5 Contoh Puisi Bebas Tentang Persahabatan Sejati – Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra tulis ataupun ekspresi dengan penyampaian bahasa yang ringkas, sarat akan makna, dan cenderung memakai ungkapan konotatif (bukan sebenarnya). Berikut ini ialah beberapa pola puisi yang bertemakan perihal persahabatan :
Contoh Puisi 1 :
Wahai Sahabat
Wahai Sahabat
Engkau bagai jemari penyeka air mata
Menghapus segala kesedihanku di kala sedih laraku
Engkau bagai pesirkus di panggung malam
Menghibur hatiku dari rasa gelisahku
Engkau bagai sang motivator ulung
Mendorongku untuk sanggup bangun dan berdiri
Oh sahabat
Apa balasannya raga ini tanpa dirimu
Kau teman setia di segala kondisi
Baik suka ataupun duka
Kau busungkan dada untuk melindungi diriku
Kau putar otak untuk senantiasa memikirkanku
Kau ayunkan kedua tanganmu untuk berbuat sesuatu
Semua demi diriku
Oh sahabat
Jika hingga sudah waktuku
Ku mau dirimu tetap berada di sampingku
Ku ingin kepala ini bersandar di atas kedua pahamu
Ku ingin kedua mata ini menatap wajah sayumu
Yang memperhatikan setiap gerak-gerikku
Oh sahabat
Terkadang kita berbeda pendapat terhadap sesuatu yang remeh
Terkadang saya tak mau mengalah
Tak jarang pula engkau yang mengalah
Semua demi kepuasan batinku
Maafkan saya wahai sahabatku
Oh sahabat
Ingatkah ketika kita berjuang bersama
Meraih impian dalam suka dan duka
Kau berikan kedua tanganmu untuk ku raih ketika ku terjatuh
Namun tak jarang saya mengabaikanmu ketika dirimu terpuruk
Aku selalu lalai untuk mengulurkan tangan hina ini
Yang tak tahu aib sebagai sahabatmu
Wahai sahabat
Andai saja waktu sanggup ku ulang
Ku ingin membalas semua kecerdikan baikmu
Ku ingin tetap berada di sisimu
Menemanimu berjuang lagi
Untuk kehidupan yang lebih baik sebagaimana yang kamu inginkan
Oh sahabat
Sungguh sesal tiada tara
Apabila seonggok badan hina ini tak bisa berbuat untukmu
Untukmu, hanya untukmu
Wahai teman baikku
Contoh Puisi 2 :
Sahabat Kecil
Ingatkah mitra ketika kita bersama dulu
Mengawali cerita persahabatan yang begitu indah
Mengikatnya hingga menjadi ikatan mati yang sulit terlepaskan
Tak ada yang bisa memisahkannya
Kecuali benda tajam berjulukan kematian
Waktu bergulir semakin cepat
Semua yang ada hilang tertelan zaman
Seperti bangkai yang terurai
Yang tak akan berwujud kembali sebagai hewan
Dikala pikiran ini tertuju padamu wahai kawan
Kala itu pula deraian air mata merembes hingga ke pipi
Membasahi tanah yang kering kerontang
Sekering jiwa dan hati ini yang tak terbiasa tanpa hadirmu
Wahai sahabat
Bilakah kita bisa bersama kembali
Mengingat masa-masa indah bermain denganmu
Bertengkar denganmu
Bercanda ria denganmu
Dan segala hal konyol yang kita lakukan bersama
Wahai sahabatku, sungguh saya merindumu
Wahai teman kecilku
Contoh Puisi 3 :
Pertengkaran Kecil
Umpatan berangasan memecah keheningan malam bulan purnama
Beberapa pasang mata bawah umur desa menatap sumber umpatan kasar
Yang tak lain berasal dari ekspresi lancang ini
Umpatan yang amat biasa
Namun kala itu membuatmu amat arah
Wahai kawanku
Telihat terperinci kamu menahan amarahmu yang dalam
Aku pun merasa bersalah karenanya
Umpatan berangasan itu
Tak seharusnya terlontarkan dari ekspresi kotor ini
Kau menggenggam kepalan tangan yang kamu masukkan di saku celanamu
Pertanda amarah yang sekuat tenaga kamu tahan
Demi diriku
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Umpatan berangasan berbuah amarah
Kau mendekatiku dengan kepalan tangan di saku
Aku pun rela mendapatkan amarahmu
Karena umpatan tak seharusnya yang dialamatkan padamu
Wajahmu semakin dekat
Aku terkejut
Bukan amarah yang kamu tunjukkan
Tapi pelukan hangat yang kamu berikan
Saat itu
Kau bisikkan sesuatu yang selalu kuingat
Kau mengatakan
sudahlah jangan dipikirkan, ayo bermain lagi
Contoh Puisi 4 :
Cerita Sahabat di Bawah Langit
Deretan awan hitam menghiasi langit
Saksikan cerita kita hingga berderai air mata
Adalah saya dan engkau
Sepasang teman sejati
Kumpulan awan putih berjejer di langit
Membentuk wajahmu dan wajahku
Seakan memperlihatkan bahwa
Kitalah teman sejati
Warna-warni pelangi di atas langit
Tetiba muncul seusai hujan
Lukisan indah sang Maha Pencipta
Terpancar cerah menggambarkan masa depan kita
Wahai sahabat
Mentari pagi di atas langit
Bersinar terang menerangi langkahku dan langkahmu
Sepasang teman yang berjalan beriringan
Memacu diri untuk siap melaju
Menjalani hidup yang kadang tak bersahabat
Berbeda dengan saya dan engkau
Yang selalu bersama sebagai sahabat
Dalam suka dan duka
Contoh Puisi 5 :
Kenangan perihal Sahabat
Mimpi jelek itu senantiasa mengangguku
Terjaga di setiap malam
Membuat diriku semakin terbiasa karenanya
Tak tahu mengapa semua terjadi
Diserang rasa bersalah padamu
Mimpi jelek itu senantiasa menaggangguku
Menimbulkan derai tangis di setiap waktu
Dirimu seolah tak pernah sedikitpun pergi dari sisiku
Meskipun bertahun-tahun jasadmu mendekam di pusara itu
Mimpi jelek itu menggagguku lagi
Ketika bayangan dirimu terlintas dipikiranku
Sesosok insan bertubuh kurus menjadi tameng atas sahabatnya
Kala rentetang peluru menyerang dada dan kepalanya
Di suatu peperangan maha dahsyat sepanjang masa
Mimpi jelek itu menggangguku lagi
Ketika bayangan dirimu mengingatkan bencana berdarah itu
Sebuah makna terkandung dalam peristiwa
Mengartikan makna teman lebih dari yang kita kira
Wahai sahabatku
Akankah kamu mendengar jeritan hatiku kini
Yang merasa sepi tanpa teriakan lantangmu
Yang merasa hampa tanpa perhatian darimu
Wahai teman terbaikku
Kuberdoa pada Tuhan
Agar Dia menawarkan ketenangan padamu di pusara itu
Semoga kita berjumpa lagi di lain waktu
Baca Juga:
Kumpulan Puisi Pendek Tentang Alam
Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Semester 1
4 Contoh Puisi Mengharukan Tentang Kehidupan Manusia
Sumber https://ruangseni.com