√ Pengertian Dan Teladan Kalimat Kompleks Parataktik

Pengertian dan Contoh Kalimat Kompleks Parataktik – Kalimat kompleks ialah kalimat yang terdiri dari lebih dari satu peristiwa, aksi, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam yang jumlahnya lebih dari satu kalimat. Kalimat kompleks dikenal istilah induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat ialah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat yang berdiri sendiri tanpa anak kalimat. Anak kalimat atau klausa yang tidak sanggup berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Disebut klausa terikat, sebab klausa yang bermakna sehabis bergabung dengan induk kalimat. Hubungan antara kalimat dengan kalimat yang lainnya dihubungkan dengan konjungsi atau kata penghubung.

Kalimat kompleks parataktik ialah kalimat kompleks yang terdiri atas dua atau lebih struktur kalimat yang mempunyai makna setara atau sejajar. Yaitu tidak ada kalimat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hubungan antara satu stuktur kalimat dengan yang lain memakai konjungsi. Konjungsi yang dipakai yaitu “dan”, “tetapi”, “atau”, “hanya”, “sedangkan”, dan lain-lain.

1. Kalimat kompleks parataktik “dan”

Kata penghubung “dan” fungsinya untuk penambahan, perhiasan dan sifatnya sejalan dari kalimat pertama dan kedua. Sejalan artinya kalimatnya bisa berdiri sendiri, namun digabungkan dengan memakai kata penghubung “dan”

Contoh :

– Lili sangat menyukai hewan kelinci dan merawatnya dengan baik.

Penjabaran :

Lili sangat menyukai hewan kelinci.

Lili merawatnya dengan baik.

– Ketika guru mengajar siswa harus mendengarkan dan menulis materi dalam buku catatan.

– Ibu membeli kemeja panjang dan gamis di toko busana.

– Nenek memanen singkong dan menggorengnya di dapur.

– Karena tak perhatikan pelajaran dan terus bercanda Roni dikeluarkan dari kelas.

– Akibat bangkit kesiangan dan telat masuk kelas Ina kesannya mangkir sekolah.

– Pak Somat berjualan nasi uduk dan bubur di pinggir jalan.

2. Kalimat kompleks parataktik “tetapi”

Kata penghubung “tetapi” yaitu kata penghubung yang sifatnya berlawanan. Kalimat yang bekerjsama bisa berdiri sendiri, digabungkan memakai kata penghubung “tetapi”.

Contoh :

– Reno ingin tidak terlambat masuk ke kelas tetapi ia bangkit kesiangan.

Penjabaran :

Reno ingin todak termbat masuk ke kelas.

Ia (Reno) bangkit kesiangan.

– Wahyu telah memberikan sumbangan tetapi tidak ikhlas.

– Boleh berbicara dalam perpustakaan, tetapi jangan menciptakan gaduh.

– Hani ialah anak yang cerdas tetapi ia tidak menyadarinya.

– Rika ingin beli buku gres tetapi ia tidak punya uang.

– Mobil itu mahal harganya tetapi warnanya sudah kusam.

– Rudi suka mangkir sekolah tetapi nilainya selalu bagus.

– Dia melambaikan tangannya tetapi tidak ada yang membalas.

– Ratih sudah berguru ulet tetapi ia tidak naik kelas.

3. Kalimat kompleks parataktik “atau”

Kata penghubung “atau” yaitu kata penghubung yang berfungsi menentukan antara dua atau lebih pilihan yang ada antara kalimat pertama dan kalimat selanjutnya.

Contoh :

– Kau boleh memanggilku Shinta atau Ana.

Penjabaran :

Kau boleh memanggilku Shinta.

Kau boleh memanggilku Ana.

Rina harus menuruti orang tuanya atau tidak akan didanai kuliah lagi.

Toni menentukan berangkat naik taksi atau jalan kaki saja.

Semua siswa harus ikut Ujian Nasional atau tidak akan lulus.

Widya pergi ke luar kota tetapi ibunya tidak mengizinkannya.

Pak Hamid keluarga yang sederhana tetapi suka bersedekah.

Anda boleh menunggu atau tinggalkan saja.

Dia binggung membeli sepatu atau tas terlebih dahulu.

Kamu harus menentukan lanjut sekolah atau jadi pengangguran.

Jangan pernah menangkap atau membunuh hewan langka.

4. Kalimat kompleks parataktik “hanya”

Kata penghubung “hanya” dipakai untuk perhiasan atau penguat kalimat pertama dan kelimat selanjutnya.

Contoh :

– Jesika tidak bermaksud membunuh, hanya ia salah sasaran.

Penjebaran :

Jesika tidak bermaksud membunuh.

Ia (Jesika) salah sasaran.

– Atun bukan orang yang gemuk, hanya kebanyakan makan saja.

– Ketika dosen siap mengajar hanya beberapa mahasiswa yang hadir.

– Sebuah belakang layar besar persahabatan ini hanya kita yang tahu.

– Reza berani naik motor hanya ia tak punya SIM.

– Laili terlihat bagus menawan hanya ketika malam hari.

– Toko buku Sinar Baru sedang diskon hanya untuk buku tertentu.

– Okta itu anak yang berakal hanya kurang percaya diri.

– Idenya sangat inovatif hanya tidak bisa menyampaikannya.

– Semua orang tiba sempurna waktu hanya kau yang telat.

style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">

5. Kalimat kompleks parataktik “sedangkan”

Kata penghubung “sedangkan” artinya kata penghubung yang sifatnya berlawanan, bertentangan antara kalimat pertama dan kalimat berikutnya.

Contoh :

– Siswa kelas 6 siapkan Ujian Nasional (UN) sedangkan kau tidak mau belajar.

Penjabaran :

Siswa kelas 6 siapkan Ujian Nasional (UN)

Kamu (Siswa kelas 6) tidak mau belajar.

– Adiknya sangat ramah juga supel sedangkan kakaknya sangat jutek juga angkuh.

– Ia harus bangkit kesiangan sedangkan program telah dimulai.

– Guru banyak membaca buku sedangkan siswanya malas untuk membaca.

– Makara anak suka bermain-main sedangkan orang tuanya kerja keras untuknya.

– Banyak kiprah yang harus dikerjakan sedangkan ini waktu isirahat.

– Indra badannya kurus kering sedangkan keluarganya bertubuh tambun.

– Aku berguru sendiri sedangkan ia berguru kelompok.

6. Kalimat kompleks parataktik “kemudian” atau “lalu”

Kata hubung ini sifatnya berurutan, dari kalimat pertama dilanjutkan ke kalimat yang kedua.

Contoh :

– Pak guru masuk ke kelas kemudian mulai mengajar materi hari ini.

Penjabaran :

Pak guru masuk ke kelas

Pak guru mulai mengajar materi hari ini.

– Setibanya dari pasar kemudian ibu memasak di dapur.

– Setelah campuran hambar kemudian tuang ke dalam cetakan berbentuk bunga.

– Anis murka kepada Edi kemudian membanting handphone-nya.

– Adik berantem dengan teman mainnya kemudian ia menangis.

– Yani mengupas singkong kemudian mencucinya sampai bersih.

– Ibu mengantar adik ke sekolah kemudian ke pasar.

Sumber :

http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-serta-contoh-kalimat-kompleks-dan-simpleks.html