Random post

Thursday, March 23, 2017

√ Pengertian Feminisme, Sejarah, Ciri, Klasifikasi, Kelebihan Kekurangannya

Pengertian Feminisme, Sejarah, Ciri, Klasifikasi, Kelebihan & Kekurangannya – Pada pembahasan kali ini Seputar Pengetahuan akan mengulas Feminisme. Feminisme bekerjasama dengan suatu gerakan yang dilakukan oleh perempuan atau wanita-wanita.



Pengertian Feminisme, Sejarah, Ciri, Klasifikasi, Kelebihan & Kekurangannya


Membahas ihwal Feminisme maka kita akan berbicara ihwal bagaimana keadilan dan kesamaan gender dengan laki-laki. Untuk lebih detailnya simak klarifikasi bagaimana sejarah feminisme, ciri-ciri, pengklasifikasian, kelebihan dan kekurangan feminisme.


Pengertian Feminisme


Feminisme merupakan sebuah gerakan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan laki-laki. Menurut bahasanya, Feminisme bersumber dari bahasa latin “Femina” yang artinya perempuan.


Penggunaan istilah feminisme digunakan pada tahun 1890-an, ini mengarah pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan dan juga pergerakan untuk mendapat hak-hak perempuan. Definisi secara umum feminisme yaitu advokasi kesetaraan hak-hak perempuan dalam hal politik, sosial, dan ekonomi. Orang yang melaksanakan feminisme disebut dengan Feminis.


Sejarah Feminisme


Sejarah mencatat banyak sumber ihwal gerakan perempuan dalam memperjuangkan haknya, tetapi yang paling sering menjadi teladan yaitu gerakan yang berkembang di kurun 15-18 Masehi di Eropa.


Pergerakan paling pertama ditemukan yaitu oleh Christine de Pizan yang menulis mengenai ketidakadilan yang diterima perempuan. Selanjutnya pada kurun ke 18, pergerakan yang cukup signifikan mulai tumbuh. Terdapat tokoh utama pergerakan ini yakni Susan dan Elizabeth.


Ketika itu mereka sudah berhasil melaksanakan usaha hak politik, yakni hak untuk menentukan bagi perempuan. Selanjutnya memasuki kurun ke 19, dengan adanya pelopor dari Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet gerakan ini terus berkembang hingga ke negara-negara penjajahan Eropa. Secara bersama gerakan tersebut dinamakan sebagai “Universal Sisterhood”. Terdapat tiga perkembangan gerakan feminisme, antara lain sebagai berikut:


Gelombang Pertama


Gelombang pertama atau gelombang bunyi perempuan ini kali pertama dipelopori oleh seorang pencetus sosialis Charles Fourier di tahun 1837. Di gelombang ini pergerakan yang mulanya berpusat di Eropa pindah ke Amerika dan terjadi perkembangan pesat semenjak adanya publikasi buku dengan judul “The Subjection OF Women (1869) karya John Stuart Mill.


Perjuangan kaum perempuan dalam menuntut revolusi sosial dan politik atas hak perempuan mulai terlihat kesannya sekitar tahun 1830-1840. Seiring dengan terdapatnya pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum perempuan menjadi perhatian.


Gelombang Kedua


Sesudah perang dunia final dengan ditandai dengan lahirnya negara-negara gres sesudah mereka terbeas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme mencapai puncaknya. Mereka sudah mulai mengeluarkan hak bunyi perempuan dalam hak bunyi parlemen. Peningkatan dan semangat para perempuan dalam memperjuangkan haknya memuncal di awal tahun 1970.


Tokoh yang sering dihubungkan dengan gerakan feminisme kedua ini yaitu para feminis Perancis, yaitu Helene Cixous dan Julia Kristeva. Gerakan feminisme ini mempunyai tujuan utama yakni untuk menuntut kebebasan bagi perempuan yang seirng dipandang rendah dan mendapat perlakukan tidak layak.


Gelombang Ketiga


Pada gelombang ketiga, feminis sangat fokus supaya memperoleh posisi dalam sistem pemerintahan negaranya. Mereka mempunyai anggapan bahwa bidang politik merupakan daerah yang harus mempunyai perwakilannya supaya hak-hak perempuan sanggup terus dijaga.


Sampai sekarang, feminisme masih ada dan aktif dalam menyuarakan banyak sekali gosip sosial menyerupai p0rn*grafi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak legal perempuan. Kaum feminis juga ikut berperan dalam melaksanakan usaha gerakan sosial yang sama sama menyerupai gerakan kaum lesbian dan gay.


Ciri-Ciri Feminisme


Ciri-ciri dari feminisme antara lain:



  • Menyadari terdapat perbedaan atau tidak adilnya kedudukan dari laki-laki dan perempuan.

  • Melakukan tuntutan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan

  • Laki-laki dianggap golongan yang lebih mementingkan dirinya.

  • Gerakannya kebanyakan yaitu wanita.


Klasifikasi Feminisme


Klasifikasi atau jenis-jenis feminisme antara lain:


Feminisme Liberal


Adalah feminisme yang berpegang pada paham liberalisme, yakni mementingkan kebebasan. Ini menandakan semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan secara seimbang, harmonis dan seharusnya tidak terjadi penindasan antara satu dengan lainnya.


Tokoh gerakan feminisme liberal yaitu Mary Wollstonecraft yang menulis buku dengan judl “Vindication of Right of Woman”. Dalam buku itu ia menandakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai budi yang sama, oleh alasannya yaitu itu harus ada persamaan terhadap perlakukan dan hak keduanya.


Dalam sejarahnya, gerakan feminisme liberal lebih berfokus kepada usaha kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan laki-laki.


Feminisme Marxis (Komunis)


Feminisme Marxis muncul lantaran adanya anggapan bahwa ketertinggalan perempuan dikarenakan adanya kapitalis dalam suatu negara. Kapitalisme merupakan paham yang menyatakan individu sanggup memperkaya dirinya sebanyak mungkin.


Kaum Feminisme Marxis memandang hal itu sebagai ketidakadilan untuk perempuan. Mereka mempunyai anggapan bahwa laki-laki mengontrol kegiatan produksi, menyebabkan mereka mempunyai keduduka yang lebih tinggi dalam masyarakat.


Karena kedudukannya lebih tinggi, maka kaum laki-laki seringkali melaksanakan penindasan perepuam yang secara lebih lemah. Hal itu bertujuan semoga feminis marxis yaitu menghapuskan sistem kapitalis.


Feminisme Sosialis


Feminisme sosialis timbul alasannya yaitu kritik atas feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis mempunyai anggapan bahwa kapitalisme bukan sentra dari permasalahan rendahnya kedudukan sosial wanita, yang menjadi alasannya bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan perempuan telah dianggap lebih rendah. Tujuan paling penting dari feminisme sosialis yaitu untuk menghapuskan sistem kepemilikian dalam struktur sosial.


Feminisme Radikal


Paham ini timbul di pertengahan kurun ke-19 yang mengatakan ideologi “Perjuangan Separatisme Perempuan”. Dalam hal ini mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan dengan laki-laki pada setiap struktur sosial menyerupai dalam keluarga.


Feminisme radikal ini lebih fokus memperjuangkan hak perempuan dalam aspek biologis. Tetapi dalam perkembangannya feminisme ini menjadi ekstrim, mereka mulai menyatukan perhatian hanya kepada perempuan. Laki-laki dianggap tidak mengatakan bantuan yang positif. Mulai timbul anggapan bahwa perempuan harus sanggup melaksanakan apapun sesuai impian mereka.


Feminisme Anarkis


Feminisme anarkis yaitu salah satu paham feminisme ekstrim. Mereka mempunyai anggapan bahwa negara dan laki-laki yaitu sentra dari seluruh duduk masalah yang dialami oleh perempuan. Untuk itu tujuan feminisme anarkis yaitu untuk melaksanakan penghancuran negara dan kaum laki-laki dan juga mewujudkan mimpi supaya perempuan memegang kekuasaan tertinggi dalam struktur sosial.


Feminisme Post Modern


Feminisme postmodern yaitu gerakan feminisme yang anti terhadap sesuatu dengan sifat adikara dan anti dengan otoritas. Tokoh feminisme postmodern berusaha terhindar terdapanya suatu kesatuan yang membatasi perbedaan.


Maknanya yaitu kaum feminisme sanggup menjadi apapun yang mereka kehendaki, dan tidak ada rumus “feminis yang baik”. Meskipun menyerupai itu, kaum feminisme postmodern mempunyai tema atau orientasi dalam pergerakannya. Mereka menamakan bahwa secualitas dikonstruksikan (dibangun) oleh bahasa.


Kehidupan insan tercipta lantaran bahasa, maka melalui bahasa juga ketidakadilan terhadap perempuan sanggup diatasi. Bahasa yang dimaksud dalam hal ini yaitu argumen, opini, goresan pena dan lainnya.


 Feminisme bekerjasama dengan suatu gerakan yang dilakukan oleh perempuan atau perempuan √ Pengertian Feminisme, Sejarah, Ciri, Klasifikasi, Kelebihan  Kekurangannya


Kelebihan Feminisme


Kelebihan dari feminisme yaitu sebagai berikut:



  • Mempunyai semangat juang yang besar dan pantang menyerah

  • Sangat peka kepada ketidakadilan

  • Kelompoknya mempunyai kesatuan yang berpengaruh dan sangat setia


Kekurangan Feminisme


Sedangkan kekurangan dari feminisme yaitu:



  • Terkesan egois alasannya yaitu hanya memandang sesuatu dengan menguraikan ketidakadilan yang ada

  • Dalam perkembangannya lebih mengarah kepada memandang rendah kaum laki-laki

  • Bertentangan dengan banyak agama


Demikianlah telah dijelaskan ihwal Pengertian Feminisme, Sejarah, Ciri, Klasifikasi, Kelebihan & Kekurangannya, semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id