Random post

Thursday, September 13, 2018

√ Kesalahan Fatal Saintis – Inovasi Jantung Dinosaurus

Apakah saintis yaitu orang-orang yang paling benar? Apa saintis, professor dan para hebat tidak pernah melaksanakan kesalahan? Beeeeep! Saintis juga manusia, mereka melaksanakan kesalahan dan terkadang ini sangat fatal. Kali ini kita akan berbicara mengenai salah satu kesalahan fatal yang menghebohkan dunia sains, ini bekerjasama dengan inovasi jantung dinosaurus.








Penemuan Fossil Willo




Pada tahun 1993, Michael Hammer seorang kolektor fosil menemukan sebuah kerangka dinosaurus di area South Dakota. Fosil dinosaurus berjenis Thescelosaurus ini ditemukan dalam keadaan utuh dan sangat baik, alasannya lokasi penemuannya ialah di lahan milik seorang perempuan berjulukan Willo, maka fossil ini diberinama Willo. 




Dinosaurus jenis ini merupakan herbivora dengan ukuran tubuh sepanjang 3.96 meter, dan berat sekitar 299.3 kg. Diperkirakan telah punah 65 juta tahun yang lalu. Pada awalnya tidak ada yang begitu Istimewa dengan fossil ini, hanya sebuah fossil dinosaurus kecil yang dalam keadaan tepat (utuh). 




Pada tahun 1996 Willo alhasil diserahkan ke Museum di North Carolina, sebelum penyerahannya ini dilakukan CT-Scan untuk seluruh bagian. 





Penemuan Tentang Jantung Dinosaurus


Baru pada tahun 2000 hasil penelitian dari scan ini cukup mengejutkan para ilmuwan, alasannya bentuk dari bab dalam tulang rusuknya benar-benar mirip bentuk jantung. Akhirnya dari hasil CT-Scan diproyeksikan dalam bentuk tiga dimensi dan benar-benar mengindikaiskan bentuk jantung. 





Pada dikala pertama kalinya penelitian ini dipublikasikan, ilmuwan masih belum yakin kalau jantung dari dinosaurus masih tersisa mengingat bahwa setiap materi organik niscaya akan terdekomposisi oleh basil seiring dengan berjalannya waktu. 




Tahapan berikutnya ilmuwan kembali menyelidiki fosil ini memakai X-Ray Diffraction (X-RD). Hasil penelitiannya berupa tingginya kandungan senyawa besi pada bab dalam organ yang mirip jantung tersebut, bahkan konsentrasi terbesar besi tersebut membentuk contoh empat ruang jantung. 




Konsentrasi besi yang tinggi ini mengindikasikan bahwa organ ini merupakan jantung yang berisi darah. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu komponen darah ialah hemoglobin yang mengandung unsur besi. Makara konsentrasi sejumlah besi mengindikasikan bahwa banyak darah yang terdapat dalam organ tersebut. 




Kekerabatan Burung dan Dinosaurus




Lebih jauh lagi, dengan jantung yang mempunyai empat ruang maka sanggup diperkirakan sistem peredaran darahnya, dan dinosaurus tergolong berdarah panas. Artinya pendapat selama ini bahwasannya binatang yang paling bersahabat dengan dinosaurus ialah reptil merupakan kesimpulan yang keliru, sedangkan pendapat yang beredar selama ini bahwa burung merupakan hasil evolusi dari dinosaurus menjadi sangat mungkin.


Pendapat mengenai burung merupakan evolusi dari dinosaurus dahulunya hanya didasarkan pada sisik pada bab kaki dan bentuk kaki dari burung, namun dengan adanya kesimpulan gres wacana jantung dinosaurus ini, bukti bahwa burung berasal dari hasil evolusi dinosaurus menjadi sedikit lebih masuk akal. 





Kesalahan Fatal Saintis




Jadi kalau pada fossil Willo ini ditemukan jantung dinosaurus, maka sudah kebayang kan? Berapa banyak fossil yang dibersihkan bab ‘dalam’ nya dan hanya diambil tulangnya saja? 




Mendapatkan temuan mirip ini para saintis merasa kecewa, murung dan malu, alasannya sudah berapa banyak temuan fossil yang terbuang jantung dan organ dalam dari dinosaurus alasannya kesalahan metode penggalian dan perlakuan awal ketika menemukan fossil tersebut. 




Namun kemudian para saintis menyepakati untuk menambahkan satu langkah gres yang menjadi standard dalam melaksanakan penggalian fossil dinosaurus, yaitu melaksanakan X-RD scan sehingga sanggup memastikan apakah jantung dinosaurus masih ada atau sudah mengalami dekomposisi. 




Keadaan dimana jantung dinosaurus masih utuh dan menjadi watu merupakan sebuah proses fosilisasi (pembentukan fosil) yang berbeda dan masih dipertanyakan prosesnya. Banyak yang mengemukakan teori bahwa fossil yang lengkap mirip Willo ini sanggup terjadi alasannya perubahan kondisi bumi yang ekstrim pada masa itu, sehingga tubuh dinosaurus tidak hancur terdekomposisi melainkan mengalami saponifikasi (reaksi penyabunan) sehingga steril dari basil dan kuman. Setelah terjadi saponifikasi kemudian jasad perlahan mengalami pembatuan (pembentukan menjadi fosil).


Jadi saintis sekalipun melaksanakan kesalahan yang fatal, namun sains hanya berhenti hingga disitu, akan ada perbaikan pembaruan. Dalam sains, melakukan kesalahan ialah sebuah kemajuan penting dalam berguru hal-hal baru.


Salah satu skill paling dasar menjadi seorang saintis ialah, mau mengakui kesalahan dan melaksanakan perubahan ke arah kebenaran. Siapapun yang terlalu sombong untuk mendapatkan kebenaran tidak akan mencapai puncak dalam sains.






Sumber: 


http://www.smithsonianmag.com/science-nature/willo-the-dinosaur-loses-heart-93712793/?no-ist


https://www.scientificamerican.com/article/a-dinosaur-with-heart/


http://www.nytimes.com/2000/04/21/us/scientists-say-they-have-found-the-heart-of-a-dinosaur.html?_r=0


Sumber https://mystupidtheory.com