Random post

Thursday, August 9, 2018

√ Pantun Jenaka


Pantun Jenaka – Pantun ini mungkin sudah tidak gila lagi ditelinga kita apalagi kalo kau masih duduk dibangku sekolah. Pantun jenaka sangat terkenal dibandingkan pantun lain, untuk anak SD, SMP, SMA/SMK, bahkan akademi tinggi khususnya biasanya kalian disuruh menciptakan pantun jenis ini, alasannya yakni pantun ini sanggup dijadikan sebagai permainan, lucu-lucuan, becandaan bersama teman ataupun teman kalian.









Untuk itu disini saya akan mengulas mengenai pantun ini beserta dengan hal – hal yang berkaitan didalamnya secara rinci dan biar gampang dipahami bagi kalian khususnya orang awam.





Pengertian





Sebelum kita masuk ke bahan ada baiknya kita caritahu terlebih mengenai apa itu jenaka? Apa sih arti kata jenaka itu sendiri ?. Kata Jenaka memiliki arti “lucu”. Kaprikornus inti pantun jenaka ialah suatu pantun yang lucu. Orang jaman kini umumnya kebanyakan menyebutnya memakai istilah pantun lucu, humor, ataupun gokil.





Tujuan





Pantun Jenaka merupakan suatu pantun atau puisi usang dimana memiliki tujuan untuk menghibur orang yang mendengar, Namun sanggup juga dijadikan sebagai sarana untuk saling sindir menyindir di suatu kondisi yang digelimangi keakraban, untuk tidak memunculkan rasa tersinggung alasannya yakni dengan pantun ini sanggup menciptakan suasana menjadi cair atau bahkan menyenangkan.





Pantun jenaka yakni normalitas yang diucapkan secara verbal ataupun sanggup melalui suatu candaan yang membawa imbas girang dan tertawa sehingga tidak memunculkan rasa ketersinggungan.





25+ Contoh Pantun Jenaka





Nah sehabis mengetahui beberapa klarifikasi diatas, kali ini kita akan melihat beberapa pola mengenai pantun ini sebagai berikut :




Bagian 1 :



Di sini kosong di sana kosong
Tidak terdapat batang tembakau
Bukannya saya berkata yang bohong
Ada satu katak memikul kerbau


Kalau ketam tiba ke rawa
Lintah turun ke dalam kali
Kalau simpanse sedang tertawa
Mukanya terperinci lucu sekali


Bambu rotan menjadi kursi
Rumput ilalang menjadi atap
Sejak ayam itu jadi polisi
Banyak elang yang cepat tertangkap


Asam kandis asam jawa
Satu peti didalam kereta
Jikalau nenak sudah tua
Hati atuk tetaplah cinta


Laba-laba berada digua
Jika terbang terdengar bunyi
Nenek murung menjadi tertawa
Melihat kakek sedang bernyanyi


Pintu hancur dinding belah
Bola satu jatuh di kolam
Terburu-buru ke sekolah
Ternyata hanya pakai celana dalam


Pahlawan perang lawan Belanda
Kakek ngopi sambil baca koran
Memang beliau suka rada-rada
Kepala botak doyannya sisiran


Jendela beling gampang pecah
Kunci rumah kebawa sopir
Badan gemuk menyerupai gajah
Kalau kentut menyerupai petir


Burung hinggap pada tiang
Terbang satu melayang-layang
Badan kurus semakin peyang
Ditiup angin tentu goyang-goyang


Ulat renta niscaya jadi kepompong
Ada satu dekat disumur
Ada enaknya bergigi ompong
Jika tertawa sambil menyembur




Bagian 2 :



Jika malam nyalakan lampu
Buku di rak tampak acak-acakan
Bilangnya kelas sudah disapu
Mengapa sampah masih berserakan


Ranting renta gampang patah
Badan sakit minumlah jamu
Mari kita bersih-bersih sekolah
Biar sebersih cintaku kepadamu


Burung landas dari tangan
Burung merpati makan menyan
Yang membuang sampah sembarangan
Bisa jadi pacarnya orang utan


Jangan suka mengambil kelapa
Banyak semut di pepohonannya
Jangan sering menanam cinta
Jauh lebih baik menanam bunga


Sungguh segar minum selasih
Minum selasih di waktu siang
Semenjak kau hidup bersih
Hati ini jadi semakin sayang


Kereta berangkat ke kota solo
Berhenti sebentar makan durian
Sungguh susah nasib jomblo
Orang bermesraan saya gemetaran


Bunga layu genggam di tangan
Balon diisi menjadi ringan
Kalau pergi ke daerah kondangan
Hatipun murung lihat yang gandengan


Katak sawah berilmu melompat
Getah karet ternyata lekat
Aku tidak butuh coklat
Yang kubutuhkan yakni akad


Adat bestari suku Melayu
Takkan hilang tornado melanda
Ada orang tiba merayu
Yang dirayu ternyata janda


Air naik setinggi betis
Terkena air tumbuh kudis
Aku ini orangnya romantis
Kalau makan inginnya gratis




Bagian 3 :



Memang indah burung gelatik
Perut lapar rasa kempong
Kamu itu memang cantik
Cantik-cantik giginya ternyata ompong


Belalang kupu menjadi kepompong
Anak kucing main dibawah kolong
Masih kecil saja giginya ompong
Mirip dengan nenek-nenek rempong


Ayam bangkit terlalu pagi
Cahaya hilang menjadi kelam
Jangan malas untuk sikat gigi
Sikat pagi begitupun malam


Mari main undur-undur
Lalat kecil namanya laler
Ada anak yang suka tidur
Kalau tidur hingga ngiler


Daun hijau daun lontar
Beli kecap logo bango
Katanya kau anak pintar
Ditanya malah planga plongo


Kue keju dalam nampang
Cari daging sanggup tulang
Percuma punya wajah tampan
Jika berguru malas bukan kepalang


Angin beliung suka berputar
Angin kencang disebut topan
Untuk apa otaknya pintar
Jika orangnya tidak sopan


Jika kulit banyak duri
Buah durian lezat sekali
Kamu itu bagaikan bidadari
Tapi sayang terlalu malas mandi


Minum sirup jeruk segelas
Ambil kue, kuenya talas
Semua harus bersihkan kelas
Kecuali simpanse yang terlalu malas


Mata belok bulunya lentik
Bercahaya bagaikan lampu
Walaupun kau wajahnya cantik
Untuk apa kalau tidak sanggup nyapu





Apa yang dimaksud jenaka ?

Kata “Jenaka” artinya lucu

Apa yang dimaksud pantun jenaka ?

Pantun Jenaka yakni suatu pantun atau puisi usang dimana isinya mengandung lucu-lucuan atau bahkan sindiran secara lucuan sehingga tidak menjadikan rasa ketersinggungan

Apa saja jenis – jenis pantun ?

Berikut beberapa jenis pantun yaitu :
1. Pantun Jenaka
2. Pantun Nasehat
3. Pantun Anak
4. Pantun Teka Teki
5. Pantun Agama
6. Pantun Adat
6. Pantun Karmina





Demikianlah pembahasan artikel kali ini, biar bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.





Baca juga artikel lainnya :








Sumber https://rumusrumus.com