak bahwa ia sekitar 32 tahun. Dengan pengalamannya yang masih fresh dan memang masih berjiwa muda Ia dengan gampang menciptakan semua mahasiswa menyukai kelasnya. Sangat keren, ringkas dan efektif. 




Suatu hari sesudah presentasi dari sahabat sekelasku, ternyata masih tersisa banyak waktu luang sebelum jam kuliah kami habis. Dengan inisiatif pribadinya dosenku mempresentasikan hasil risetnya di hadapan kami. Dan kau tahu bahwa ia mempresentasikan simulasi molekular dengan sangat baik(karena hanya video simulasinya saja yg tampil). Aku dikala itu pribadi tertarik terutama alasannya ialah ia menyampaikan kalau penelitiannya itu tanpa mengeluarkan uang sepeserpun, dan itu benar-benar menginspirasiku!




Dengan iseng saya kemudian mengirimkan imel kepada dosen itu, saya menanyakan terkait penelitiannya itu dan bagaimana jikalau saya ingin mempelajarinya. Sesuai dugaan, imel itu berbalas dengan cepat(aku kira dosen ini selalu membuka laptopnya). Karena saya telah berada di semester selesai studiku, maka tidak ada jalan lain untuk menguasai satu bidang kecuali dengan mengambil kiprah selesai di bidang tersebut. Mengingat saya sama sekali tidak mengetahui kimia komputasi, juga tidak mengetahui bahasa pemrograman maka saya harus memastikan bahwa diriku layak mengerjakan penelitian di bidang ini. Akhirnya dengan berani saya bertanya mengenai persyaratan supaya saya sanggup menguasai bidang ini.





“Apa persyaratannya pak Kalau mau ngambil TA di simulasi molekuler?”


imel itu berbalas dengan sangat singkat dan elegan


“Tidak ada persyaratan khusus, yang terang kau harus tahan dengan persamaan matematis” Aku belum puas dengan tanggapan itu, walaupun tanggapan itu jelas-jelas meyakinkan. karenanya saya kembali bertanya


“Apa tidak ada syarat harus menguasai bahasa pemrograman komputer Pak?”


“Ohh.. Kalau bahasa pemrograman yang dipakai FORTRAN, kau sanggup berguru saja nantinya”


“Alhamdulillah…” dalam hati saya bersyukur, bahwa saya cukup memenuhi persyaratan itu. Aku cukup suka dengan persamaan matematis bukan hanya tahan, SMU dulu saya sangat suka matematika, dan kau tahu kan ayahku juga guru matematika(nggak ada hubungannya!). Akhirnya the final question is…


“Apa benar saya tidak perlu masuk lab pak? itu artinya penelitian saya nantinya akan GRATISS khan Pak?”


“Kalau di Simulasi molekular, kau tidak perlu ngelab. Asalkan kau punya komputer kau sanggup melaksanakan penelitiannya dimanapun”




Dengan tanggapan itu maka saya sudah putuskan untuk berrtemu dosenku itu secara pribadi dan meminta bimbingannya. Dengan ini maka saya akan TA dengan GRATISS hanya alasannya ialah saya suka persamaan matematis! <== dan kau tahu apa artinya ? Mahfuzh kau bodoh!





Setelah menemui dosenku dan mendapat pengarahan saya sangat menyukai gaya dosenku menjelaskan. Sama sekali tidak ada keterikatan, yang artinya saya masih sanggup menentukan bidang lain. Tapi saya mengingat satu kata bahwa penelitian ini akan GRATISS alasannya ialah itulah saya memantapkan hati. Ini jadi semacam kolaborasi antara saya dan dosenku untuk menuntaskan TAku, tetapi saya harus lebih banyak bekerja dan bertanya alasannya ialah akunya kepo sihh!




Setelah mengetahui lebih jauh mengenai simulasi molekular maka saya semakin menyadari bahwa saya begitu bodoh alasannya ialah menganggap ini akan mudah! Persamaan matematis yang saya hadapi ternyata benar-benar tidak menyenangkan (Bahkan memuakkan!), ternyata dalam bidang simulasi molekular ini saya harus mempelajari  statistika mekanik, integral dan diferensial persamaan matematis, bahasa pemrograman fortran, dan mayorku yaitu kimia Fisik. Karena saya benar-benar mulai dari nol, maka itu berarti saya harus berguru di empat bidang sekaligus kimia, matematika, fisika dan ilmu komputer. Petualangan TAku diawali dengan  Statistika terutama metode Monte Carlo (kalian tahu kan Statistikaku sanggup D+?), integral numerik dan diferensial, Bahasa komputer Fortran(Yang saya bahkan enggak nggerti apa-apa), kemudian gres matematika(yang saya harap akan baik-baik saja) dan kimia(mayorku yang tidak begitu saya kuasai). Tapi entah kenapa saya tetap melanjutkan bidang minat ini, mungkin alasannya ialah aneka macam yang tiba-tiba jadi menarik bagiku diantaranya saya jadi suka mempelajari Bahasa Pemrograman Komputer..emmm… emm.. apa lagi ya? saya suka gratisnya! (sambil teriak).




Di balik sebuah sistem simulasi yang saya tonton di kuliah koloid itu, berisi aneka macam persamaan matematis dan coding kegiatan yang nggak enak. Aku kini ragu, kalau saja waktu itu yang ditampilkan ialah bab persamaan matematis dan coding yang ruwet ini, apakah saya masih mau mengambil TA di bidang ini. Tapi sejujurnya saya bersyukur alasannya ialah ini jadi pelajaran berharga sekaligus pengalaman yang menarik bagiku.





Sekarang saya sudah melalui beberapa tahapan untuk sidang skripsiku, tapi saya jelas-jelas masih sangat sedikit ilmu. Itu menciptakan saya ragu-ragu untuk menghadapi ujian akhir.. Entahlah.. Tapi yang terang saya enggak bakalan mundur! Aku harus berusaha memperjuangkan kelulusanku dengan gratiss. 😀




Mahfuzh! Kamu bodoh! Dengan begitu kau belajar, dan kau cerdas! Dengan begitu kau harus beramal!








Sumber https://mystupidtheory.com