Random post

Saturday, August 24, 2019

√ Banyaknya Tokoh Yang Membantu Perlawanan Perang Diponegoro

Penyebab Perang Diponegoro


Perang Diponegoro atau dapat disebut juga Perang Jawa, merupakan perang besar yang pernah terjadi di Nusantara antara penjajah Belanda dan pasukan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Pihak Belanda menyebut perang ini sebagai Perang Jawa (De Java Oorlog) lantaran terjadinya perang berpusat di Tanah Jawa, khususnya Yogyakarta.


Penyebab meledaknya perang Diponegoro yakni ketika Belanda memasang patok jalan kereta api yang melewati tanah makam keluarga Diponegoro di Tegalrejo, tanpa seizin Pangeran Diponegoro. Pada kenyataannya, perang Diponegoro disebabkan oleh banyak hal.


Salah satunya ialah adanya campur tangan penjajah (Belanda dan Inggris) dalam pemerintahan kesultanan Yogyakarta, yang lalu tersirat dalam kebijakan dan peraturan kesultanan yang cenderung menguntungkan para penjajah.


Kondisi ini diperparah lagi dengan disingkirkannya orang-orang yang tidak mau bekerja sama dengan pihak Belanda, kesannya beberapa pangeran termasuk Pangeran Diponegoro disingkirkan, lantaran secara terang-terangan memberontak dan melaksanakan perlawanan pada setiap kebijakan kesultanan yang ditetapkan.


Perang Diponegoro atau dapat disebut juga Perang Jawa √ Banyaknya Tokoh yang Membantu Perlawanan Perang Diponegoro
Perang Diponegoro

Tokoh yang Membantu Perlawanan Pangean Diponegoro


Salah satu tokoh yang membantu perlawanan Pangeran Diponegoro dalam Perang Diponegoro yaitu Raden Tumenggung Sentot Alibasyah Prawirodigdoyo Bupati Gagatan yang merupakan panglima utama dalam peperangan dan memberi kontribusi penuh kepada Pangeran Diponegoro.


Sentot Alibasyah merupakan panglima perang di barisan pasukan Pangeran Diponegoro yang diangkat ketika masih berumur 17 tahun. Seorang panglima yang dijuluki Napoleon Jawa ini menjadi orang iktikad Pangeran Diponegoro ketika perang Diponegoro berlangsung.


Pasukan yang dipimpin oleh Sentot Alibasya mempunyai sesuatu yang unik. Pasukan yang terdiri dari 1000 orang itu menyandang senjata sambil menggunakan jubah dan sorban, dan bahkan sistem struktur pasukan yang dipakai menyerupai pasukan Turki Utsmani.


Selain Sentot Alibasyah, para tokoh yang juga membantu perlawanan Pangeran Diponegoro yaitu Kyai Maja, yang merupakan pemimpin spiritual pemberontakan yang membantu Pangeran Diponegoro; Pangeran Mangkubumi, yang semenjak awal mendukung adanya pemberontakan Pangeran Diponegoro di Tegalrejo;


I.S.K.S. Pakubowono VI yang juga membantu dan mendukung Pangeran Diponegoro; serta ada para Ulama yang memimpin markas-markas pertempuran di sepanjang garis jurusan timur, utara, dan barat, yaitu Kyai Imam Raf’i dari Bagelen, Kyai Imam Nawawi dari Purwokerto, Kyai Hasan Basori dari Banyumas, dan masih banyak kyai-kyai yang lain.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com