Random post

Showing posts with label Rumus Kimia. Show all posts
Showing posts with label Rumus Kimia. Show all posts

Sunday, February 17, 2019

√ Pengertian, Rumus Dan Aturan Proust (Perbandingan Tetap) Kimia

Hukum Proust – Pengertian Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap ialah salah satu Hukum didalam Ilmu Kimia yang menyatakan bahwa suatu Senyawa Kimia itu terdiri dari Unsur – Unsur dengan Perbandingan Massa yg selalu sama atau Konstan. Dalam hal ini sanggup di simpulkan bahwa disetiap Sampel Suatu Senyawa itu mempunyai komposisi Unsur – Unsur yang tetap didalamnya, sebagai pola kita sanggup lihat bahwa Air terdiri dari 8/9 Massa Oksigen dan 1/9 Massa Hidrogen.


Adapun untuk Sejarah Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) ini pertama kali dikemukakan oleh seorang Kimiawan Asal Prancis yang hidup ditahun 1754 – 1826 berjulukan Joseph Proust. Perlu kalian ketahui sebagai para pembaca bahwa sebelum Joseph Proust mencetuskan Hukum Proust ini, tidak ada Konsep yg terang mengenai Senyawa Kimia dan sehabis dilakukan serangkaian Eksperimen yang dilakukan oleh Joseph Proust antara tahun 1797 – 1803 maka Hukum Proust ini secara resmi dikemukakan oleh dia (Joseph Proust).


Tentunya Fungsi Hukum Perbandingan Tetap dan Fungsi Hukum Proust ini sangatlah penting didalam Ilmu Kimia sebab aturan ini sanggup memperlihatkan Kontribusi pada Konsep mengenai yang terang mengenai Senyawa Kimia dan sanggup memperlihatkan Konsep bagaimana Unsur – Unsur sanggup membentuk Senyawa. Lalu Hukum Josept Proust (Perbandingan Tetap) ini sangat membantu seorang John Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori Atom tersebut diambil menurut pada Hukum Perbandingan Tetap (Proust) dan Hukum Perbandingan Berganda.


Bunyi Hukum Proust (Perbandingan Tetap) Dalam Kimia


 Pengertian Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap ialah salah satu Hukum didalam Ilmu √ Pengertian, Rumus dan Hukum Proust (Perbandingan Tetap) Kimia


Kemudian untuk Bunyi Hukum Perbandingan Tetap (Proust) berbunyi, ” Perbandingan massa terhadap Unsur – Unsur penyusunan senyawa kimia yaitu selalu tetap sama (Konstan) ”. Dengan kata lain setiap sampel suatu Senyawa Kimia akan mempunyai komposisi Unsur – Unsur yang tetap, misalnya Mau Air yang berasal dari Hujan, Air dari Es Mencair, Air dari Uap Air, Air dari Sisa Pendingin Ruangan dan Air dari Sumber yang lain niscaya perbandingan Antara Atom H dan O pada senyawa tersebut akan selalu tetap sebab Air itu terdiri dari 8/9 massa Oksigen dan 1/9 massa Hidrogen.


Tabel Penerapan Hukum Proust (Perbandingan Tetap)


Lalu untuk Contoh Sederhana pada Hukum Perbandingan Tetap ini ialah pembentukan dari CO2 (Karbon Dioksida) dari Karbon dan Oksigen. Massa Karbon sebesar 12 dan Massa Oksigen sebesar 16. Maka Pembentukan Karbon Dioksida telah dijelaskan didalam Tabel Hukum Perbandingan Tetap (Proust) dibawah ini :


 Pengertian Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap ialah salah satu Hukum didalam Ilmu √ Pengertian, Rumus dan Hukum Proust (Perbandingan Tetap) Kimia


Kita sanggup lihat didalam Tabel atas bahwa sanggup diketahui bahwa Karbon dioksida akan selalu terbentuk dari Oksigen dan Karbon dalam perbandingan yang sama, walaupun didalamnya terdapat Reaktan (Pereaksi) yg berlebihan namun itu akan menjadi sisa yang tidak ikut beraksi.


Lalu perbandingan Massa Unsur dalam Senyawa sanggup ditentukan dengan cara mengalikan Jumlah Atom dengan Atom Relafif Masing – Masing Unsur. Sebagai Contoh H20 mempunyai perbandingan Massa Hidrogen dengan Oksigen 1:8.


Rumus Hukum Proust (Perbandingan Tetap)


Sedang untuk Hukum Perbandingan Tetap sanggup kalian lihat dibawah ini :


 Pengertian Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap ialah salah satu Hukum didalam Ilmu √ Pengertian, Rumus dan Hukum Proust (Perbandingan Tetap) Kimia


Itulah pembahasan secara lebih sederhana tetapi diulas secara lebih gampang untuk dimengerti dari Hukum Perbandingan Tetap (Proust) didalam Ilmu Kimia dan sebelum mengakhiri goresan pena ini ada baiknya bila kalian mengetahui Peranan Hukum Proust didalam Kehidupan Sehari – hari.


Peran Hukum Perbandingan Tetap ini tidaklah kalah penting dengan Hukum Gerak Newton dan Hukum Kepler karena Hukum Proust dalam Ilmu Kimia mempunyai peranan penting untuk menandakan hubungan kuantitatif antara zat – zat yang terlibat didalam reaksi kimia.


Oleh sebab itu kalian sebagai pembaca yang khususnya para Siswa Siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas yang mengambil Jurusan Kimia dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) maupun Para Mahasiswa dan Mahasiswi yang mengambil Jurusan (Fakultas) Kimia di Universitas Negeri maupun Swasta untuk memahami dan mengenal Hukum Joseph Proust ini sebab aturan ini sangatlah penting didalam Ilmu Kimia.




Sumber https://rumusrumus.com

√ Aturan Perbandingan Berganda (Hukum Dalton) Ilmu Kimia

Hukum Perbandingan Berganda Dalton – Didalam Ilmu Kimia terdapat aneka macam Hukum Hukum Kimia yang ada, salah satu contohnya adalah Hukum Perbandingan Tetap yang dikemukakan pertama kali oleh seorang Kimiawan yang berasal dari Prancis berjulukan Joseph Proust dan Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda) yang akan dijelaskan didalam artikel ini alasannya Kedua Hukum Kimia Dasar (Hukum Proust dan Hukum Dalton) ini sangatlah penting untuk kalian para pelajar atau Siswa Siswi yang berada di Indonesia.


Setidaknya kalian sebagai Pelajar harus memahami atau sedikit mengenal perihal Hukum – Hukum Kimia Dasar tersebut alasannya akan keluar di Soal – Soal Ujian Sekolah dan Soal – Soal Ujian Nasional (UN) Kimia. Kembali kedalam Hukum Perbandingan Berganda yang merupakan salah satu Hukum Kimia Dasar yang pertama kali dikemukakan oleh seorang Guru SMU di Manchester, Inggris yang bernama John Dalton (1.766 – 1.844).


John Dalton seorang Guru SMU di Manchester, Inggris itu pertama kali mengemukakan teori aturan ini di tahun 1.803 silam, John Dalton menciptakan Hukum Dalton ini menurut penelitian dan pengamatan yang dilakukan dengan melihat Nilai – Nilai Perbandingan Proust alasannya beberapa tahun sebelumnya Joseph Proust telah mengemukakan Hukum Perbandingan Tetap yang tentunya Hukum Kimia Proust ini sudah dijelaskan di dalam situs rumus rumus ini.


Kedua Hukum Kimia ini merupakan salah satu inovasi yang penting untuk menjelaskan bagaimana Senyama itu terbentuk dari Atom – Atom alasannya pada tahun yang sama, John Dalton mengajukan Teori Atom yang merupakan sebuah dasar dari konsep Rumus Kimia didalam Senyawa.


Bunyi Hukum Perbandingan Berganda (Hukum John Dalton)


 Didalam Ilmu Kimia terdapat aneka macam Hukum Hukum Kimia yang ada √ Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton) Ilmu Kimia


Kemudian untuk Bunyi Hukum Perbandingan Berganda ini yang diambil dari Buku Pelajaran Kimia dan Wikipedia Indonesia berbunyi, ” Apabila terdapat 2 Unsur Bereaksi membentuk 2 atau lebih Senyawa, maka perbandingan dari berat salah satu Unsur yg bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yg lain pada kedua senyawa tersebut merupakan perbandingan Bilangan Bulat yang sederhana ”.


Sebagai referensi bila Karbon bereaksi dengan Oksigen maka akan membentuk Karbon dioksida dan Karbon monoksida, jikalau Jumlah Karbon yang bereaksi pd masing2 memiliki nilai 1 Gram maka sanggup diamati bahwa pada Karbon monoksida yg terbentuk memiliki nilai 1,33 gram oksigen dan 2,67 oksigen pada Karbon Dioksida.


Pengamatan perihal Bunyi Hukum Dalton juga sanggup terjadi didalam reaksi – reaksi yang lain ibarat referensi lainnya adalah Hidrogen dan Oksigen yang membentuk Air dan Hidrogen Peroksida. Jika Hidrogen yang bereaksi masing – masing 1 Gram maka Air yang terbentuk akan memiliki nilai 4 Gram Oksigen dan 8 Gram pada Hidrogen Peroksida.


Perlu ditekan kan kepada kalian para Pelajar bahwa Hukum Perbandingan Ganda (Hukum Dalton) ini sebaiknya di terapkan dengan Senyawa sederhana bukan Senyawa yang rumit. Sebagai contohnya contohnya jikalau menggunakan Hidrokarbon dekana dan Undekana maka orang yang akan menemukan bahwa 100 Gram Karbon akan beraksi dengan 19,46 Gram Hidrogen untuk membentuk dekana dengan perbandingan Massa Hidrogen tersebut sebesar 121 : 120 yang tentu nya tak sanggup disebut sebagai Bilangan Bulat Sederhana.


Mungkin ibarat itu saja pembahasan perihal Pengertian, Sejarah dan Bunyi Hukum John Dalton (Perbandingan Ganda) yang ada didalam Ilmu Kimia, agar saja apa yang sudah dituliskan disini sanggup bermanfaat bagi kalian para pembaca yang notabenya merupakan para Pelajar atau Siswa dan Siswi yang berada di seluruh Indonesia alasannya sudah kiprah saya sebagai penulis dilaman Website ini untuk menunjukkan Ilmu – Ilmu Bermanfaat perihal Ilmu Matematika, Ilmu Fisika dan Ilmu Kimia kepada kalian Masyarakat Indonesia.




Sumber https://rumusrumus.com

Saturday, February 16, 2019

√ Pengertian, Sifat Dan Teori Asam Basa Dalam Kimia

Teori Asam Basa – Sebelum membahas secara lebih jauh perihal Teori Asam Basa, ada baiknya bila kalian mengerti terlebih dahulu perihal Pengertian Asam Basa itu sendiri lantaran Asam Basa itu merupakan Gabungan dari Dua Kata yakni Asam dan Basa yang mempunyai artian yang berbeda. Adapun untuk Pengertian Asam ialah suatu Zat (Senyawa) yg menimbulkan Rasa Masam dan Pengertian Basa ialah Zat (Senyawa) yg bisa beraksi dengan Asam yang sanggup menghasilkan Senyawa yang disebut Garam.


Namun yang terperinci bila didalam Ilmu Kimia antara Asam dan Basa ini saling berlawanan, hanya saja Asam Basa sangatlah dekat didalam Kehidupan kita lantaran didalam badan Manusia pun mempunyai Keseimbangan Asam Basa menyerupai contohnya didalam Manusia terdapat Asam Lambung yang bisa membunuh Mikroorganisme yang terdapat didalam Makanan yang kita makan setiap hari. Begitu juga dikehidupan sehari – hari yang tak lepas dari Asam Basa seperti Asam Cuka, Aki, Minuman Bersoda yang mempunyai Sifat Asam dan Sabun, Bahan Pembuatan Pupuk yang mempunyai Sifat Basa.


Oleh lantaran itu dikempatan ini dari redaksi Blog Rumus Rumus akan menjelaskan secara lebih detail perihal Sifat – Sifat Asam dan Basa, Perbedaan Asam dan Basa, Kekuatan Asam dan Basa serta Teori Asam dan Basa yang telah dikemukakan oleh beberapa Ilmuwan Kimia populer menyerupai Ilmuwan Svante August Arrhenius, Gilbert Newton Lewis, Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry yang sudah ditulis didalam artikel ini secara lebih lengkap, untuk kalian para pembaca di Situs Blog Rumus Rumus.


Sifat dan Teori Asam Basa didalam Ilmu Kimia


 Sebelum membahas secara lebih jauh perihal Teori Asam Basa √ Pengertian, Sifat dan Teori Asam Basa Dalam Kimia


Kemudian untuk Teori Asam dan Basa Dalam Ilmu Kimia mempunyai Tiga Teori yang antara lain Teori Asam dan Basa Arrhenius, Teori Asam dan Basa Bronsted – Lowry serta Teori Asam dan Basa Lewis. Berikut klarifikasi secara lengkap perihal Ketiga Teori Asam Basa tersebut dan simak secara baik – baik oleh kalian sebagai pembaca yang notabenya para Siswa dan Siswi di Seluruh Indonesia.


Teori Asam Basa Arrhenius


Teori Asam dan Basa ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius yang merupakan Seorang Ilmuwan Kimia berasal dari Swedia yang lahir pada tanggal 19 Februari 1859 hingga 02 Oktober 1927 silam. Svante August Arrhenius pada tahun 1884 Silam menjelaskan bahwa Kekuatan Asam didalam Air tergantung pd Konsentrasi Ion – Ion Hidrogen didalam-nya.


Menurut Svante August Arrhenius bahwa Asam ialah Zat yang bila didalam Air sanggup melepaskan Ion Hidrogen (H+), bahu-membahu Ion – Ion Hidrogen yang dihasilkan oleh Asam tersebut dikala dilarutkan didalam Air akan terkait dengan Molekul – Molekul Air (H2O) dalam bentuk Ion Hidronium yakni Ion Positif yg dibuat atas penambahan sebuah Ion Hidrogen (Proton) pada sebuah Molekul Air.


Namun tidak semua Senyawa Hidrogen itu Asam contohnya Etanol yang mempunyai Rumus Kimia C2H5OH, walaupun didalam Etanol terdapat Unsur H namun Etanol bukanlah Asam. Kemudian Asam berdasarkan Kekuataannya berdasarkan Svante August Arrhenius ini terdiri dari Asam Kuat dan Asam Lemah, sedangkan bila dilihat dari Jumlah Ion H+ yang dilepaskannya maka dibedakan menjadi Asam Monoprotik, Asam Diprotik dan Asam Triprotik.


Lalu Teori Asam Basa Menurut Arrhenius ini bahwa Asam ialah senyawa yg dalam Air bisa menghasilkan Ion Hidroksida (OH-) dan Basa berdasarkan pada Ion OH- yang dilepaskan tersebut pada reaksi Ionisasi Basa maka dibedakan menjadi dua macam yang antara lain Basa Monohidrolik dan Basa Polihidroksi.


Teori Asam Basa Bronsted – Lowry


Teori Asam Basa Bronsted dan Lowry ini merupakan sebuah Teori yang melengkapi dari kekurangan Teori Asam dan Basa Arrhenius lantaran tak semua Senyawa itu bersifat Asam ataupun Basa sanggup menghasilkan sebuah Ion H+ atau OH- bila dilarutkan didalam Air.


Teori Asam Basa Menurut Bronsted – Lowry bahwa Asam ialah Senyawa yg bisa menyumbang proton yakni Ion H+ ke Senyawa atau Zat Lain. Sedangkan Basa ialah Senyawa yg bisa mendapatkan Proton, yakni Ion H+ dari Senyawa ataupun Zat Lain. Lalu berdasarkan Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry bahwa Zat bisa berperan baik sebagai Asam ataupun Basa, bila Zat tertentu lebih gampang melepas Proton dan Zat tersebut akan berperan sebagai Asam dan Lawannya berperan sebagai Basa.


Sebaliknya bila Suatu Zat lebih gampang mendapatkan Proton maka Zat tersebut akan berperan sebagai basa dan dalam suatu Larutan Asam dalam Air, Air tersebut berperan sebagai Basa. Namun didalam Teori Asam – Basa Bronsted Lowry ini mempunyai kelemahan yakni tak sanggup mengatakan Sifat Asam maupun Sifat Basa suatu senyawa bila tidak terdapat proton yang terlibat didalam Reaksi.


Teori Asam Basa Lewis


Gilbert Newton Lewis merupakan Ilmuwan Kimia berasal dari Amerika Serikat yang lahir pada 23 Oktober 1875 dan meninggal pada 23 Maret 1946 yang populer dengan inovasi – penemuannya menyerupai Ikatan Kovalen, Struktur Lewis dan Asam Basa Lewis. Menurut Gilbert Newton Lewis bahwa Teori Asam – Basa merupakan persoalan dasar yg harus diselesaikan dengan landasan Teori Struktur Atom, bukan berdasarkan oleh hasil percobaan.


Adapun Teori Asam Basa Menurut Lewis bahwa Asam ialah Zat yang sanggup mendapatkan Elektron dan berdasarkan Lewis bahwa Basa ialah Zat yang bisa mendonorkan Pasangan Elektron. Semua Zat yg didefinisikan sebagai Asam didalam Teori Asam – Basa Arrhenius juga merupakan Asam di dlm Kerangka Teori Lewis ini lantaran Proton ialah Aksepator Pasangan Elektron dan didalam Reaksi Netralis Proton sanggup membentuk ikatan koordinat dengan Ion Hidroksida.


Sifat – Sifat Asam Basa dan Penjelasannya


Yang pertama ialah Sifat – Sifat Asam antara lain Rasanya Asam (Masam), Bersifat Korosif (Merusak) dan bila dilarutkan didalam Air maka sanggup menghasilkan Ion H+ atau Ion – Ion Hidrogen dan Ion Sisa Asam yang bermuatan Negatif, bila diuji menggunakan Indikator Kertas Lakmus Biru maka sanggup mengubah Lakmus menjadi Merah dan bila diuji menggunakan Indikator Kertas Lakmus Berwarna Merah, maka Kertas Lakmus tidak akan berubah warna.


Yang Kedua ialah Sifat – Sifat Basa antara lain Rasanya Pahit dan Licin, Bersifat Kaustik atau sanggup merusak Kulit, Bila dilarutkan didalam Air maka sanggup menghasilkan Ion OH- atau Ion Hidroksil dan Ion Logam ataupun Gugus Lain yg bermuatan Negatif, apabila Ion OH- hampir seluruh-nya dilepaskan tepat maka itu termasuk kedalam Basa Kuat ataupun bisa dikatakan mempunyai Derajat Keasaman yg rendah dan begitu pun sebaliknya, bila diuji menggunakan Indikator yg berupa Lakmus Warna Merah maka sanggup mengubah Warna Lakmus itu menjadi berwarna biru, sedangkan bila di uji didalam Kertas Lakmus berwarna Biru maka tidak akan mengubah warna kertas lakmus.


Kesimpulannya dari Ketiga Teori Asam dan Basa yang sudah dijelaskan diatas ialah Teori Arrhenius yang paling terbatas dan Teori Menurut Lewis yang mencakup Asam Basa yang paling luas. Namun sepanjang yg telah dibahas perihal Reaksi dilarutan dalam Air maka Teori Asam Basa Bronsted Lowry yang paling gampang digunakan, hanya saja Teori Lewis akan tepat bila reaksi Asam Basa melibatkan Senyawa tanpa Proton.




Sumber https://rumusrumus.com

Monday, January 28, 2019

√ Pengertian, Manfaat Dan Rumus Bauksit Dalam Ilmu Kimia

Rumus Bauksit – Dipertemuan sebelumnya telah Saya bahas tentang Pengertian Teori Asam Basa yg telah saya bahas secara lebih detail dan sangat disukai oleh para Pembaca di Laman Rumus Rumus ini. Maka selanjutnya di pertemuan kali ini Saya akan membahas secara dalam pula perihal Apa Itu Bauksit dan Rumus Kimia Bauksit kepada kalian Para Pembaca alasannya tak sanggup dipungkiri bahwa ulasan ini cukup banyak yg membutuhkan dan mencarinya, dalam hal ini telah dibuktikan dengan kiriman Email dari Para Pembaca semoga saya bisa menuliskan dan menjelaskan perihal Bauksit secara lebih lengkap.


 Dipertemuan sebelumnya telah Saya bahas tentang  √ Pengertian, Manfaat dan Rumus Bauksit Dalam ilmu Kimia


Dan eksklusif saja didalam Pengertian Bauksit yaitu batuan yg terbentuk alasannya suatu proses lateritisasi batuan induk yg kaya akan unsur alumina dan merupakan Biji Utama Aluminium yang terdiri dari Tiga Unsur Aluminium Hidrat yang antara lain Gibsit, Diaspora dan Boehmite. Oleh alasannya itu sanggup ditekankan kepada kalian Para Pembaca bahwa Bauksit itu Batuan, bukan Mineral. Batuan Bauksit ini pertama kali ditemukan oleh Ahli Geolog yang berasal dari Perancis bernama Pierre Berthier ditahun 1821 silam dan nama Bauksit itu sendiri diambil dari nama desa di Selatan Perancis yakni Les Baux.


Hal ini tentunya banyak mematahkan Opini (Pendapat) banyak orang bahwa Bauksit itu sebuah Mineral dan sudah tentu Opini tersebut sangatlah salah alasannya yang benar Bauksit itu Bebatuan yang mengandung banyak Unsur Alumina dan Biji Utama Aluminium, yang nantinya di proses secara Proses Bayer dan Proses Hall Heroult (Proses Peleburan Aluminium Oksida) untuk mendapat Aluminium Oksida dan Aluminium Murni yang nantinya sanggup dipakai untuk menciptakan Alat Dapur Aluminium, Sepeda dan lain lain. Kemudian didalam Rumus Kimia Bauksit sanggup kalian lihat dibawah ini :


Rumus Bauksit didalam Ilmu Kimia


Rumus Kimia Bauksit yaitu Al(OH) 3


Dengan kemungkinan terjadinya penambahan Unsur Al dan OH, sebagai pola AIO (OH) dan AIO (OH).


Manfaat Bauksit di Kehidupan Manusia


Kemudian sehabis kalian mengetahui Rumus Bauksit, maka kini datang saatnya bagi kalian untuk mengetahui Manfaat dan Kegunaan Bauksit didalam Kehidupan Manusia di Sehari Hari. Dan untuk Manfaat Bauksit yang pertama yaitu dipakai untuk memproduksi Aluminium alasannya Bauksit yaitu Bijih Utama Aluminium sehingga sudah tentu bahwa Fungsi Bauksit paling utama ialah untuk menciptakan Aluminium. Caranya yaitu dengan melaksanakan Proses Bayer yakni Proses Pemanasan Batuan Bauksit didalam Lauran Panas Natrium Hikroksida semoga Aluminium sanggup Larut dan terlepas didalam Bauksit.


Manfaat Bauksit yang kedua yaitu dipakai untuk Proppant, yakni Partikel Tersuspensi yang dipakai untuk menutup rekahan didalam Batuan Reservoir. Batuan Reservoir ini yaitu Batuan yang dipakai didalam Pengeboran Minyak dan Gas, Batuan Reservoir ini sering kali retak jawaban pemompaan cairan ke dlm sumur pengeboran yg berada di tekanan yg sangat tinggi, tekanan yg sangat tinggi itulah yang menyebabkan Batuan Reservoir tersebut sering Retak dan Proppant dipakai untuk menutup Rekahan (Retakan) didalam Batuan Reservoir, salah satu Bahan Baku didalam Proppant itu yaitu Bauksit.


Demikianlah pembahasan perihal Pengertian, Manfaat dan Rumus Kimia Bauksit yang telah dibahas secara lebih dalam dari pembahasan Bauksit yang sudah ada, dan semoga saja ulasan perihal Bauksit ini sanggup mempunyai kegunaan bagi kalian Para Pembaca didalam Laman Rumus Rumus ini. Namun sebagai aksesori informasi saja bahwa jikalau kalian ingin mengetahui perihal Rumus dan Hukum Archimedes yang sampai dikala ini dipakai oleh banyak Orang, maka kalian sanggup eksklusif saja menuju tautan tersebut alasannya tentunya ulasan perihal Archimedes telah dibahas oleh Penulis secara lebih dalam dan lebih detail.




Sumber https://rumusrumus.com

√ 7 Hukum Bilangan Oksidasi Dan Teladan Soal Lengkap

Aturan Bilangan Oksidasi – Langsung saja didalam Pengertian Bilangan Oksidasi didalam ilmu Kimia yaitu suatu bilangan yg mengatakan suatu ukuran kemampuan atas suatu Atom yang nantinya akan melepas dan menangkap suatu Elektron didalam pembentukkan suatu senyawa. Namun Definisi Bilangan Oksidasi yang lainnya mempunyai artian suatu jumlah muatan yg mempunyai Atom didalam Suatu Unsur jikalau telah bergabung dg Unsur Atom yang lainnya.


 Langsung saja didalam Pengertian Bilangan Oksidasi didalam ilmu Kimia yaitu suatu bilang √ 7 Aturan Bilangan Oksidasi dan Contoh Soal Lengkap


Dan tidak bisa dipungkiri bahwa Pengaturan Bilangan Oksidasi ini cukup sering muncul didalam Soal – Soal Ujian, baik Soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN) ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sehingga sangat disarankan sekali bagi kalian Para Pembaca di laman Rumus Rumus, yang khususnya Pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mencar ilmu lebih memahami ihwal Bilangan Oksidasi didalam Pelajaran Kimia Sekolah Menengan Atas (Sekolah Menengah Atas).


Sebagai misalnya jikalau terdapat Soal Ujian Sekolah dan Ujian Nasional ibarat ini : ‘ dari manakah bilangan oksidasi +2, +1, -3 ini ditemukan ? ‘ . Jika terdapat Soal Ujian yang ibarat itu, jikalau kalian telah memahami dan mengetahui Peraturan Bilangan Oksidasi didalam Kimia maka sudah tentu kalian bisa mengerjakan Soal tersebut dengan gampang dan benar. Hal tersebut dikarenakan dlm menemukan bilangan oksidasi itu terdapat aturannya sendiri, dihentikan asal sehingga dibawah ini telah Penulis buatkan kepada kalian Para Pembaca ihwal Aturan Mencari Bilangan Oksidasi secara lebih lengkap.


7 Aturan Bilangan Oksidasi Secara Lengkap


Setelah kalian cukup memahami ihwal Bilangan Oksidasi Kimia secara lebih sederhana diatas, maka bisa kalian pahami ihwal Tujuh Aturan Bilangan Oksidasi yang telah dituliskan secara lebih lengkap dan lebih rinci dibawah ini :


1. Atom didalam unsur bebas atau senyawa unsur mempunyai Bilangan Oksidasi 0 (Nol). Misalnya jikalau O2, N2, H2, Na, Fe, C12 dan senyawa bebas yang tidak berikatan atau berikatan dg Atom sejenis membentuk Unsur Senyawa.


2. Atom O dlm Senyawa mempunyai Bilangan Oksidasi -2 kecuali pd Senyawa F2O, Atom O mempunyai Bilangan Oksidasi +2, pada Peroksida O mempunyai Biloks -1. Contoh Senyawa Peroksida ibarat Natrium Peroksida (Na202), Hidrogen Peroksida (H202), Barium Peroksida (Ba02). Pada Senyawa Super Oksida Atom O mempunyai Bilangan Oksidasi -0,5.


3. Atom H dlm senyawa umumnya mempunyai Biloks +1 dan hal ini tidak berlaku pada Senyawa Hidrida (Senyawa Hidrogen Logam). Hidrogen pada Senyawa Hidrida (Senyawa Hidrogen Logam) mempunyai Bilangan Oksidasi -1. Contohnya Atom H mempunyai Biloks +1 di Senyawa HCI, HBr, HNO3 dan H2SO4.


4. Aturan Bilangan Oksidasi Yang Keempat yaitu Atom Logam dlm Senyawa mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dg jumlah elektron valensi dari Atom Logam tersebut. Seperti misalnya jikalau Unsur Logam dlm Golongan IA ibarat Na dan K mempunyai Biloks +1, gol llA ibarat Be, Mg dan Ca mempunyai Biloks +2.


5. Peraturan Bilangan Oksidasi Yang Kelima yaitu Bilangan Oksidasi Unsur didalam Suatu Ion Tunggal sama dg muatannya. Dan yang dimaksud dg ion Tunggal yaitu Ion yg terdiri dari satu buah Atom seperti Cu2+, nah bilangan Oksidasi dari Ion Tunggal tersebut sama dg Muatannya.


6. Yang Keenam yaitu Jumlah Bilangan Oksidasi pada Senyawa Netral yang sama dengan 0 (Nol). Sebagai misalnya jikalau kalian melihat Senyawa H2SO4, Biloks H = +1, O = -2, dan S = + 6 —> 2 x (+1) + 6 – 4 (-2) = O.


7. Untuk Aturan Bilangan Oksidasi Yang Ketujuh atau yang terakhir yaitu Jumlah Total dari Bilangan Oksidasi suatu Senyawa Ion yang sama dg muatan dari Senyawa Ion tersebut.


Contoh Soal Bilangan Oksidasi Lengkap


Langsung saja untuk Contol Soal didalam Bilangan Oksidasi, bahwa didalam ‘ Berapakan nilai Biloks dari Atom C didalam Bilangan Oksidasi pada CH4 dengan Aturan Bilangan Oksidasi Biloks H = +1 ?


Jawaban :


Biloks H x Jumlah Atom H = + ‘1 x 4 = +4


Biloks C x Jumlah Atom C = a x 1 = a


Jika dilihat dari Senyawa tersebut ialah Senyawa Netral, maka Jumlah Biloks dari Unsur Unsur didalamnya haruslah NOl, berarti :


a + (+4) = O


a = -4


Jadi Bilangan Oksidasi C pada Senyawa CH4 yaitu -4.


Demikianlah pembahasan ihwal Aturan Bilangan Oksidasi dan Contoh Soalnya didalam Mata Pelajaran Kimia, dan biar saja ulasan ini bisa mempunyai kegunaan serta bermanfaat bagi kalian Para Pembaca khususnya Para Pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Tanah Air. Kemudian sebagai aksesori gosip saja bahwa jikalau kalian ingin mengetahui pembahasan yang lain ibarat Sifat dan Teori Asam Basa didalam Ilmu Kimia maka kalian bisa pribadi menuju tautan tersebut, alasannya yaitu ditautan tersebut telah dibahas secara lebih detail dan lebih lengkap ihwal Teori Asam Basa.




Sumber https://rumusrumus.com

Monday, January 14, 2019

√ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Pola Dan Penjelasannya

Sifat Koligatif Larutan | sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan, yang masih sangkut paut dengan pembahasan menganai zat-zat yang sudah kami bahas sebelumnya ibarat zat murni dan juga zat adonan yang mempunyai pembahasan cukup banyak, kemudian sebetulnya apa itu sifat koligatif larutan itu ??? sifat koligatif itu adlaah sifat-sifat yang hanya bengantung kepada jumlah atau kuantitas sebuah partikel zat yang terlarut didalam larutan, dan tidak bergantung kepada identitas atau jenis partikel zat terlarut, tidak perdulu apapun yang ada didalam zat terlarut itu walaupun berbentuk molekul, ion, ataupun atom, sifat koligatif ini hanya melihat dari sisi kuantitas bukan dari segi kualitas


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


Sebenarnya sifat larutan itu sama saja ibarat kekentalan ( viskositas ), rasa, dan juga warna yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dan tumpuan simple ibarat terasi yang sering dipakai untuk memasak ataupun garam dapur (NaCI) yang cukup gampang untuk ditemui di dapur, apabila anda masih galau mengenai bahan sifat koligatif, kini kita menuju ke pembahasan pokok kita supaya anda sanggup lebih mengerti dan memahami bahan kimia mengenai sifat koligatif ini


Sifat Koligatif Larutan


Dibawah ini yaitu klarifikasi lengkap mengenai sifat koligatif berserta sifat-sifatnya yang sudah kami rangkum supaya lebih gampang dimengerti :


Penurunan Tekanan Uap



Apabila zat terlarut itu mempunyai sifat non-volatil atau tidak gampang untuk menguap ( tekanan uapnya tidak sanggup diukur), maka tekanan uap yang berasal dari larutan itu akan selalu lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni yang volatil, dalam perhitungan ideal seharusnya tekanan uap dari pelarut volatil itu diatas larutan yang mempunyai zat terlarut non-volatil berbanding lurus kepada konsenterasi pelarut didalam larutan, sedangkan relasi yang ada dalam sifat koligatif larutan ini sanggup dinyatakan secara kuantitatif didalam aturan Raoult yang berbunyi :


 


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya  sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


Pº yaitu tekanan uap zat cair yang murni

P yaitu tekanan uap suatu larutan


di tahun 1878 ada seorang ilmuwan dari perancis yaitu Marie Francois Raoult yang melaksanakan percobaan mengenai tekanan uap jenih larutan, dan beliau sanggup mendapat kesimpulkan kalau tekanan uap jenuh larutan itu sama dengan fraksi nimol pelarut yang dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni, dan kesimpulan ini yang dikenal sebagai aturan Raoult yang sudah kami tulis diatas



Kenaikan Titik Didih



Dan kenaikan titik didih zat cair itu yaitu suhu yang tetap disaat zat cair itu mendidih, di titik suhu ini tekanan uap zat cair itu sama dengan suhu dari udara yang ada di sekitarnya, dan hal tersebut menimbulkan adanya penguapan pada semua kepingan dari zat cair, titik didih suatu zat cair itu sanggup diukur di tekanan 1 atmosfer, dan dari hasil dari penelitian ternyata titik didih larutan itu memang selalu lebih tinggi jikalau dibandingkan dari titik didih pelarut murninya, dan hal ini memang disebabkan lantaran ada partikel-partikel zat terlarut yang ada didalam suatu larutan yang menghalangi adanya penguapan partikel-partikel pelarut, dan lantaran adanya hal tersebut maka partikel-partikel pelarut itu membutuhkan energi yang jauh lebih besar, kemudian perbedaan dari titik didih larutan itu dengan titik didih pelarut murni itu sanggup disebut sebagai kenaikan titik didih yang sanggup dinyatakan dengan ΔTb, sedangkan persamaanya juga sanggup ditulis sebagai berikut


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya





ΔTb itu sama dengan kenaikan titik didih ( ºC)

kb itu yaitu tetapan kenaikan titik didih molal ( ºC kg/mol)

m itu yaitu molalitas larutan (mol/kg)

Mr itu yaitu molekul relatif

P itu yaitu jumlah masa zat (kg)


Tabel Kenaikan Titik Didih Dengan beberapa pelarut



 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


Penurunan Titik Beku



Di larutan yang memakai pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, itu hanya pertikel-partikel pelarut yang sanggup menguap dari larutan yang mengakibatkan partikel-partikel dari zat terlarut itu tertinggal, dan hal serupa ini juga terjadi didalam berbagai perkara yang ada ibarat partikel-partikel pelarut saja yang sanggup memadat atau membeku, dan meninggalkan partikel-partikel terlarut yang membentuk larutan yang mempunyai konsenterasi lebih pekar, dan titik beku pada suatu larutan itu yaitu temperatur dimana tekanan daru uap larutan itu sama dengan uap pelarut murni, di temperatur inidua fasa=berada dalam kesetimbangan-pelarut padat dan larutan cair


Hal ini disebabkan lantaran terjadinya penurunan tekanan uap dari tekanan uap pelarut, larutan itu membeku di temperatur yang lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni- titik beku larutan, Tf  lebih rendah daripada titik beku learut murni Tº, dan dengan kata lain jumlah dari partikel-partikel pelarut yang sanggup keluar masuk padatan yang membeku persatuan waktu menjadi sama di temperatur yang lebih rendah, dan sifat koligatif larutan itu berupa penurunan dari titik beku ΔTf, yaitu Tf° – Tf yang berbanding lurus pada konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana sanggup disebutkan :


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


dan Kf itu merupakan konstanta penurunan dari titik beku molal (didalam satuan °C/m) sedangkan m itu yaitu molalitas dari larutan.


Tekanan Osmotif



Tekanan osmotik itu yaitu gaya yang diharapkan untuk sanggup mengimbangi desakan dari zat pelarut yang melalui selaput semiperniabel yang ada di dalam larutan, membran semipermeabel itu merupakan suatau selaput yang sanggup dilalui oleh molekul-molekul pelarut dan tidak sanggup dilalui oleh zat terlarut, dan berdasarkan Van’t Hoff tekanan osmotik larutan ini sanggup dirumuskan sebagai berikut



 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


IIadalah tekanan osmotik


M yaitu molaritas suatua larutan


R yaitu tetapan gas (0,082)


Tadalah suhu mutlak


Sifat Koligatif Larutan Elektrolit



Di konsenterasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit mempunyai jumlah nilai yang lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit, dan banyaknya partikel-partikel zat terlarut hasil dari reaksi ionisasi larutan elektrolit ini sanggup dirumuskan didalam faktor Van’t Hoff, untuk perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit ini selalu memakai perkalian faktor van’t hoff sebagai berikut :


 sekarang ini kami akan membahas mengenai sifat koligatif larutan √ Sifat Koligatif Larutan Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya


i yaitu faktor van’t hoff

n yaitu jumlah koefisien kation

yaitu derajat ionisasi



Dan itulah pembahasan kami ketika ini mengenai Sifat Koligatif Larutan semoga isu yang kami sampaikan sanggup dipahami dengan gampang dan sanggup menambah wawasan anda dalam bahan kimia yang satu ini, anda juga sanggup membaca macam-macam pemisah campuran sebagai embel-embel referensi anda




Sumber https://rumusrumus.com

Friday, January 11, 2019

√ Rumus Empiris Dan Rumus Molekul Beserta Rujukan Soal

Rumus Empiris dan Rumus Molekul – Setelah dipertemuan sebelumnya telah dibahas secara lebih detail mengenai Teori Asam Basa Kimia, maka secara bergantian Penulis Rumus Rumus akan menjelaskan secara detail pula mengenai Cara Mencari Rumus Molekul dan Rumus Empiris ini. Hal tersebut dikarenakan pembahasan mengenai Rumus Molekul dan Rumus Empiris didalam Kimia Sekolah Menengan Atas belum begitu banyak ditulis dan dibahas oleh Penulis Online, selain itu Materi Molekul Senyawa dan Empiris Kimia Sekolah Menengan Atas cukup sering keluar di Soal – Soal Ujian Sekolah dan Soal Ujian Nasional SMA.


 Setelah dipertemuan sebelumnya telah dibahas secara lebih detail mengenai  √ Rumus Empiris dan Rumus Molekul Beserta Contoh Soal


Untuk itu ada baiknya bagi kalian Para Pelajar Sekolah Menengan Atas untuk lebih serius dalam memahami dan mendalami wacana Materi Rumus Molekul Senyawa dan Rumus Empiris yang telah dituliskan oleh Penulis Rumus Rumus secara lebih lengkap dan lebih detail. Langsung saja didalam Pengertian Rumus Molekul Senyawa yaitu Rumus yang menyatakan suatu jumlah dan jenis Atom – Atom dari unsur yg menyusun dalam 1 Molekul Senyawa, dan untuk Pengertian Rumus Empiris ini sendiri ialah Rumus yg menyatakan suatu perbandingan terkecil dari Atom2 yg menyusun suatu Senyawa.


Kemudian didalam Cara Mencari Rumus Empiris dan Rumus Molekul perlu kalian Cari Perbandingan Massa dari Unsur – Unsur yang menyusun suatu Senyawa, Cari Perbandingan Mol dg membaca Massa Unsur dg Massa Atom Relatifnya (Ar), Cari Perbandingan Mol yg paling sederhana yang didapatkan Rumus Empiris dan sanggup dicari dengan memilih Rumus Molekul dg mencari Faktor Pengali n. Mungkin sanggup kalian lihat Rumus Molekul yang merupakan kelipatan dari Rumus Empiris seperti ini : (Rumus Empiris)n = Rumus Molekul (Nilai n berkaitan dg Massa Molekul Relatif dari Kedua Rumus Kimia tersebut).


Tabel Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Dibawah ini sanggup kalian lihat Tabel Rumus Molekul dan Rumus Empiris dibawah ini, yang sanggup dipakai oleh kalian untuk memperoleh Rumus Empiris dan Rumus Molekul didalam Kimia Sekolah Menengan Atas :





























Rumus MolekulRumus Empiris
C2H6CH3
C6H12O6CH2O
C6H6CH
H2SO4H2SO4
NH3NH3

Contoh Soal Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Dibawah ini Penulis telah memberikan beberapa Contoh Soal Rumus Molekul Senyawa dan Rumus Empiris, tujuannya biar memudahkan bagi kalian Para Pembaca dalam memahami Materi Kimia Empiris dan Molekul Senyawa ini.


1. Terdapat suatu Senyawa Organik yang tersusun dari 40 persen karbon, 6.6 persen Hidrogen dan sisanya Oksigen. (Ar C=12, H=1, O=16). Jika mr sebesar 90, maka tentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Senyawa Organik tersebut ?.


Jawaban :



C = 40%, H = 6.6%, O = 100 – (40 + 6.6) = 53.4%


Mol C : Mol H : Mol O = 40 / 12 : 6.6 / 1 : 53.4 / 16


= 3.3 : 6.6 : 3.3


= 1 : 2 : 1



Sehingga Rumus Empirisnya ialah CH2O



(CH2O)n = 90


( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90


(1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90


30n = 90


n = 3



Sehingga Rumus Molekul Senyawanya ialah C3H6O3.


2. Jika terdapat 17 gram suatu Oksida Logam dengan Rumus Empiris M2O3 memiliki kandungan 8 gram Oksigen. Jika Ar O sebesar 16. Maka berapakah Ar Logam M tersebut ?.


Jawabannya :



Massa O = 8 gram


Massa M = 17 – 8 = 9 gram


Mol M : Mol O = 9 / Ar M : 8 / 16 = 2 : 3


Sehingga Ar M ialah 27.



Mungkin hanya ibarat saja pembahasan mengenai Rumus Empiris dan Rumus Molekul didalam Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas (SMA). Semoga saja apa yang telah dituliskan dan dijelaskan disini sanggup bermanfaat dan berkhasiat bagi kalian Para Pembaca di Laman Rumus Rumus, alasannya yaitu sekali lagi sebagai Penulis sangat meyakini bahwa diluar sana masih aneka macam Pelajar Sekolah Menengan Atas yang belum begitu memahami dan belum begitu mengerti akan Rumus Molekul Senyawa dan Rumus Empiris ini, padahal Materi Kimia Sekolah Menengan Atas ini sangatlah penting alasannya yaitu cukup sering keluar di Soal – Soal Ujian sehingga sekali lagi dengan adanya ulasan ini maka semoga sanggup bermanfaat untuk kalian semua.




Sumber https://rumusrumus.com