Ada yang udah nunggu saya update blogku ya? Haha.. GR aja Akunya.. 😛
Ohh.. iya bila pada mau link blognya saya masukin bloggku kalian boleh komen aja, niscaya saya masukin bila saya sempat edit ini blog.. Juga boleh pribadi message ke FB, bebas aja, dan santai..
Aihh saya perlu dongeng ihwal apa yahh? Kalian ada usulan? Emm… yaudah kemarin ada Mbak Gusti Aisyah suruh saya nulis ihwal sains. Oke saya mau coba itu mbak!.. Mudahan gak pada bosan.
Menjadi mahasiswa semester selesai di fakultas sains dengan menyadari bahwa ilmu yang dimiliki sangat di bawah rata-rata itu tidak menyenangkan. Sungguh! Aku salah satunya, ibarat terjebak, ingin mencar ilmu lagi dengan menambah semester tetapi tidak tega dengan orang bau tanah yang telah menuntut kelulusan, ingin segera lulus dan buat orang bau tanah besar hati tapi merasa tidak punya skill yang pantas. Ahh.. dilema, gilak!
Malam itu saya sedang bersantai dengan teman-teman seangkatan(yang juga sedang mengerjakan Tugas Akhir). Sebenarnya itu dapat saja menjadi diskusi dan dialog mengenai topik penelitian yang sedang kami lakukan, tetapi itu terlalu bermanfaat, jadi lupakan! Kami malah menyebarkan dongeng abnormal selama di laboraturium. Awalnya kami bahas seorang temanku yang penelitiannya melibatkan binatang yang sangat lucu, kelinci namanya. Nahh… Dia gres saja kena murka dosen pembimbingnya alasannya yakni kelincinya mati. Iya itu membuatnya kehilangan separuh data penelitiannya. Kalian tahu apa yang beliau lakukan dalam penelitiannya? Secara garis besar ialah penelitiannya itu mencoba menciptakan antibodi monoklonal dalam badan kelinci. Langkah sederhananya ialah kelinci percobaan akan dibentuk sakit dengan menyuntikkan basil patogen, kemudian saat basil patogen menyerang sel dalam badan kelinci itu maka sel kelinci akan menciptakan antibodi. Nahh.. antibodi inilah yang diperlukan dan diambil nantinya.
Sudah bingung? Saya juga! Saya mau telaah kenapa dosennya sobat saya malah murka saat Si Kelinci berpulang ke rahmatullah. Kelinci itu di suntik dengan basil yang berbahaya dan mengakibatkan sakit pada kelinci. Manusia emang kadang aneh, kelinci di buatnya sakit, tapi enggak mau kelincinya mati. Kan aneh, gimana logikanya coba? dan inilah yang dilakukan mahasiswa sains! Hey sadarlah! Kalau gak mau kelincinya mati ya jangan di suntik dengan basil patogen dong!
Percayalah dengan kecerdikan goblok itu saya mengawali pembicaraan. Dan kalian tahu apa? kejutan menariknya yakni ada yang menceritakan ihwal pengalaman sobat satu laboraturiumnya jadi derajat dongeng ini yakni Dhoif alasannya yakni dari orang kedua yang kurang meyakinkan, dan saya ceritakan lagi sehingga dapat jadi ini dongeng Maudhu’. Sebut saja Cindy, seorang mahasiswi yang mengambil bidang minat biokimia. Cindy melaksanakan penelitiannya dengan obyek penelitiannya mencit jantan. Nah ia melaksanakan isolasi hormon testosteron yang kemudian akan dimasukkan ke dalam badan si tikus. Dengan begitu Si tikus bakalan gampang banget horny. Ahh penelitian yang benar-benar akan menciptakan bahagia para kaum tikus sedunia. Ketika hormon testosteron hasil isolasi yang dilakukan Cindy telah siap digunakan, dosen pembimbingnya Cindy pribadi memanggilnya.
“Cindy, ini hormon testosteron isolasi kau udah dapat digunakan. Sore ini kau suntikkan ya ke mencitnya”
“Ohh.. Iya bu” Jawab Cindy dengan bunyi yang berusaha siap meyakinkan.
“Kamu dapat kan nyuntiknya?”
“Oh.. ya sudah dapat Bu” Cindy dengan yakin menjawabnya. Dia ingat pernah dilatih oleh dosen pembimbingnnya untuk menyuntik mencit, dan memang ia sudah dapat memasukkan obat ke pembuluh darah mencit dengan cara langsung(jarum suntik).
Sore harinya Cindy menyuntik si mencit. Tentu saja saya pikir perasaan Si mencit bakalan bahagia banget hari itu, alasannya yakni sehabis di suntik beliau bakalan horny banget, dan akan di berikan Si Mencit betina yang bakal jadi pasangannya. Kemudian Cindy menutup laboraturium semoga kedua Mencit mendapat privasinya.
Esok harinya Si mencit jantan dikabarkan tewas. Hah? Apa alasannya yakni terlalu horny hingga tewas? Berita ini segera di laporkan ke dosen pembimbingnya, dan terperinci saja dosennya pribadi mengecek jasad Si mencit jantan. Setelah di cek pribadi oleh dosen pembimbingnya, ternyata dugaan bahwa Si mencit tewas alasannya yakni terlalu horny itu salah besar. Cindy pribadi di panggil dosennya, dan kena murka habis-habisan. Ket: IDP= Ibu Dosen Pembimbing
Cindy : Apa salah saya bu?
IDP : Kamu tuhh ya, bila gak tahu tanya ke saya! Masa hormon testosteron kau suntikkan di lehernya! Ya terperinci mati! Itu di suntiknya di t3st1s, kenapa kau suntik di leher? ya terperinci mati!
Cindy: Maaf Bu, saya kira sama ibarat suntik obat, di suntik di leher.
IDP: Makanya studi literatur lebih banyak. Ya terperinci beda! Hormon kelamin ya beda, masa kau masukin ke pembuluh darah.
Yang saya pikirkan yakni perasaan Si Mencit, beliau niscaya kecewa banget, dan sakit hati banget sama Cindy. Bayangkan, Ketika di suntik Si Mencit niscaya seneng banget, membayangkan ia akan mendapat pasangan hidupnya, dan melaksanakan hubungan, kemudian akan mempunyai anak, kemudian beliau akan hidup bersama keluarganya di sangkar yang kecil dan menyenangkan itu, tapi itu semua lenyap, Ia keracunan dan mati dengan tragis di depan pasangan wanitannya. Lebih parah lagi perasaan Si Mencit betina yang sama Cindy diberi pasangan Mencit Jantan yang keracunan testosteron dan akan mati. Itu niscaya sangat menyakitkan. Lebih parah dari PHP malahan!
Sekian.. Nanti saya kasi dongeng lagi.. see you.. 😛
Mahfuzh TNT
Sumber https://mystupidtheory.com