Random post

Sunday, October 21, 2018

√ Ilmuwan Agnostik (Hampir Atheis) Vs Ilmuwan Religius

Sekitar sebulan yang kemudian saya nonton video di Youtube perihal sains dan seputar ilmuwan sains. Ada sepotong diskusi yang sangat menarik yang sempat kutonton perihal Ilmuwan Atheis Vs Ilmuwan Religius. 


Kenapa kusebutkan Ilmuwan Religius, itu untuk menyampaikan bila ilmuwan tersebut bukan seorang muslim. Tetapi ini bisa kita generalisasikan sebagai cara pandang ilmuwan religius. Okelah eksklusif aja.


Isi Diskusi Atheis VS Religius


Karena ini belahan diskusinya aja, jadi saya nggak begitu tahu apa yang ditanyakan oleh Ilmuwan Religius tersebut ke Neil Degrease Tyson. Tapi setidaknya mereka sedang berbicara perihal salah satu keganjilan di alam semesta, yaitu Dark Energy. Dari jawabannya, mungkin bisa dikatakan pertanyaanya gini:


“Apa kau bisa menjelaskan apa itu Dark Energy?”


Jawabannya ini merupakan inti dari video diskusi tersebut:


“Hehehe.. Yah.. Aku tidak bisa menjelaskannya. Kenyataanya, ilmu fisika yang kita miliki ketika ini tidak akan sanggup menjelaskan bagiamana alam semesta meluas dengan kecepatan yang bertambah. Seorang atheis pernah memberitahuku menyerupai ini, ini sangat menarik: Kalau kau ingin menyampaikan bahwa itu yakni bukti keberadaan tuhan, maka tidak bisa menyerupai itu. Hanya lantaran kau tidak mengetahui itu dan para saintis tidak sanggup menjelaskannya, maka itu yakni Tuhan dan Tuhan itu ada. Kalau begitu caramu berfikir maka berbagai hal yang tidak sanggup dijelaskan pada masa lalu, ketika ini sudah dijelaskan dengan baik. Apakah artinya keberadaan dewa terkikis?”


“Oke.. Oke.. Aku tidak pernah punya dilema bila kalian beropini bahwa itu yakni Tuhan. Tetapi yang paling jelek ialah ketika kau hanya berhenti pada kesimpulan itu. Bahwasannya Tuhanlah yang melaksanakan itu semua dan titik. Pada momen dimana kau kehilangan rasa penasaranmu itu, kau menjadi tak lagi mempunyai kegunaan dalam sains.”


 


Neil DeGreasse Tyson


Oke. Aku akan coba jelaskan dengan pengetahuanku yang sangat minim ini. Pertama perihal Neil Degrease, ia yakni seorang Physicist (Fisikawan) yang mengaku dirinya ialah Agnostik. Agnostik ialah orang yang percaya pada hukum-hukum alam, hal-hal yang terjadi di alam ini mempunyai sebab-sebab insiden yang logis.


Menurutnya ini berbeda dengan atheist. Atheist suka sekali membuatkan pikirannya, berdebat perihal ketiadaan dewa dan hal-hal lainnya perihal filosofi. Aku sendiri tidak akan melakukannya, lantaran saya sibuk, saya tidak punya waktu untuk itu, saya yakni seorang saintis, dan saya mengajar pada para pemikir muda hal-hal yang benar. Begitu kata Neil deGreasse Tyson.


 


Dark Energy


Kemudian perihal pokok bahasan dalam diskusi ini. Makara gini, seluruh bukti saintifik telah menyatakan bahwa awal terjadinya alam semesta ini ialah dari ledakan besar (The Big Bang Theory).


 perihal sains dan seputar ilmuwan sains √ Ilmuwan Agnostik (Hampir Atheis) VS Ilmuwan Religius
teori big bang

Nah.. Salah satu bukti saintifik yang valid perihal teori ini ialah ditemukannya sisa-sisa ledakan Big Bang berupa gelombang mikro kosmik oleh Penzias dan Wilson. Gelombang Mikro Kosmik ini hingga kini mengalami ekspansi, berdasarkan semua aturan fisika yang ada ketika ini perluasan yang terjadi pada gelombang ini seharusnya melambat.


Namun berdasarkan pengamatan (kenyataanya), yang terjadi malah sebaliknya, perluasan pada gelombang ini mengalami percepatan, (semakin cepat). Maka berdasarkan dasar aturan fisika, gelombang tersebut menerima pelengkap energi. Darimanakah energi tersebut? Tidak ada ilmuwan yang bisa menjawab dan menjelaskannya, sehingga disebutlah Dark Energy.


 


Rasa Penasaran itu Sangat Penting


Oke, terlepas dari ngerti atau tidaknya kalian perihal Dark Energi tersebut, ada hal yang menarik disini. Sadar atau tidak, tanggapan pada paragraf kedua dari Neil Degrease Tyson itu merupakan hal penting yang harus kita renungkan sebagai muslim.


Bahwasannya segala yang terjadi di dunia ini ialah lantaran kehendak Allah, itu yakni sesuatu yang niscaya kita yakini. Tetapi bagaimana caranya itu bisa terjadi, atau dalam bahasa yang lebih islami “bagaimana sunatulloh yang terjadi” juga merupakan hal yang dilarang kita tinggalkan.


Saat dimana kita tidak lagi ingin tau pada “cara Allah” mewujudkannya itu merupakan ketika dimana kita tertinggal dari negara-negara maju di dunia. Bukti positif bila mempelajari cara terjadinya sesuatu itu sangat penting bagi seorang Muslim ialah banyaknya ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang berisi perihal runtutan kejadian-kejadian yang terjadi di alam.


Karena bila kau berhenti pada keyakinan “Itu yakni kehendak Tuhan” maka Newton tidak akan menemukan Gaya Gravitasi. Karena dia akan berfikir bahwa buah apel jatuh kebumi merupakan kehendak Tuhan (saja). Bahkan mungkin kita, insan akan masih berada di goa, lantaran api, petir dan angin puting-beliung yang terjadi semua ialah kehendak Tuhan, yang tidak ingin kita ketahui penyebabnya dan bagaimana terjadinya.


Dalam diskusi dengan dosenku (yang kebetulan lagi di Jepang) kemarin, dia berkomentar bahwa. Orang Islam kita itu yah, bila lihat fakta yang luar biasa perihal air aja, mereka eksklusif menyebut Subhanallah… Masyaallah.. Tapi yang menemukan dan menjelaskan fenomena itu orang-orang atheis. Dan mereka ketika diajak untuk mempelajari perihal itu ogah-ogahan.


Ini sama persis menyerupai yang dikatakan Neil Degrease Tyson. Dititik dimana kau berhenti hanya pada kalimat Subhanallah ataupun Masyaallah, disitulah kau gagal mempelajari Al-Qur’an dengan  baik.


Oke.. Sekarang kita bicarakan dengan santai, kenapa saya tuliskan ini di Blog? Semoga saja ini berkaitan. Makara semakin usang saya lihat semakin banyak orang islam yang “ignorance” atau tidak punya rasa ingin tahu yang tinggi, dan ini berakibat fatal.


 


Rasa Penasaran Itu bisa Mencegah Penyebaran HOAX


Orang-orang islam, terutama dari Indonesia gampang sekali membuatkan informasi HOAX. Salah satu yang terbaru dan sering sekali kulihat di FB ialah perihal Astronot perempuan Sunita Wiliams. Aku berkali-kali mengkonfirmasi hal ini, lantaran bertebaran di FB.


 perihal sains dan seputar ilmuwan sains √ Ilmuwan Agnostik (Hampir Atheis) VS Ilmuwan Religius
(20 June 2012) — Expedition 32/33 NASA Flight Engineer Sunita Williams of NASA gives a thumbs up during a media session at a Soyuz vehicle mock-up before a tamat qualification test June 20, 2012 at the Gagarin Cosmonaut Training Center in Star City, Russia. Williams, along with Soyuz Commander Yuri Malenchenko and Japan Aerospace Exploration Agency Flight Engineer Aki Hoshide are scheduled to launch July 15 from the Baikonur Cosmodrome in their Soyuz TMA-05M spacecraft to the International Space Station.
Photo credit: NASA/Stephanie Stoll

Jadi gini, ketika kita membaca artikel perihal “Keajaiban Al-Qur’an” jangan hanya berhenti pada Subhanallah atau Masyaallah. Tetapi telitilah, bagaimana klarifikasi ilmiahnya, bagaimana itu bisa terjadi? Apa penyebabnya? Kalau sudah menyerupai ini cara berfikirnya, maka kita nggak akan gampang lagi terjebak HOAX.


Contohnya ini, salah satu HOAX dari situs informasi PANJIMAS (Kelihatannya situs informasi islami, tapi isinya HOAX), judulnya “Kesaksian Astronot Wanita Makara Mualaf Setelah Melihat Keajaiban Mekah dan Madinah.


Dalam informasi tersebut dikatakan menyerupai ini:


Sunita berkata : ‘”Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua daerah yang terang dan bercahaya. Ketika saya lihat dengan Teleskop, ternyata daerah itu yakni Mekkah dan Madinah. Di Bulan semua frekuensi bunyi tidak berfungsi, Tapi saya masih mendengar bunyi Adzan”.


Ketika membaca ini, jangan berhenti pada kalimat “Masyaallah” tetapi tanyalah “Kenapa Adzan terdengar disana? Apa lantaran adzan yang dikumandangkan oleh orang muslim mempunyai energi yang cukup untuk hingga ke bulan? Bagaimana mungkin?


Kemudian dengan cara itu, cepat atau lambat kau akan bisa tahu bila itu HOAX. Makara begitulah. Jangan hanya berhenti pada mengetahui fenomena alam yang terjadi, tetapi cari tahulah bagiamana caranya fenomena tersebut bisa terjadi.


Yap itulah sedikit hal yang bisa kita pelajari dari diskusi ilmuwan atheis dan ilmuwan religius untuk malam ini.. semoga bermanfaat buat para pembaca.. Thank you..



Sumber https://mystupidtheory.com