Random post

Saturday, September 15, 2018

√ Hanabi Di Okayama – Melihat Keindahan Kembang Api Jepang

Akhirnya sesudah sekian postingan saya sempatkan juga menulis perihal pengalaman di Jepang. Summer pertama di Jepang ini tampaknya akan sulit saya lupakan. Ada setumpuk ehhhh.. segudang pengalaman gres yang saya dapatkan. Semuanya luar biasa, dan sangat menarik menurutku.





Dari runtutan foto-foto di HP tampaknya saya harus ceritakan tentang Hanabi di Okayama Jepang. Setelah seminggu sebelumnya saya mengunjungi Masjid Kobe yang bersejarah, momen selanjutnya ialah Hanabi di Okayama. Momen melihat kembang api di Jepang merupakan ketika yang ditunggu-tunggu. Hampir di seluruh kota di Jepang mempunyai program malam kembang api di setiap tahunnya. Itulah sebabnya PPI-Okayama bersama dengan teman-teman Sahabat Indonesia (orang Jepang yang berguru Bahasa Indonesia) mengadakan program Hanabi, melihat kembang api bersama. 




Sejarah Singkat Kembang Api Jepang



Kembang api merupakan salah satu aspek penting dalam kebudayaan Jepang. Sejak diperkenalkannya oleh pemerintahan Ieasu Tokugawa (periode Edo). Kemudian pada tahun 1733 pemerintahan Yoshimune Tokugawa, pemimpin ke-8 Shogun, mengadakan Sumida River Fireworks Festival yang akan diadakan setiap tahunnya. Event ini disiapkan untuk menghilangkan roh jahat, mengantarkan orang-orang yang mati dan menghilangkan kesialan jawaban penyakit epidemik yang menyerang edo setahun sebelumnya.  Hingga kini kembang api telah berkembang sangat jauh di Jepang dengan variasi yang jauh lebih menarik. 





Pengrajin Kembang Api



Di Jepang menjadi seorang pembuat kembang api merupakan sebuah passion yang digarap dengan serius. Skill merakit dan berbagi ledakan kembang api ini diturunkan secara bebuyutan dan menjadi komoditi khas dari suatu daerah. Seorang pembuat kembang api biasanya sudah sibuk minimal semenjak enam bulan sebelum dilaksanakannya pameran kembang api Hanabi. 





Festival Kembang Api di Jepang



Kembang api ini menjadi icon summer pameran di Jepang setiap tahunnya. Belum summer di Jepang kalau belum lihat kembang api atau hanabi. Saat ini ada setidaknya 7000 program bertema kembang api setiap tahunnya di seluruh Jepang.




Hal menarik lainnya ketika akan menyaksikan kembang api ini adalah, orang Jepang renta muda, laki-laki wanita, beramai-ramai memakai pakaian khas yukata (bentuk non formal dari kimono). Ini menciptakan kita merasa benar-benar berada di Jepang, bahkan kalau memungkinkan kita juga sanggup memakai yukata menyerupai mereka. Sebuah pengalaman yang unik dan takkan terlupakan tentunya. 




Aku bersama PPI-Okayama melihat pameran kembang api ini di pecahan samping dari Asahi Kawa (sungai Asahi), sekitaran Kourakuen Garden. Inilah beberapa foto ketika orang-orang berkumpul untuk menikmati pesta kembang api tersebut:









Kembang Api Malam Hari




Saat malam hari merupakan ketika yang paling ditunggu-tunggu. Seperti gambar di atas, orang-orang telah siap dan duduk elok di tempat masing-masing. Kemudian muncullah ledakan pertama: 













Sorry banget cuma pake kamera HP XD

Pada moment ini, semua orang berusaha menikmati kembang api yang berlangsung selama sekitar 1.5 jam. Mereka menikmatinya tanpa merusak kenyamanan orang lain. Tidak ada yang bangun ketika melihat kembang api ini, semua duduk dengan nyaman di tempatnya masing-masing. Yang mengambil foto akan sibuk dengan fotonya masing-masing, tetapi mereka tetap tidak akan berdiri.





Orang-orang Jepang mempunyai budaya dimana “Merepotkan dan mengganggu orang lain ialah hal yang sangat buruk”, oleh lantaran itu mereka akan memastikan kalau apa yang dilakukan tidak merusak kesenangan orang lain. Ini merupakan budaya yang tertanam apapun yang terjadi, entah itu dalam kondisi sendiri, berdua, ataupun beramai-ramai menyerupai pada momen hanabi di Okayama ini. Setelah final acara, semua sampah telah berada di tempat sampah, lapangan luas telah bersih, and everybody happy!

Baca Juga: Kurashiki Kota Sejarah di Okayama Jepang






Yap.. Segitu dulu dongeng travelling Jepang kali ini.. Berikutnya saya akan dongeng perihal Pendakian ke Gunung Fuji, Mengikuti Summer Camp Bersama Anak-Anak dan Jalan-jalan di Hokkaido. 


Sumber https://mystupidtheory.com