Random post

Showing posts with label Sumber. Show all posts
Showing posts with label Sumber. Show all posts

Friday, April 6, 2018

√ Sumber Belajar

Belajar sanggup berarti proses sesorang menemukan kebenaran. Kebenaran tidak dipungkiri dari tempat, waktu, sesuatu, seseorang atau kondisi yang tidak diduga. Kebenaran sanggup tiba dari pengalaman akan kesalahan. Kebenaran sanggup berasal dari yang lebih muda atau kebenaran tiba dari daerah dimana seseorang menganggapnya tidak masuk akal. Dari inovasi kebenaran, sanggup kita anggap bahwa beliau telah melaksanakan proses pembelajaran.

Dengan kata lain, ia telah menemukan kebenaran melalui proses mencar ilmu dari suatu sumber yang kita sebut dengan sumber belajar. Sumber mencar ilmu didalam pembahasan ini akan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu diantaranya ialah dari :

Pengalaman Orang lain

Seorang Ahli (Guru)

Sumber mencar ilmu yang berasal dari orang lain yaitu seseorang yang andal dibidangnya ialah sumber mencar ilmu yang sudah mendapat percobaan dan sebagian besar berhasil atas apa yang dilakukan.

Seorang Teman

Sumber mencar ilmu dari orang lain yang selanjutnya ialah sumber mencar ilmu dari seorang sobat atau kawan. Menjadi penting untuk kita sanggup menentukan mitra yang baik dalam kehidupan kita. Namun tidak semua pelajaran sanggup kita temukan dari orang yang baik. Pembelajaran terbaik sanggup saja kita temukan dari mitra kita yang mempunyai kekurangan. Sehingga mitra yang terbaik bukan selalu orang yang baik namun mitra yang mau sama-sama mencar ilmu untuk menemukan kebaikan dan memperbaiki kesalahan.

Buku

Buku ialah salah satu sumber mencar ilmu yang sudah yang sudah dibentuk dalam bentuk bacaan atau hasil cetak. Buku ialah rangkuman dari kejadian, permasalah, pemecahan dilema yang ditemukan oleh sang penulis.

Pengalaman Sendiri

Lingkungan dan Alam

Belajar sendiri ialah cara mencar ilmu yang lebih tinggi dan sulit. Ini alasannya ialah kita mesti melaksanakan dan menemukannya sendiri dari sebuah dilema atau pertanyaan yang muncul dari pikiran kita. Namun hasil dari pemikiran itu akan lebih bermakna bagi kehidupan kita sehari-hari. Proses yang dilalui untuk mencar ilmu sendiri menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mungkin saja permasalahan yang ditemukan hampir menyerupai dengan yang terjadi pada orang lain, akan tetapi kondisi dan perilaku kita yang berbeda menciptakan proses yang menempel dalam pikiran kita, alasannya ialah kita sendiri yang melalui atau merasakannya.

Ketika kita mencar ilmu dengan pengalaman secara tidak pribadi kita memakai lingkungan dan alam sebagai sumber belajar kita. Kita melihat dari cerita-cerita yang abnormal di lingkungan kita, kita mencoba memahami bertahap kemudian kita mencoba menciptakan kesimpulan dengan cara pandangan atau pemikiran kita.

Mungkin menyerupai itulah sebuah proses saat kita mencar ilmu sendiri. Alam dan lingkungan tidak menyediakan secara pribadi balasan apa yang kita inginkan dari permasalahan kita, akan tetapi alam dan lingkungan sebetulnya menyediakan jalan untuk kita memahamai masalah.
Sumber http://menofschool.blogspot.com

Thursday, March 29, 2018

√ Majalah Dinding Media Proses Kreatif

Majalah dinding atau yang biasa pula kita kenal sebagai Mading yakni media penyaluran kreatifitas dalam bentuk lembaran. Di sebagian banyak sekolah sudah mempunyai / menciptakan majalah dinding baik untuk khusus penyaluran kreatifitas siswanya ataupun dikombinasikan fungsinya dengan papan pengumuman sekolah.

Original Source From : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=23/Frevolusi-mading-majalah-dinding-536507

Sangat disayangkan sekali bila sekolah kita belum mempunyai majalah dinding. Membuat majalah dinding tidak harus memesan atau membelinya dipasaran. Pihak sekolah bisa saja mengarahkan para siswanya di waktu kosong atau kesediaan pihak sekolah untuk membuatnya dengan memakai materi yang tidak terpakai lagi. Misalnya papan dari meja yang sudah aus, lama atau rusak.

Selain dari papan, bisa saja kita menciptakan majalah dinding khusus kelas dengan mempergunakan materi dasar gabus/stroform yang lebih murah didapatkan dipasaran. Tinggal kita memodifikasi biar kelihatan menjadi menarik.

Dalam kaitannya dengan majalah dinding, siswa merupakan insan yang mempunyai potensi untuk berkembang kreatif yang bisa menghasilkan karya luar biasa. Minat dan bakatnya akan berkembang baik disekolah apabila lingkungan sekolahnya mendukung, memfasilitasi, menyalurkan dan menghargai aspirasi mereka.

Kreatifitas seseorang tidaklah harus pribadi diperlukan muncul kepermukaan yang bisa dilihat kasat mata oleh orang lain. Akan tetapi, itu memerlukan proses yang kadang tidak dalam waktu dekat. Kita misalkan dikala siswa kebanyakan diminta untuk menuliskan sebuah puisi, mereka tentunya mempunyai kemampuan, minat, bakat, cara pandang yang majemuk terhadap puisi yang ditulis bahkan terlebih lagi dengan tema puisi yang bebas.

Pada awalnya bisa saja kurang nyaman dibaca sebab tulisannya belum begitu bagus, kurang yummy dipahami sebab kata-kata yang dipergunakan tidak kesatuan, temanya tidak fokus dan sebagainya. Walaupun demikian, karya mereka patutlah diberi acungan jempol atau penghargaan lainnya. Yang lalu tetap perlu dlanjutkan proses penyaluran tersebut dengan pemberian motivasi (misalnya: hadiah) dan bimbingan langsung dengan pengarahan khusus ataupun bimbingan tidak langsung dengan menawarkan komentar pada karya mereka, pembenahan bahasa dalam pelajaran, pertolongan info dan wawasan dengan arikel-artikel yang bisa kita dapatkan dari aneka macam sumber terlebih di internet.

Dari sekian banyak siswa tersebut nantinya akan muncul dengan perhatian kita yang mana berbakat (karyanya bagus) dan yang mana berminat (suka dan sering menghasilkan karya serupa). Bagi mereka yang tidak berbakat di satu bidang, bisa jadi mereka berbakat di bidang lainnya.

Para guru tentunya diperlukan tidak menjadi guru yang egois, guru yang hanya ingin mencapai sasaran pengajaran dan mata pelajaran saja. Guru sangat lah diperlukan bersedia membantu mendidik para siswa dengan arahan-arahan konkret yang sesuai dengan kemampuan dan impian baik para siswa. Memberi waktu yang lowong/senggang untuk kegiatan-kegiatan kreatif merupakan salah satu cara mendidik para siswa menjadi manusia yang bekerjsama dengan memeperhatikan aspek intelejensi, apektif dan motorik mereka.

Dalam penyaluran minat talenta siswa di majalah dinding perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya yakni :

  1. Majalah dinding dibuka untuk karya dengan seluas-luasnya.
  2. Majalah dinding dibentuk semenarik mungkin.
  3. Majalah dinding diaktifkan secara rutin dan berkala.
  4. Majalah dinding divariasikan dengan aneka macam karya.


Sumber http://menofschool.blogspot.com