Random post

Wednesday, February 20, 2019

√ Bioart


Satu mata pelajaran yang cukup jarang saya sentuh yakni Biologi. Aku sama sekali tidak membenci biologi, bahkan terkadang saya sangat ingin menguasai Ilmu Dasar ini. Biologi yakni ilmu dasar yang sedikit mengandung perhitungan, dan lebih banyak memakai hafalan. Selama kuliah ternyata dasar-dasar biologi sangat ku butuhkan, itu alasannya yakni ada mata kuliah Biokimia yang harus saya hadapi. Biokimia itu mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi di dalam badan manusia, sedangkan untuk mempelajari reaksi itu kita harus mengetahui dulu fungsi organ dan sisterm organ dalam badan manusia. Salah satu penyebab kenapa kemampuan Biologiku mengenaskan ialah alasannya yakni saya malas baca buku, yang kedua saya malas menghafal, yang ketiga saya malas belajar. Itu kau malas dodol!






Pernah ketika Itu, Itu masuk pertama kelas dua SMP. Pagi itu Pak Wawan guru kesenianku mengajar. Kami Belajar melukis, salah satu yang dia ajarkan yakni “ketika melukis bebaskan anganmu, tuangkan warnamu dalam selembar lukisanmu, Lupakan bahwa daun berwarna hijau dan air itu bening, berilah warna gres yang engkau sukai” Keren sihh. Itu alasannya yakni sudah saya perbaiki kalimatnya. Pagi itu ceria, penuh warna dan lukisanku ancur alasannya yakni saya benar-benar menuangkan cat warna  di kertas gambar, al hasil abnormal tak berseni.







Siangnya ada jadwal Biologi. Masa Sekolah Menengah Pertama sudah ada pelajaran biologi, walaupun belum ada bahan reproduksi di sana. Belum boleh, masih kecil. Awalnya kami santai, alasannya yakni tahu jika guru biologi kami sedang keluar kota. Sehingga asumsi kami bahwa ini akan jadi jam kosong yang bisa kami gunakan mainan Game HP. Tapi mataku melongo, nafasku tersendat dan darahku kandas tak mengalir ketika melihat Pak Wawan masuk dengan Buku Biologi ditangannya, dan dia jelas-jelas membawa karton berisi gambar yang Ia buat pagi tadi. Ahh.. Tugas lagi nihh.




Pak Wawan kemudian menaruh buku Biologi itu di meja guru, kemudian ia menempelkan karton berisi lukisan pohon di depan papan tulis. Kemudian dengan semangat dia menyampaikan “Yahh.. Mulai kini saya yang akan mengajar Biologi di kelas ini, Karena guru biologi kalian kuliah di jawa dua tahun”. 


Ok.. Stop! Are You kidding me? 




Ternyata itu benar-benar fakta, pak wawan mengajar kami biologi.  Ia mempersiapkan dirinya untuk mengajar kami dengan caranya sendiri. Setelah menempelkan karton bergambar pohon di depan kelas Ia mengeluarkan kuas dan menggambar pembuluh pada tanaman. Kuas ia sapukan halus diatas gambar, kemudian jadilah Floem dan Xylem. Dengan cara mengajarnya ini, Pak Wawan menciptakan kami menghabiskan setengah dari jam pelajaran untuk menggambar dan setengah jam lainnya untuk mempelajari biologi. Karena dia selalu menggambar daun berwarna hijau ketika pelajaran biologi dan warna lainnya ketika kesenian, pernah sekali waktu Aku bertanya,




“Pak Kenapa warna daunnya hijau terus jika pelajaran biologi?”


“Karena jika daunnya warna lain, saya tidak tahu bentuk pembuluh floem dan xilem-nya” Beliau melanjutkan lukisannya




Kuakui, gambar lukisan pak Wawan memang indah, keren dan mengagumkan. Aku hargai perjuangan bapak mengajar kami dengan tulus dan sungguh-sungguh. Cara mengajar yang cukup unik, dan mengesankan. Kami

benar-benar diajar oleh Pak Wawan selama satu semester, dan hasilnya

kami menyukai seni, menyukai menggambar, dan menyukai biologi.. ohh

bukan Kami menyukai BioArt.




Disemester berikutnya, guru fisika kami yang pergi sekolah ke jawa. Apa yang akan terjadi? nantikan saja goresan pena berikutnya..




Salam hangat


Oktober yang UTS, udah larut, tidurlah..


Mahfuzh TnT


Sumber https://mystupidtheory.com