Random post

Thursday, September 6, 2018

√ Diam-Diam Di Balik Nama Bahari Mati

Beberapa waktu yang kemudian saya mengikuti sebuah pembahasan di startalks radio ihwal garam. Inti dari pembahasan ini ialah betapa berpengaruhnya garam dalam sejarah ummat manusia. Dalam pembahasan ini dibahas sedikit ihwal “Dead Sea” atau Laut Mati, dan ini yang menjadi pandangan gres awal saya menulis Rahasia di Balik Nama Laut Mati.



Beberapa waktu yang kemudian saya mengikuti sebuah pembahasan di startalks radio ihwal garam √ Rahasia Di Balik Nama Laut Mati


Apa Itu Laut Mati?


Laut mati merupakan jenis “hypersaline sea” atau lautan yang mempunyai kandungan garam yang jauh lebih tinggi daripada air garam di samudera. Laut Mati berlokasi di perbatasan antara Israel, Yornadia dan Palestina. Karena kandungan senyawa kimia garam yang tinggi maka air di lautan ini mempunyai massa jenis yang jauh lebih besar sehingga insan sanggup mengapung di atasnya tanpa sumbangan alat apapun. Proses terjadinya bahari mati sama dengan penjelasanku sebelumnya ihwal “Mengapa Air Laut Asin“, hanya saja dalam kasus ini jumlah airnya jauh lebih sedikit sehingga garam yang terlarut menjadi sangat pekat.



Mengapa diberi Nama Laut Mati?


Nama bahari mati sendiri bekerjsama berasal dari sifatnya, yaitu tidak sanggup ditinggali oleh binatang maupun tumbuhan. Karena kadar garamnya yang terlalu tinggi, air di daerah ini tidak sanggup dikonsumsi oleh makhluk hidup apapun. Seperti yang pernah saya jelaskan dalam artikel “Apakah Zombie Mungkin Terjadi?“, bahwasannya garam yang berlebihan sanggup merusak sel makhluk hidup alasannya yaitu akan menyerap air terlalu banyak dan mengakibatkan dehidrasi. Ini menciptakan makhluk hidup akan mati di Laut Mati.



Apakah Benar-Benar Tak Ada Organisme yang Bisa Hidup Di Laut Mati?


Dari klarifikasi di atas, jadi apakah tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup di bahari mati? Jika kita hanya melihat makhluk hidup ialah dari Kingdom Animalia, Plantae dan Fungi, maka benar-benar tidak ada yang bisa hidup di bahari mati.


Namun kalau yang dimaksud makhluk hidup ialah termasuk mikroorganisme dan bakteri, para ilmuwan telah mengkonfirmasi bahwa banyak basil dan mikroorganisme yang bisa hidup di bahari mati. Ilmuwan dari Max Plank Institute, di Jerman meneliti ihwal keberadaan makhluk hidup di dasar bahari mati, dan mereka menemukan spesies-spesies basil baru. Fakta ini mengkonfirmasi kalau ada makhluk hidup di bahari mati.



Haruskah Berganti Nama?


Hasil pemeriksaan dari tim peneliti Max Plank Institute mengambarkan bahwa bahari mati ternyata tidak benar-benar mati. Dalam kacamata sains bahari mati mempunyai makhluk hidup, walaupun itu hanya berupa mikroorganisme dan bakteri.


Maka nama Laut Mati atau “Dead Sea” secara saintifik tidak lagi relevan dengan inovasi ilmiah yang ada ketika ini. Laut mati diberi nama bahari mati alasannya yaitu keterbatasan orang-orang di masa lampau untuk melihat keberadaan mikroorganisme, inilah yang mengakibatkan mereka menyimpulkan kalau danau ini pantas menerima nama Laut Mati. Padahal kenyataannya? Nggak benar-benar mati kok!


Dalam hal ini memang tidak akan ada perubahan nama dari “Dead Sea” atau bahari mati, alasannya yaitu memang sudah sangat populer sebagai bahari mati.


Thanks for Reading Myst



Ref
http://news.nationalgeographic.com/news/2011/09/110928-new-life-dead-sea-bacteria-underwater-craters-science/



Sumber https://mystupidtheory.com