Random post

Tuesday, October 30, 2018

√ Aturan Ohm – Bunyi, Teori, Makalah, Rumus, Tumpuan Soal

Rumusrumus.com kali ini akan membahas perihal aturan OHM yang mencakup pengertian, dasar teori, makalah, rumus, suara aturan OHM dan cara menghitung resistansi / hambatan,  menghitung tegangan dan cara menghitung arus listrik beserta pola soal.


Pengertian Hukum OHM


Hukum Ohm ialah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melewati sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar sanggup dikatakan mematuhi aturan Ohm bila nilai resistansinya tak bergantung pada besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun hal ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah “hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah.


 kali ini akan membahas perihal aturan OHM yang mencakup pengertian √ Hukum OHM – Bunyi, Teori, Makalah, Rumus, Contoh Soal
komponen parameter dalam aturan OHM

Secara matematis aturan Ohm diekspresikan dengan persamaan :


V = I R


Keterangan :


I ialah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar pada satuan Ampere.

V ialah tegangan listrik yang ada pada kedua ujung penghantar pada satuan volt.

R ialah nilai kendala listrik (resistansi) yang ada pada suatu penghantar dalam satuan ohm.


Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari negara Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically tahun 1827


Bunyi Hukum OHM


Besar arus listrik (I) yang mengalir melewati sebuah penghantar atau Konduktor akan slalu berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)


Agar lebih terang mengenai Hukum Ohm, Bisa melaksanakan Praktikum dengan sebuah Rangkaian Elektronika Sederhana menyerupai dibawah ini :


 kali ini akan membahas perihal aturan OHM yang mencakup pengertian √ Hukum OHM – Bunyi, Teori, Makalah, Rumus, Contoh Soal
rangkaian dasar aturan ohm

hanya memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, dan sebuah Potensiometer sesuai pada nilai yang dibutuhkan. Dari Rangkaian Elektronika yang sederhana tersebut, Bisa membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapatkan dari Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Resistansi/Hambatan (R).


Rumus


Rumus menghitung Arus Listrik

I = V / R


Rumus menghitung Tegangan atau Beda Potensial

V = I x R.


Rumus menghitung Nilai Resistansi

R = V / I


Contoh Soal


Menghitung Resistansi / Hambatan (R)


Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) yaitu 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter yaitu 0.5A. Berapakah nilai Resistansi dalam Potensiometer ?

Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam Rumus Ohm menyerupai dibawah ini :

R = V / I

R = 12 /0.5

R = 24 Ohm

nilai Resistansinya yaitu 24 Ohm


Menghitung tegangan


Atur nilai resistansi atau kendala Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator sehingga mendapat Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya ?


Konversikan dahulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere sampai menjadi satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm

V = I x R

V = 0.01 x 500

V = 5 Volt

nilainya yaitu 5Volt.


Menghitung arus listrik


Setting DC Generator atau Power Supply biar menghasilkan Output Tegangan 10V, kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik ?


Masukan nilai Tegangan 10V dan Nilai Resistansi dari Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm

I = V / R

I = 10 / 10

I = 1 Ampere

hasilnya yaitu 1 Ampere


Demikianlah klarifikasi Rumusrumus.com perihal aturan OHM dan banyak sekali rumus beserta pola soalnya, Semoga bermanfaat


Materi Terkait :





Sumber https://rumusrumus.com