Aku bakalan bahas lagi wacana usaha Einstein nanti, tapi kali ini saya mau tulis wacana bahan yang ringan dan mudah-mudahan menarik. Iya, wacana insiden yang masih hangat, yaitu serangan t3r0ris di jalan Thamrin. Kaprikornus saya tertarik menulis wacana ini alasannya yakni sebelumnya saya buat diskusi kecil di kelas Bahasa Inggris disini. Sebenarnya kelas Bahasa Inggris ini judulnya “Academic English For Natural Sciences” tapi itu cuma judul, nyatanya kelasnya santai banget, sanggup ngobrolin apa aja, semuanya bebas asalkan pakai Bahasa Inggris.
Jadi ahad ini saya memimpin diskusi, diskusi yang saya olok-olokan ini wacana betapa mudahnya otak kita tertipu. Tetapi alasannya yakni adanya insiden bom di Jakarta yang ‘unik’ itu, saya kesannya kumpulkan foto-foto menarik yang akan saya tampilkan di kelas. Kupikir sensei akan oke-oke aja dengan hal itu.
Ketika awal memimpin diskusi, saya pribadi mengatakan foto-foto unik bin asing ini Berikut komentarku:
So in the night of Friday 13 January there is a t3r0rist attact in Paris. Kemudian sebulan sesudah itu, pada 14 Januari pagi terjadi serangan t3r0ris di Jakarta. Dan apa yang terjadi saat t3r0ris menyerang Indonesia?
Orang orang berkendara dengan santai, bahkan seseorang berjalan dengan santainya.
Masyarakat berdatangan ke lokasi insiden untuk melihat apa yang terjadi. Mereka menonton seorang t3r0ris yang menenteng senjata, mengacungkan senjata.
Polisi lebih sibuk mengamankan masyarakatnya daripada menyergap t3r0ris ini. Dan 100 meter dari lokasi peledakan kau akan lihat ini:
Ini yakni 100 meter dari lokasi ledakan, dan sanggup kalian lihat, penjual ini tetap melayani pembelinya yang ramai dan padat. Selain orang ini, transaksi jual beli di sekitar lokasi insiden juga banyak, kalian sanggup lihat ini:
Setelah presentasi singkat ini, senseiku ketawa-ketawa. Dia orangnya asik, Orang amerika, sudah berpetualang ke banyak negara, jadinya ia pribadi tahu jika ini yakni budaya. Sedangkan semua sobat sekelasku merasa heran, bahkan ada yang menatap ngeri.
Pertanyaanpun muncul:
- Ask: Kenapa mereka tidak lari?
- Ans: Kalau yang penjual itu, alasannya yakni ia punya banyak sekali pembeli. Kalau orang lainnya itu alasannya yakni mereka ingin tau dengan apa yang terjadi.
- Ask: Crazy! Apa mereka nggak takut?
- Ans: Emm… Mungkin takut, tetapi secara statistik, banyak orang yang datang, berarti akan aman-aman saja berdasarkan mereka.
Setelah itu saya jelaskan jika agresi t3r0risme ini bukanlah aliran agama Islam. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa membunuh satu orang saja itu sama dosanya dengan membunuh seluruh insan di bumi, menyelamatkan satu orang itu mempunyai keagungan yang sama dengan menyelamatkan orang di seluruh dunia.
Setelah diskusi foto dadakan ini selesai, saya jadi kepikiran pertanyaan-pertanyaan mereka yang sudah kujawab. Berarti kesimpulannya, rasa ingin tau orang Indonesia itu mengalahkan ketakutan mereka pada kematian.
OMG! Ini keren banget. Ini yakni bukti paling konkret jika orang Indonesia itu rasa ingin tahunya sangat tinggi. Kaprikornus ada t3r0rist nihh, kita merasa nggak percaya, penasaran, dan nggak hening jika nggak lihat langsung. Akhirnya tetap saja mendekat, walaupun ini t3r0rist attack! Belum lagi fakta bahwa puluhan, atau mungkin ratusan orang pribadi menganalisa apa yang sebetulnya terjadi, baik itu skala lokal, interlokal maupun yang t3r0risme global! Hebat! Sangat hebat!
Kalau melihat sejarah sains, ada beberapa penemu yang harus mengorbankan nyawa demi mengungkap diam-diam alam (sains). Karena rasa penasarannya yang tinggi seorang Carl Scheele keracunan logam-logam berat dan gas berbahaya dari laboraturiumnya, walaupun tidak menerima Nobel Prize alasannya yakni publikasinya selalu terlambat, Carl Scheele punya nama besar dalam dunia sains. Karena keingintahuannya wacana radiokimia Madam Marie Curie mencoba banyak sekali cara untuk mengisolasi banyak sekali zat radioaktif, sebagai dampaknya rumah madam Curie menjadi rumah paling Radioaktif di dunia, dan mempunyai satu-satunya buku resep kuliner yang lebih radioaktif dibandingkan alat elektronik apapun dimasa sekarang. Madam Curie menerima sanjungan tertinggi sebagai saintis perempuan pertama yang meraih Nobel Prize dan banyak prestasi lainnya yang membanggakan.
Jadi jika melihat perilaku orang-orang yang nggak takut mati untuk mengetahui sesuatu menyerupai dua orang diatas, tentunya masyarakat Indonesia punya kualitas yang sama. Hanya saja menurutku masyarakat kita belum benar-benar diarahkan pada pengetahuan-pengetahuan yang penting.
Mengetahui pekerjaan, gaji, calon istri dan selingkuhan tetangga itu yakni isu yang nggak penting, tetapi masyarakat kita suka sekali mencari tahu hal-hal macam itu. Sedangkan hal yang keren, penting dan mencerdaskan menyerupai mengetahui bagaimna cara handphone bekerja? Bagaimana ilmuwan memilih massa atom? Bagaimana cara sabun bekerja? Bagaimana cara menghitung diameter bumi? Ini yakni sains dasar yang penting untuk melatih kecerdikan berfikir.
Hal-hal itulah yang perlu kita pelajari. Rasa ingin tau kita yang tinggi sangat layak diarahkan untuk memikirkan bagaimana alam bekerja, aturan apa yang berlaku. Mungkin ini akan menguras pikiran, tenaga dan waktu, tetapi jangan menyerah, mempertaruhkan nyawa untuk mengetahui insiden pengeboman saja mau, masa cuma menguras waktu, tenaga dan pikiran untuk pengetahuan yang benar-benar bermanfaat kita nggak mau?
Yap sudah malam, saya mau balik lagi ke apato, biar saja goresan pena ini bermanfaat. Setidaknya menciptakan kalian berfikir. Thank You.. Wassalam.
Sumber https://mystupidtheory.com