Random post

Friday, October 5, 2018

√ Jawaban Kemenkes “Soal” Tren Permainan Skip Challenge

  Sekarang ini sering terdengar permainan siswa yang sedang tren dan terkenal  khususnya dik √ Tanggapan Kemenkes “soal” Tren Permainan Skip Challenge
Gurumaju.com – Sekarang ini sering terdengar permainan siswa yang sedang tren dan terkenal khususnya dikalangan para siswa-siswi. nama permainan tersebut ialah Skip Challenge. dimana permainan tersebut telah memakan korban dari kalangan siswa-siswi.

Menanggapi tren terkini Permainan berbahaya skip challenge, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara serius menanggapi tren tersebut dengan cara mengajak kiprah serta Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan juga para orangtua. Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan, dr Eni Gustina, MPH, menyampaikan bahwa skip challenge yaitu permainan berbahaya. Melalui kiprah UKS dan orang tualah, dibutuhkan pengawasan terhadap cukup umur akan lebih aktif lagi untuk mencegahnya.

"Kita gres tahu ini, akan kita sosialisasikan untuk UKS. Kebetulan kami mau ada training petugas UKS di Jakarta perlu dijelaskan ke belum dewasa bahwa otak itu sangat penting. Tidak hanya dilema nutrisi saja tapi jika dibikin asfiksia sel-sel otak akan mati dan dampaknya irreversible (permanen -red)," kata dr Eni ketika ditemui di Kementerian Kesehatan, yang gurumaju.com kutip dari inet.detik.com, Jumat (10/3/2017).

Menurutnya, orang renta juga perlu lebih memperdalam komunikasi dengan anak. Pasalnya, dikala menginjak usia remaja, anak cenderung 'dilepas' sehingga sering kali orang renta tidak tahu (atau tidak mau tau) atau minim pengetahuan mengenai apa yang dilakukan anaknya.
"Komunikasi! Paling penting itu komunikasi dengan anak. Enggak cuma nanya 'PR mu mana sudah final belum?'. Tanya apa saja yang dilakukan tadi, bercerita, jadi ada keterbukaan enggak merasa dilepas," sebut dr Eni.

Seperti diketahui bersama, di media umum tengah viral skip challenge atau pass out challenge. Dalam tantangan ini, seorang anak akan bangun membelakangi tembok kemudian dengan perlahan namun kuat-kuat temannya menekan dada sang anak.
Bukannya gaya-gayaan, tren ini malah membahayakan, bahkan dapat merenggut nyawa. Efek pemfokusan pada bab dada akan mengganggu fatwa darah dan asupan oksigen ke otak. Dampaknya anak yang ditekan akan mulai alami tanda-tanda asfiksia (kekurangan oksigen) dan hilang kesadaran.

----------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Sebelum menutup Artikel "Tanggapan Kemenkes “soal” Tren Permainan Skip Challenge" ini, Silahkan Jika ada pertanyaan, saran, atau ingin memperlihatkan masukan silahkan menuliskannya di kolom komentar, Admin dengan bahagia hati untuk meresponnya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, Silahkan untuk meng-KLIK tombol Share yang telah Admin sediakan  dibawah ini baik melalui Facebook, Twitter maupun Google Plus Agar Anda juga menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain...


Sekian dari kami biar bermanfaat, salam Pendidikan…


Sumber http://www.gurumaju.com