Random post

Friday, October 19, 2018

√ Jalan-Jalan Di Kyoto, Jepang

Kabar kalian baik aja kan? Aku sih begitu adanya. Ini mungkin kisah seminggu yang lalu. Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas (kakak tingkat) yang kini berada di Jepang. Nahh kebetulan saya add beliau di FB semenjak gres tiba ke Jepang itu, tapi gres di accept seminggu yang kemudian (kasihan banget dahh..). Karena liburan tahun baru, maka saya diajakin ke kotanya dia, kebetulan sekali beliau ada di Kyoto, salah satu kota paling populer di Jepang. Karena memang saya nggak ada planning untuk liburan tahun gres kali ini, maka saya pribadi cek harga tiket kereta dan bus, sehabis tahu jikalau harganya terjangkau, saya berangkat dehh..



Aku beli tiket bus untuk pergi-pulang (round trip) Okayama-Kyoto. Aku pilih naik bus dibandingkan kereta (padahal Jepang sangat populer dengan kereta-nya) itu lantaran lebih murah dan simple. Perjalanan 3 jam ini saya sanggup tidur sepuasnya tanpa harus berdiri dan menunggu hingga stasiun tujuan, atau harus berdiri untuk ganti kereta. Naik bus, saya cukup duduk, tidur dan sampai.


Satu-satunya hal menarik yang kujumpai di perjalanan bus ialah macet-nya jalanan menuju Okayama (jalan di sisi lain). Ini pertama kalinya saya melihat kemacetan kemudian lintas di Jepang, dan kemacetan ini sangat panjang, mencapai 1km.


Setelah hingga di Kyoto Eki (stasiun Kyoto) saya pribadi ketemu dengan temanku, Ari Riyadi. Jelas saja pribadi ketemu, saya kan minta di jemputin. Haha.. Karena di bersahabat Eki ada Shrine (kuil shinto) maka tujuan pertama perjalanan ini sudah diputuskan. Hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit untuk hingga ke kuil shinto tersebut. Sampai di lokasi pribadi aja foto-foto dahh.. Ternyata di dalamnya ada orang yang sedang ibadah, ada pemuka agamanya gitu.. Terus mereka berdoa, disitu nggak boleh foto-foto. Tempatnya sangat bersih, selain itu di bab depan kuil ada kawasan air, ini bikin saya kepikiran untuk ambil air wudhu dan sholat disini.. XD. Tapi gua urungkan niat, takut di kira Shinto aliran sesat, atau beda mazhab.. :vSetelah jalan-jalan itu rencananya mau ke kawasan makan, soalnya seharian belum makan juga di perjalanan, cuma ngemut cokelat yang biasa kubeli di convi. Setelah berjalan kaki sekitar 15 menit ke warung ramen, ternyata warungnya tutup, liburan tahun baru. Yaudah enggak jadi makan ramen Halal. Ramen halal ini milik orang Indonesia, yang katanya kerjasama dengan orang Jepang, jadi mereka menyedikan bahasa indonesia, cukup memudahkan lahh buat yang mau kesana. 😀


Karena sudah lapar banget, yaudah beli masakan andalanku aja Onigiri di convi(nience store). Setelah makan pribadi diajak ke Kyoto Eki. Aku kira mau pribadi pulang ke apatonya temanku, ternyata Kyoto Eki ini sendiri merupakan kawasan wisata. Kami jalan-jalan ke lantai paling atas (tinggi banget) untuk melihat pemandangan dan foto-foto. Asik tempatnya, ada semacam taman gitu di tingkat paling atas. Setelah puas foto-foto dan mengelilingi Eki, kami pribadi turun dan siap-siap ke apato temanku. Kita sholat dan istirahat di apato aja.


Malam harinya ternyata apato temanku rame sama teman-teman dari Indonesia, kita ngumpul-ngumpul dan masak-masak dan makan bareng. Langsung dianggap keluarga euy, padahal gres juga sore datangnya.. 😀


Fushimi Inari – Kyoto


Hari pertama perjalanan saya ke Fushimi Inari. Tempat ini yakni salah satu kawasan yang direkomendasikan temanku di Okayama, katanya ini kawasan wisata paling populer di Kyoto. Karena jalur Fushimi Inari ini jauh berbeda dari kawasan wisata lainnya dan juga sangat luas wilayahnya, maka satu hari penuh akan saya habiskan untuk menikmati satu kawasan wisata ini. Kebetulan temanku punya kamera yang bagusan, jadinya saya sanggup banyak foto.


 Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang
Fushimi Inari

 Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang


 


Jadilah Ke AEON Mall – Shiga


Hari kedua ini aslinya saya mau keluyuran lagi, tapi lantaran hari Jum’at maka saya cuma sanggup keluyuran sehabis Jum’atan. Selain itu temanku juga sedang kurang sehat katanya, butuh istirahat gitu. Karena saya butuh Jum’atan maka saya minta carikan kawasan teman-teman muslim berkumpul dan sholat Jum’at bersama, atas pertolongan adik tingkat, ketemu deh. Saat Jum’atan saya ketemu teman-teman dari Indonesia. Selepas Jum’atan ini mereka mau ke AEON Mall lantaran ada diskon hingga 50%,  karena saya nggak ada kerjaan yaudah saya sok kenal aja bilang mau ikut mereka.


Di AEON Mall ternyata diskon 30% – 50% untuk barang-barang second. Karena saya gres punya satu jaket hangat, jadinya saya beli satu jaket hangat, tas dan celana cingkrang satu. Celana cingkrang itu emang saya pengen coba pakai, di Jepang kan penampilan bebas, sebebas-bebasnya, jadi nggak akan ada yang bilangin penampilan ta’mir masjid, atau penampilan sehabis wudhu, malah banyak juga anak perjaka disini yang pakai celana cingkrang, Kakashi contohnya.. XD


 


Kiyomizu Dera – Kyoto


Hari ketiga ini saya akan memakai bus keliling kawasan wisata di Kyoto, tujuan pertamanya ialah Kiyomizu Dera. Dengan tiket wisata seharga 500 yen, kita sanggup naik bus dengan rute perjalanan ke tempat-tempat wisata di seputaran Kyoto sepuasnya (atau mungkin secapek-nya yah? :).


Kiyomizu Dera ini merupakan kuil yang letaknya di atas gunung, sangat besar dan keren pemandangannya. Karena ini yakni ekspresi dominan dingin, maka pemandangan yang saya lihat masih tidak terlalu indah, lantaran daun-daun warna-warni dari pohon-pohon yang mengitari kuil ini sudah rontok. Tapi bagaimanapun semua ekspresi dominan di Jepang punya keindahannya sendiri-sendiri


 Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang


 Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang
Jalan-jalan di Kyoto

 


Kinkakuji Temple -Kyoto


Masih di hari ketiga, sehabis puas melihat-lihat Kiyomizu Dera, saya melanjutkan perjalanan ke Kinkakuji. Walaupun sempat salah naik bus dan harus nunggu lama, tetapi jadinya saya hingga ke Kinkakuji Temple.


Sama ibarat kawasan wisata pada umumnya Kinkakuji ini berupa kuil. Kuil Kinkakuji ini sangat populer lantaran mempunyai warna yang sangat mencolok yaitu warna emas. Aku tidak punya isu apakah kuil ini benar-benar dilapisi emas atau hanya berwarna emas saja. Tapi yang terang kuil ini terasa sangat mulia, mungkin lantaran disepuh oleh logam mulia Au (Lho? ini kok jadi pelajaran Inorganic Chemistry?). Yaudah lah pribadi foto-foto aja.


 Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang  Kaprikornus seminggu yang kemudian saya dihubungi sahabat Sekolah Menengan Atas  √ Jalan-Jalan di Kyoto, Jepang


Setelah foto-foto hingga puas, saya melanjutkan perjalanan ke wilayah perbelanjaan di Kyoto, tidak ada yang terlalu Istimewa di kawasan ini, hanya kawasan belanja yang super besar(aku tidak punya banyak uang buat belanja2 XD)


Yap.. Itu dulu perjalanan singkatku. Aku tidak banyak mencar ilmu sejarah atau kisah menarik dari kuil-kuil yang saya kunjugi alasannya yakni temanku nggak banyak cerita, pun saya belum paham dan fasih Nihonggo, jadi nggak sanggup tanyak-tanyak orang aseli Jepangnya. Tapi kurasa saya akan balik lagi ke tempat-tempat ini, pertama untuk lebih mencar ilmu kisah dibalik bangunan-bangunan ini, kedua untuk melihat kawasan wisata ini dalam aneka macam ekspresi dominan dan warna.


Thanks eniway!




Sumber https://mystupidtheory.com