Selembar Cerca(cerita acak), dongeng lucu, gokil, aneh, absurd, ngawur, tapi kau suka khan? 😛
Jurusanmu yang Paling Penting!
Sebuah hari dengan matahari yang sepenggalah. Hiruk pikuk rutinitas kota memadati jalan raya.
Angkot dengan pelat nomor N 777 UD berlalu dari terminal, di beling bab depannya terdapat goresan pena AL, kependekan dari Arjosari-Landungsari.
“Semoga saja kali ini penumpangnya ramai, ini kan saat-saat masuk kuliah siang” keinginan Sang supir dan Keneknya.
Mendekati simpang tiga pertama sesudah terminal, seorang menghentikan angkotnya, dari gayanya beliau terang seorang mahasiswa, penampilannya mengesankan bahwa beliau cukup pandai, terlihat dari kacamata tebal dan buku yang sedang dipeluknya.
Dia masuk, duduk dan membaca bukunya. Menyusul kemudian seorang perempuan dengan penampilang yang overdosis untuk standard mahasiswi.
Angkot kemudian melaju, menuju kawasan kos-kosan untuk mahasiswa yang sudah terang ramainya.
Seorang mahasiswa dengan kemeja hijau bergaris dan celana jeans hitam menghentikan angkot. Ia masuk.
Angkot berjalan menuju Universitas. Dengan padatnya kemudian lintas di tengah-tengah perjalanan terjadi percakapan antar tiga mahasiswa.
“Andi” Ucap mahasiswa berkemeja hijau, seraya mengulurkan tangannya pada Si Mahasiswi
“Oh.. Windy” Ujar mahasiswi yang senyumnya cukup menarik hati itu.
“Baca buku apa bro?” Andi menyapa Si Kutu buku.
“Ini? University Physics with Young and Freedman” Jawab si Kutu buku singkat.
“Mahasiswa Fisika kamu? Siapa namamu?” Andi menyelidik
“Riko… Riko Gunadi, Iya Mahasiswa fisika, dari dulu memang cuma fisika yang paling menarik” Riko kembali ke bukunya, buku yang cukup tebal.
“Oh.. Kalau anak biologi sih bilang fisika itu ilmunya nggak kepakai” Andi menimpali dengan nada mengejek.
“Kita lagi di angkot, angkot ini pakai aturan fisika di setiap sisinya, masih mengira fisika tidak berguna?” Riko menjawab sekaligus menantang pernyataan Andi.
“Kalian ini sama-sama mahasiswa sains? Gak sadar jikalau saya ini nggak ngerti fisika, kimia, biologi sama sekali tapi tetap aja sanggup hidup. Kuliah itu di Jurusan Hukum, dimana-mana insan membutuhkan hukum!” Windy yang dari tadi diam, ketika ini bergabung ke diskusi
“Mana mungkin lah, semenjak fasa awal kehidupan insan tidak ada hukum, dan insan sanggup bertahan sampai orang-orang sok berkuasa menciptakan hukum” Andi ganti mencemooh Windy.
“Bayangkan jikalau nggak ada biologi, berapa banyak insan yang akan mati?” Andi memperbaiki posisi duduknya.
Riko menutup bukunya, memasukkannya ke dalam tas “Mungkin banyak, tapi alasannya yaitu ilmu biologi juga virus jadi banyak berkembang. Bedakan dengan ilmu Fisika, yang sanggup menciptakan segala alat transportasi?”
“Jadi Fisika nggak ada cacatnya Rik? Coba ceritakan wacana pembuatan bom atom, roket, dan pembuatan meriam? Untuk kejahatan dan tindakan pembunuhan itulah aturan menjadi sangat penting!” Windy berlagak bagai pengacara yang tersesat di dalam angkot.
Andi eksklusif menyambar “Nah yang sakit alasannya yaitu di aturan itu diobati dengan ilmu…..”
“Heh!! Mas! Mbak! Yang penting itu Jurusan Arjosari-Landungsari, Udah turun sana dari angkot saya!” Sopir yang dari tadi membisu saja menghentikan angkotnya kemudian mengusir ketiga mahasiswa itu dari angkotnya.
Dan disinilah ketiga mahasiswa itu, menunggu angkot di persimpangan jalan. 15 menit. 30 menit. 1jam berlalu, tidak ada satu angkotpun jurusan Arjosari dan Landungsari yang lewat.
Saat itu juga ketiganya menyadari bahwa bukan jurusan fisika, biologi dan aturan yang penting, tapi yang paling penting ialah jurusan Arjosari-Landungsari.
TAMAT.
Demikian dongeng acak(CERCA) kali ini, supaya sanggup baca dengan mata yang sehat, alasannya yaitu saya nggak siapkan braile di blogku.
Keep calm and make up your own stupidtheory!
Sumber https://mystupidtheory.com