Random post

Tuesday, August 27, 2019

√ Sebutkan Penyelenggaraan Trias Sebagai Balas Akal Belanda Terhadap Indonesia

Kebijakan Politik Etis  (Trias van Deventer)


Usai kedatangan Belanda ke tanah air pada tahun 1596 yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman, banyak sekali rempah-rempah yang telah mereka ambil. Dengan diambilnya banyak sekali kekayaan milik kita, menciptakan rakyat terus menderita.


Apalagi, rakyat pribumi juga diharuskan untuk menuruti segala kebijakan Belanda, termasuk tanam paksa. Hal ini menciptakan rakyat pribumi mengalami penderitaan ibarat kemiskinan, kelaparan, hingga kematian. Berita mengenai praktik penindasan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah kolonial Belanda di Indonesia ini terdengar hingga ke Belanda.


Hal ini memicu perdebatan dari para tokoh Belanda terkait nasib rakyat Indonesia. Hingga jadinya muncul pemikiran dari kalangan liberal yang meraih kemenangan politik di Belanda untuk membalas kebijaksanaan kepada wilayah jajahan pada pertengahan masa ke-19.


Pemikiran tersebut dimaksud sebagai politik etis, yakni suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial mempunyai tanggung jawab susila bagi kesejahteraan rakyat pribumi. Pemikiran politik etis dipelopori oleh Pieter Brooshoft dan Conrad Theodore van Deventer.


Usai kedatangan Belanda ke tanah air pada tahun  √ Sebutkan Penyelenggaraan Trias Sebagai Balas Budi Belanda Terhadap Indonesia
Trias van Deventer

 Pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang gres saja naik tahta menegaskan dalam sebuah pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mendapat panggilan susila dan hutang kebijaksanaan (een eerschuld) terhadap rakyat pribumi di Hindia Belanda.


Untuk itu, Ratu Wilhelmina menciptakan kebijakan politik etis mengenai panggilan susila tersebut yang terangkum dalam kegiatan Trias van Deventer yang berisi :


1. Irigasi (Pengairan)


Membangun dan memperbaiki pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian. Sayangnya, kebijakan ini disalahgunakan oleh Pemerintah Belanda yang membangun irigasi untuk perkebunan-perkebunan milik pengusaha asing.


2. Emigrasi


Yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi ke luar Jawa. Namun, para transmigran tersebut justru dimanfaatkan untuk menjadi buruh murah bagi perusahaan asing


3. Edukasi


Memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Hanya saja, pendidikan ini juga dimanfaatkan untuk mendapat tenaga manajemen yang cakap dan murah.


Kesimpulan dari politik etis ini sanggup dibilang hanya sebagai siasat dari Belanda untuk menuruti pemikiran dari kaum humanis dan sosial demokrat Belanda. Pasalnya, kebijakan-kebijakan yang dibentuk oleh Belanda nyatanya tetap berpihak pada kepentingan mereka, hingga memicu gejolak dan kritik terhadap pelaksanaan politik etis.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com