Random post

Thursday, August 9, 2018

√ Bahan Biologi Sma - Ruang Lingkup Biologi

 ujian nasional materi latih materi ujian nasional pelajaran ipa mata pelajaran kisi kisi co √ Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ruang Lingkup Biologi
Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ruang Lingkup Biologi

Biologi mempelajari segala kehidupan, baik yang kasat mata ataupun yang tidak kasat mata. Biologi juga membantu menjaga kehidupan umat manusia. Bayi tabung merupakan salah satu rekayasa yang tidak lepas dari biologi dan ilmu kedokteran.

Pendahuluan

Tahukah kalian, perkembangan cabang ilmu biologi apakah yang paling hangat dibicarakan pada kurun ke-20 ini? Perkembangan ilmu pengetahuan dari tahun-ketahun makin maju, hal itu disebabkan sifat insan yang selalu ingin tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya. Perkembangan ilmu pengetahuan, di banyak sekali bidang makin pesat sehabis ditemukan banyak sekali alat dan teknik untuk mengungkap diam-diam alam, sehingga dunia hanya sebesar layar monitor komputer.

Di bidang teknologi informasi telah banyak dihasilkan produkproduk teknologi dan ilmu pengetahuan, misalnya: audio visual (televisi), VCD, DVD, telepon, telepon seluler (handphone), komputer, internet dan sebagainya. Dengan hasil teknologi tersebut kita sanggup berkomunikasi meskipun dalam jarak jauh antarnegara.

Baca Juga: Kumpulan Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas 1

Di bidang kedokteran telah banyak hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ditemukan, contohnya alat kedokteran berupa USG (ultra sono grafi), ECG (electro cardio graf), teknologi transplantasi organ-organ tubuh, fertilisasi in vitro (bayi tabung), terapi genetik, dan inovasi banyak sekali obat-obatan untuk penyembuhan banyak sekali penyakit, dan lain-lain. Di bidang lain contohnya teknik kultur jaringan dan kultur embrio. Semua itu merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi (sains), yaitu dengan mempelajari dan memahami gejala-gejala alam secara objektif (apa adanya).

Sains mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Melalui langkah yang sistematis, maksudnya siapa pun sanggup menunjukan kalau melalui cara-cara, situasi, dan kondisi sama akan dihasilkan produk yang sama pula.
  • Objek yang dikaji berupa benda-benda kongkret yang terdapat di alam ini, benda-benda tersebut sanggup dideteksi dengan panca indra kita, misal sanggup dilihat, didengar, dirasakan. Jadi, sanggup berupa benda padat, cair, dan gas.
  • Dikembangkan melalui pengalaman empiris (pengalaman nyata), dalam arti pengalaman yang sanggup dirasakan oleh setiap orang.
  • Hasilnya objektif, hanya memihak pada kebenaran ilmiah. Berupa hukum-hukum yang berlaku untuk umum.
  • Cara berpikir dengan memakai logika, contohnya berpikir secara induktif, artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan umum. Contohnya insan niscaya mati, binatang niscaya mati, tumbuhan pun juga mati, sanggup ditarik kesimpulan bahwa semua makhluk hidup niscaya akan mati. Selain berpikir secara induktif, juga berfikir secara deduktif, artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misalnya semua makhluk hidup memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ayam merupakan makhluk hidup. Kesimpulannya ayam memerlukan makan untuk memenuhi hidupnya.
Biologi merupakan cuilan dari sains yang mempunyai karakteristik sama dengan sains. Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi meluliputi seluruh kehidupan yang ada di jagad raya ini, mulai dari tingkatan makhluk hidup yang paling sederhana (sangat kecil) hingga tingkatan organisasi yang paling kompleks (terbesar).

Baca Juga: Kumpulan Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas 2

Sebagai ilmu yang mempunyai karakteristik tersendiri, semoga gampang dipelajari, biologi harus ditinjau dari seluruh aspek secara utuh, baik yang menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi kehidupan. Struktur keilmuan biologi didasarkan pada hasil yang dirumuskan oleh tim BSCS (Biological Science Curiculum Study) (Mayer, 1978) sebagaimana sanggup dibentuk diagram ibarat di gambar dibawah ini.

 ujian nasional materi latih materi ujian nasional pelajaran ipa mata pelajaran kisi kisi co √ Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ruang Lingkup Biologi

Berdasar struktur keilmuan berdasarkan BSCS, biologi mempunyai objek berupa kerajaan (kingdom):
  1. Plantae (tumbuhan)
  2. Animalium (hewan)
  3. Protista
Ketiga objek tersebut dikaji dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, hingga tingkat bioma. Adapun persolaan yang dikaji mencakup sembilan tema dasar, yaitu:
  1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/ penemuan
  2. sejarah konsep biologi
  3. evolusi
  4. keanekaragaman dan keseragaman
  5. genetik dan keberlangsungan hidup
  6. organisme dan lingkungan
  7. perilaku
  8. struktur dan fungsi, serta
  9. regulasi.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek biologi juga terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang semula dibagi menjadi tiga kerajaan, berdasarkan Robert H. Whittaker 1969 meningkat menjadi lima kerajaan, mencakup kingdom/regnum:
  1. Plantae
  2. Animalia
  3. Protista
  4. Monera, dan
  5. Jamur/Fungi.
Bahkan berdasarkan perkembangan terakhir Carl Woese (1987) makhluk hidup diklasifikasikan menjadi enam kingdom/regnum, yaitu:
  1. Plantae
  2. Animalia
  3. Protista
  4. Fungi
  5. Archaebacteria
  6. Eubacteria.

Suatu benda sanggup dikatakan sebagai benda hidup/makhluk hidup kalau benda tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  • Dapat menyesuaikan diri atau menyesuaikan terhadap lingkungan- nya, contohnya menyesuaikan terhadap kelembapan, suhu, makanan, cahaya matahari, dan lain-lain.
  • Memerlukan kuliner (nutrisi) sebagai sumber energi dalam melaksanakan aktivitas.
  • Melakukan proses pengangkutan transportasi dalam rangka mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh.
  • Mempunyai sistem yang mengatur keserasian proses-proses di dalam tubuhnya (regulasi).
  • Melakukan pernapasan respirasi untuk merombak zat-zat organik menjadi energi.
  • Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak dipergunakan lagi (ekskresi).
  • Melakukan proses penyusunan zat-zat gres di dalam tubuh, umumnya berupa senyawa kimia yang kompleks ibarat lemak, karbohidrat, lemak, dan lain-lain.
  • Dapat Melakukan perkembangbiakan/berkembang biak untuk melestarikan jenisnya (reproduksi).

Struktur Organisasi Kehidupan

Struktur organisasi kehidupan sanggup disusun sebagai berikut: organisasi tingkat molekul --> sel --> jaringan --> organ --> sistem organ --> individu --> populasi --> komunitas --> ekosistem --> biosfir.

1. Organisasi tingkat molekul
Organisasi tingkat molekul merupakan organisasi kehidupan pada tingkat paling rendah lantaran materi penyusunnya hanya terdiri atas asam nukleat, yaitu Asam Deoksi Ribonukleat (ADN) atau Asam Ribonukleat (ARN) dan protein, contohnya virus (perhatikan Gambar 1.2). Virus berukuran (2 – 20) milimikron, hanya sanggup hidup di dalam sel yang hidup, dan sanggup berkembang biak. Virus merupakan bentuk peralihan antara benda hidup dan benda mati lantaran sanggup berbentuk kristal.

2. Organisasi tingkat sel
Tiap makhluk hidup terdiri dari sel. Teori ini disebut teori sel, dikembangkan oleh Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann (1810 – 1892). Keduanya berkebangsaan Jerman.

Amoeba dan Paramaecium yang hanya terdiri atas sebuah sel tergolong organisme bersel tunggal atau uniseluler, sedangkan organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme bersel banyak atau multiseluler. Pada umumnya mikroorganisme yang tergolong dalam kingdom monera dan protista hanya terdiri dari inti sel. Pada umumnya mikroorganisme yang tergolong dalam kingdom monera dan protista hanya terdiri dari inti sel.

Sejarah penelitian wacana sel periode pertama berjalan 200 tahun. Diawali oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang mengamati sayatan gabus dengan memakai mikroskop. Kemudian Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann (1810 – 1882) yang mengadakan pengamatan berulang-ulang terhadap sel-sel binatang dan tumbuhan dengan mikroskop.

Pada tahun 1831 Robert Brown spesialis biologi dari Scotlandia, melaporkan pengamatannya terhadap adanya benda kecil yang terapung dalam cairan sel yang disebut Robert Brown sebagai inti sel atau nukleus. Penyelidikan selanjutnya oleh Felix Dujardin (1835), Johannes Purkinje (1787 – 1869) dan Max Schultze (1825 – 1874) yang dilakukan terhadap sel kemudian terfokus pada cairan sel yang disebut protoplasma. Teori sel yang semula hanya menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktural dari kehidupan, ditambah dengan pernyataan bahwa sel juga merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan.

Baca Juga: Kumpulan Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas 3

Rudolf Virchow pada tahun 1858 menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel-sel juga (omnis cellula cellula), maka dengan kata lain, sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup. Periode kedua sejarah penelitian sel yakni eksperimene, salah satu kesannya yakni diketahui adanya faktor menawan yang terdapat di dalam nukleus, yaitu kromosom. Berdasarkan pengetahuan itu, maka sanggup dikatakan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas. Penemuan yang paling modern ketika ini yakni adanya mikroskop elektron yang sanggup memperlihatkan gambar dengan skala 1.000.000 x ukuran benda yang sesungguhnya. Berikut ini yakni bentuk dan susunan sel.

 ujian nasional materi latih materi ujian nasional pelajaran ipa mata pelajaran kisi kisi co √ Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ruang Lingkup Biologi
Diagram sel binatang dengan tumbuhan yang diamati dengan mikroskop elektron: a. sel hewan; b. sel tumbuhan

3. Organisasi tingkat jaringan
Sel merupakan kesatuan bentuk kehidupan (teori sel). Di dalam badan organisme multiseluler terdapat banyak sel yang berbeda bentuk dan fungsinya. Bentuk dan susunan sel tergantung pada letak dan fungsinya di dalam tubuh. Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk kelompok yang disebut jaringan. Untuk sanggup membentuk suatu jaringan, sel mengalami perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel yang mengalami perubahan biasanya pada jaringan embrionel, contohnya jaringan meristem pada titik tumbuh suatu tumbuhan membentuk jaringan epidermis, jaringan pembuluh, dan lain-lain.

Pada binatang juga terjadi perubahan yang demikian, zigot mengalami pembelahan sel membentuk blastula. Pada perkembangan selanjutnya sel-sel penyusun blastula berubah bentuk dan fungsinya menjadi banyak sekali jaringan tubuh, ibarat jaringan kulit, jaringan otot, dan lain-lain.

4. Organisasi tingkat organ
Jaringan sebagai suatu organisasi sel belum sanggup berfungsi dalam badan organisme kalau tidak bekerja sama dengan jaringan yang lain, jantung contohnya harus dilengkapi dengan jaringan otot, jaringan saraf, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan epitel. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama semoga jantung sanggup bekerja dengan baik. Jantung merupakan organ atau alat tubuh. Organ badan yang lain contohnya ginjal, liver, dan paru-paru. Organ-organ ini pun mempunyai organisa- si tertentu untuk membentuk sistem tertentu pula.

Misalnya sistem pernapasan terdiri atas beberapa organ antara lain hidung, rongga hidung, tenggorokan, cabang batang tenggorokan dan paru-paru. Organisasi semacam ini disebut sistem organ.

5. Organisasi tingkat individu
Dalam badan kita terdapat banyak sekali macam sistem or- gan. Seluruh sistem itu saling berinteraksi melaksanakan suatu fungsi dalam badan makhluk hidup. Makhluk hidup yang terdiri atas banyak sekali sistem organ disebut satu individu. Setiap insan termasuk individu. Demikian pula tiap-tiap ekor semut dalam sekelompok semut atau tiap-tiap ekor domba dalam kawanannya dan tiap pohon teh dalam sebuah perkebunan.

6. Organisasi tingkat populasi
Kita dikelilingi banyak sekali jenis makhluk hidup yang bermacam-macam, contohnya ayam, mangga, pepaya, kambing, dan lain-lain. Populasi merupakan tingkatan organisasi yang terdiri atas sekelompok individu sejenis yang menempati ruang dan waktu yang sama. Apabila berbicara mengenai populasi, kita harus menyebutkan jenis individu yang dibicarakan dalam batas waktu dan daerah tertentu. Misalnya populasi pohon bakau di hutan mangrove pada tahun 1990. Kita tidak sanggup menyampaikan bahwa pohon bakau yang hidup di hutan mangrove dan di pesisir pantai selatan yakni satu populasi, lantaran tempatnya berbeda.

7. Organisasi tingkat ekosistem
Makhluk hidup hanya sanggup hidup di tempat-tempat dengan syarat-syarat tertentu untuk hidupnya, contohnya bakaubakau tumbuh di pantai, lumut hidup di tempat-tempat lembap, dan pohon kurma hidup di tempat-tempat kering. Namun, ada juga makhluk hidup yang tidak terikat pada syarat-syarat tertentu sanggup hidup di banyak sekali daerah yang keadaannya berlainan.

Berbagai jenis makhluk hidup yang memerlukan syarat lingkungan sama dan dalam beberapa hal saling membutuhkan, biasanya akan hidup bersamaan. Misalnya di persawahan terdapat padi, katak, ulat, dan tikus. Kelompok organisme yang hidup bantu-membantu disebut komunitas.

Setiap organisme hidup dalam lingkungannya masing-masing, lingkungan biotik dan lingkungan abiotiknya. yang dimaksud Lingkungan biotik, yaitu semua organisme yang terdapat di sekelilingnya. Adapun yang dimaksud lingkungan abiotik, yaitu faktor-faktor ibarat iklim (suhu, kelembapan, cahaya) dan daerah hidupnya (tanah, air, udara). Untuk mendapat energi dan materi yang diharapkan untuk hidupnya, semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, karbon dioksida, air, dan garam-garam dari lingkungan abiotik. Setelah materi dan energi diuraikan produsen, kesannya sanggup diteruskan kepada konsumen tingkat pertama. Kemudian ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotik lagi. Dengan demikian komunitas dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Setiap sistem demikian dinamakan ekosistem.

8. Organisasi tingkat bioma
Semua komunitas biotik berafiliasi dengan komunitas biotik lain di sekelilingnya. Demikian pula ekosistem berafiliasi dengan ekosistem lain di sekelilingnya. Ekosistem hutan berafiliasi dengan ekosistem sungai. Ekosistem sungai berafiliasi dengan laut. Dengan demikian, semua ekosistem di bumi ini saling berhubungan, sehingga bumi merupakan suatu ekosistem besar disebut juga biosfer. Sebagai ilmu murni biologi mempunyai banyak cabang dalam mempelajarinya. dari cabang-cabang yang ada, objek yang dipelajari pada setiap cabang yakni sebagai berikut:
  1. Parasitologi : Organisme benalu dan pengaruhnya terhadap organisme lain
  2. Zoologi : Seluk-beluk kehidupan hewan
  3. Palaeontologi : Kehidupan organisme di masa yang lampau
  4. Terratologi : Cacat badan anak/bayi dalam kandungan
  5. Mikrobiologi : Perikehidupan mikroorganisme
  6. Morfologi : Bentuk luar badan organisme
  7. Anatomi : Struktur badan cuilan dalam organisme
  8. Entomologi : Perikehidupan wacana serangga
  9. Fisiologi : Proses dan kegiatan faal badan organisme
  10. Genetika : Pewarisan sifat menurun
  11. Evolusi : Perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang paling sederhana ke arah yang lebih kompleks
  12. Embriologi : Perkembangan embrio Sitologi Susunan dan bagian-bagian dari sel Ekologi Interaksi/hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan
  13. Botani : Seluk-beluk kehidupan tumbuhan
  14. Virologi : Virus dan pengaruhnya terhadap organisme lain
  15. Bakteriologi : Perikehidupan wacana bakteri
  16. Mikologi : Perikehidupan wacana jamur

Bekerja Ilmiah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kecerdasan tersebut insan selalu berkeinginan untuk tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya. Dengan demikian insan akan selalu berbagi rasa keinginantahuan tersebut melalui pengetahuannya.

Sifat keingintahuan insan sanggup berkembang melalui tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan). Adanya sifat empiris inilah yang menjadikan kebenaran itu bersifat objektif, artinya kebenaran menempel pada objek, siapa pun yang memandang objek itu niscaya sama.

Langkah yang ditempuh oleh para jago biologi dalam memecahkan suatu kasus yakni langkah yang sesuai dengan metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan masalah, penyusunan kerangka berfikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.

1. Perumusan masalah
Perumusan kasus dimulai dari ketertarikan insan terhadap hal-hal tertentu yang menarik dan menjadi perhatiannya. Perumusan kasus merupakan langkah untuk mengetahui kasus yang akan dipecahkan, sehingga kasus tersebut menjadi terang batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk pemecahannya.

2. Penyusunan kerangka berpikir
Dalam menyusun kerangka berpikir diharapkan kemauan untuk mempelajari laporan hasil penelitian orang lain, membaca referensi-referensi, observasi eksklusif pada lingkungan atau hasil wawancara dengan para ahli. Kerangka berfikir ini merupakan alasan yang menjelaskan keterkaitan antara banyak sekali faktor dengan objek dan balasan terhadap suatu permasalahan. Kerangka berfikir disusun secara rasional berdasarkan penemuan-penemuan yang telah teruji kebenarannya.

3. Hipotesis 
Hipotesis berfungsi sebagai balasan sementara terhadap permasalahan yang timbul berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir.

4. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan eksperimen/ percobaan. Data yang diperoleh dari melaksanakan percobaan kemudian dianalisis untuk menunjukan apakah terdapat faktafakta yang mendukung hipotesis.

5. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian terhadap sebuah hipotesis yang telah dirumuskan, apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

Contoh urutan metode ilmiah dan penerapannya sanggup Anda perhatikan pada tahapan dibawah ini:
  1. Rumusan masalah: Apakah konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya?
  2. Kerangka berfikir: Dari banyak sekali informasi yang diperoleh dan dikembangkan secara logis, analitis dan sintesis, sangat masuk kecerdikan bahwa warna kuning telur itik ditentukan oleh jenis makanannya.
  3. Rumusan hipotesis: Warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
  4. Pengujian hipotesis: Melakukan percobaan dengan memberi kuliner pellet untuk itik sebagai kontrol dan memberi makan selain pellet (jagung, padi) untuk itik yang lainnya. Setelah semua itik bertelur dan telur dipecah warna kuning telurnya ternyata berbeda konsentrasinya.
  5. Kesimpulan: Konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
Sumber : kemdikbud.go.id

Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ruang Lingkup Biologi
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/