Random post

Thursday, October 25, 2018

√ Diet Di Jepang Toyyib Sayangnya Belum Tentu Halal

Sekitar setahun yang kemudian saya tidak mengecewakan banyak menulis ihwal diet dan artikel kesehatan. Dari sekian banyak artikel kesehatan dan diet berbahasa inggris yang saya jadikan referensi, aneka macam yang mengacu pada gaya makan orang-orang asia terutama korea, china (pedesaan) dan jepang. Simak ceritaku ihwal diet di Jepang di bawah ini:


Trend makan sayur dikalangan masyarakat Korea, China dan Jepang ini awalnya kupikir hanya sebab kebiasaan tradisional di desa-desanya. Tetapi ternyata di Jepang diet sehat ini merupakan pola yang dibuat oleh masyarakatnya.


Alhamdulillah sebab saya berkesempatan mewujudkan mimpiku ke Jepang, saya sanggup melihat pribadi bagaimana diet orang-orang jepang dan budayanya langsung.


Semua orang niscaya sudah tahu kalau di Jepang dan Korea memakan sayuran mentah ialah hal yang umum dilakukan. Tidak ibarat di Indonesia yang memakai gado-gado dan pecel untuk memakan sayuran mentah dan rebusan, di Jepang memakan sayuran yang dicincang tipis ialah hal yang biasa. Ini sangat umum diperlihatkan dalam adegan di film-film.


Sekitar seminggu yang kemudian saya berkenalan dengan seorang mahasiswa Jepang. Ketika mengobrol, saya memperlihatkan untuk makan siang bersama, tetapi ia menolak. Begini percakapannya:


“Maaf, saya tidak makan siang sebab saya sedang diet..”

“Ehmm.. Kamu diet? Badanmu udah bagus, kamu tidak terlihat gemuk”

“Iya tapi ini tidak sehat sebab dalam 4 tahun ini berat badanku naik 4kg”


Saat itu saya pribadi syok.. Apa? Naik 4kg dalam 4 tahun dan kamu bilang itu nggak sehat? Are you kidding me? Aku bergotong-royong mau nyemprot tuh anak dengan komentar yang banyak dan gila, tapi kutahan. Bagaimanapun saya ingin terlihat waras di depan seseorang yang gres saja kukenal ini.


“Apa naik 4kg dalam 4 tahun kamu bilang nggak sehat? Di negaraku itu disebut “tumbuh””

“What? gain 4kg in this past 4 years is not healthy? I my country, we says that’s grown up”


Setelah kembali membaca beberapa materi dikala orientasi kampus, barulah saya sadar kalau yang dilakukan temanku itu yakni hal yang wajar.


[Sory banget, aslinya saya mau fotokan materi kampusnya dan pajang disini, tapi handphoneku lagi mati total–InsyaAllah nanti diupdate]


Jadi dalam materi orientasi kampus diberikan petunjuk cara membeli masakan di cafetaria. Di cafetaria seluruh sajian mempunyai setidaknya 4 label warna.


Warna Merah


Ini memperlihatkan kadar tinggi protein. Jika labelnya berwarna merah besar, berarti masakan tersebut mempunyai kadar protein yang tinggi.


Umumnya masakan ini berasal dari produk peternakan, telor, ikan, dan dari kedelai.


Makanan ini disiapkan untuk mereka yang hoby olah raga. Jenis masakan kaya protein sangat manis untuk membentuk otot tubuh. Kaprikornus kebanyakan belum dewasa di jepang menentukan masakan ini sesudah berolah raga (biasanya masih pakai seragam softball atau olahraga lain.


Warna Hijau


Ini memperlihatkan jumlah serat. Jika label hijau berukuran besar, maka masakan ini mengandung serat yang dalam jumlah yang tinggi.


Kadar serat yang tinggi berasal dari sayuran sanggup memperlancar fungsi tubuh, ini sangat dibutuhkan oleh tubuh.


Jenis sajian ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang diet dan ingin menurunkan berat badan. Menu ini juga menjadi pilihan bagi para vegetarian. Kaprikornus rata-rata perempuan banyak menentukan sajian ini, beberapa sajian berlabel hijau ini saya makan juga, sebab sayur-sayuran mentah atau rebusan saja. Tapi kalau ada cairannya, perlu berhati-hati sebab kadang itu yakni arak.


Warna Kuning


Ini memperlihatkan jumlah energi dalam makanan. Label warna kuning memperlihatkan masakan yang mengandung energi tinggi.


Umumnya sajian ini berasal dari biji-bijian, cereal, minyak dan gula.


Sumber energi ini dibutuhkan utamanya dikala sarapan, sebab dikala akan memulai acara pagi kita memerlukan energi yang banyak.


Warna Biru


Ini memperlihatkan jumla garam dalam produk makanan. Garam mengatakan rasa yang sangat unik dan lezat tetapi disini diberi peringatan jumlah garam yang boleh dikonsumsi setiap harinya..


Label Indikator Alergi


Label ini diberikan bila produk mengandung bahan-bahan penyebab alergi. Kaprikornus kalau kalian alergi telur, maka hindari produk berlabel telur.


Label Produk Hewani


Label ini diberikan untuk produk-produk yang memakai materi dasar dari hewan. Mungkin ini sengaja disediakan untuk para vegetarian biar menghindari label ini.


Label Halal


Ini ada di cafe, dikhususkan untuk para mahasiswa muslim. Kaprikornus nggak perlu khawatir memakan masakan haram. Makanan yang halal ada kok. 🙂


Jadi masakan di Jepang pada umumnya sangat memperhatikan kesehatan konsumennya. Diberikan banyak proposal dalam sajian masakan harian. Mereka mengatur diet hariannya sehingga mempunyai tubuh yang sehat dan ideal. Sangat patut dicontoh. Andai saja masakan yang dibuat disini Halal  semua saya bakalan jamin bahwa itu Halalan Toyyiban.


Thanks udah baca.. Nanti ku update fotonya. XD



Sumber https://mystupidtheory.com