Secara umum, cara orang untuk sanggup melaksanakan mobilitas sosial ke atas ialah sebagai berikut:
Perubahan Standar Hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Contoh: seorang pegawai rendahan, alasannya keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Manajer, sehingga tingkat pendapatannya naik.
Status sosialnya di masyarakat tidak sanggup dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, contohnya kalau ia memutuskan untuk tetap hidup sederhana ibarat dikala ia menjadi pegawai rendahan.
Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi sanggup dilakukan melalui perkawinan. Contoh: seseorang perempuan yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan pria dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini sanggup menaikkan status perempuan tersebut.
Perubahan Tempat Tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang sanggup berpindah kawasan tinggal dari kawasan tinggal yang usang ke kawasan tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi kawasan tinggalnya yang usang menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang mempunyai kawasan tinggal glamor akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menawarkan terjadinya gerak sosial ke atas.
Perubahan Tingkah Laku
Untuk mendapat status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laris kelas yang lebih tinggi yang di aspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Contoh: semoga penampilannya menyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, ia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
Perubahan Nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama di identifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas sanggup dilaksanakan dengan mengubah nama yang menawarkan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang mempunyai status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan “kang” di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesuai dengan kedudukannya yang gres ibarat “Raden”.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com