Random post

Monday, February 18, 2019

√ Pembuatan Tempe Dan Pengolahan Limbahnya


Pembuatan Tempe dan Pengolahan Limbahnya di Kosambi  II Blok Lapang

LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu kiprah pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Menengan Atas NEGERI 1 Klari Tahun Ajaran 2011/2012




                                                                   gambar







Disusun Oleh     :
Achmad Rifai
Agus Budiyono
Ahmad Fajar Sayuti
Dali Sukriat
Dine Wulansari
Rizki Dwi Cahyo
M Toriq Al Qomar
Kelas     : XII IPA 5
SMA NEGERI 1 Klari
Jl. Kosambi Klari – Karawang Telp. (0267) 431593

PERTANYAAN
1.      Nama Bapak  ?
2.      Berdiri Industri   ?
3.      Bagaimana cara pembuatan Tempe ?
4.      Bahan apa saja dalam pembuatan tempe ?
5.      Berapa usang tahap pembuatan Tempe ?
6.      Bagaimana pemasaran hasil produksi tempe tersebut ?
7.      Barapakah keuntungan/ omset dari penjualan tempe ?
8.      Sisa hasil pengolahan bermanfaat atau tidak ?
9.      Berdampak tahap lingkungan atau tidak bila di buang ?
10.  Berbahaya tidak bila limbah ini tahap makhluk sekitarnya ?
11.  Bagaimana cara menanggulanginya ?



Pertanyaan masyarakat :
1.      Bagaimana menurut  bapak/ ibu mengenai limbah home industry tersebut?
2.      Pendidikan terakhir  bapak / ibu?




Telah dilakukan kunjungan ke sebuah home industry yang memproduksi tempe. Pemilik Home Industry tersebut ialah Bapak Raswin yang telah memulai perjuangan ini semenjak tahun 1998 yang beralamatkan di Kosambi II Blok. Lapang- Klari.
Adapun dalam pembuatan tempe ini memerlukan materi bahan yang mencakup kacang kedelai berkualitas, air higienis serta ragi tempe. Sedangkan cara pembuatannya ialah sebagai berikut :
-          Awalnya kedelai di rebus sampai matang, lalu kedelai di rendam air bersihselama 24 jam semoga kedelai mengandung asam sampai air rendaman mengental.
-          Setelah proses awal selesai lalu dilakukan proses pembersihan sampai higienis dan juga kacang kedelai harus terpisah dengan kulitnya.
-          Kemudian proses pinjaman ragi terhadap kacang kedelai dengan perbandingan 1000 grm kacang kedelai dengan 200gr ragi.
-          Lalu dicetak dan dibungkus dengan daun atau plastik yang sebelumnya telah dillubangi dengan tujuan udara sanggup membantu proses penjamuran.
-          Dan proses terkhir ialah proses fermnetasi yang dilakukan di atas papan kayu dan didiamkam selama 24 jam. Dari keseluruhan proses pembuatan  tempe ini membutuhkan waktu selama 3 hari.
Hasil produksi ini dipasarkan sebagian besar dikirim ke pasar-pasar dan juga di pasarkan di lingkungan sekitar. Dalam sehari produksi tempe ini rata-rata menghasikan  75 Kg setara dengan Rp. 350.000,00.- salah satu produksinya di kirim ke pasar kosambi, cikampek, dan kawasan sekitarnya. 
Dalam pembuatan tempe tentunya akan menghasilkan limbah. Karena Home Industry ini mengutamakan kebersihan maka seluruh limbah dari hasil pembuatan tempe ini sanggup dimanfaatkan sebagai pakan binatang ternak. Menurut bpk Raswin pemilik pabrik tersebut, bila limbah ini di biarkan maka akan berdampak mencemari air maupun udara alasannya baunya yang kurang sedap, sehingga lingkungan sekitar akan terkontaminasi. Meski begitu limbah ini tidak berbahaya bagi insan dan binatang di sekitarnya. Selain limbah dari pembuatan tempe ini di manfaatkan sebagai pakan ternak, air dari limbah ini ternyata sanggup di manfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Menurut kami, meskipun pembuatannya mengutmakan suatu kebersihan namun pada nyatanya lingkungan sekitar area home industry masih terlihat sedikit kotor, salah satunya akses air di depan home industry kurang terjaga kebersihannya sehingga sangat kuat pada kualitas kebersihan tempe tersebut. Selain itu, para pekerja tidak memakai pakaian atas, masker juga pelindung kepala. Hal ini menyebabkan kurang terjaganya kebersihan di home industry tersebut.

Selain itu dari beberapa masyarakat sekitar , kami menerima informasi mengenai home industry tersebut. Dari sekitar 57 kepala keluarga di ambil sampel  10 orang dengan modus berbeda. 60% dari sampel beropini bahwa home industry tersebut  limbahnya sangat menggangu, terutama dari aromanya yang sangat tidak sedap. Selain itu akses air sekitar home industry menjadi kotor akhir limbahnya yang tidak di olah dengan benar.  Selebihnya dari sampel yaitu 40% menyampaikan bahwa nyaman-nyaman saja, tidak ada respon negatif mengenai home industry tersebut.
      Dari data yang ada sanggup di simpulkan bahwa jenjang  pendidikan serta jenis kelamin sanggup mempengaruhi perbedaan pendapat  pada suatu permasalahan. Contohnya pada sampel masyarakat. Di sanggup 3 orang perempuan dan 7 orang pria, dengan pendidikan SMA  70% dan Sekolah Menengah Pertama 30%.
            Dari beberapa hal yang ada sanggup kami simpulkan bahwa pendapat pemilik home industry  mengenai limbah serta pengolahannya sudah baik belum tentu pendapat masyarakat pun begitu. Dan fakta menandakan dari beberapa sampel bahwa dominan menyampaikan masyarakat tidak nyaman akan limbah hasil home indutry tersebut.



 Dapatkan Ekstensi Ms.Word 2007 .doc silahkan



Sumber http://www.hendrisetiawan.com