Rumusrumus.com kali ini akan membahas wacana sistem syaraf insan yang mencakup pengertian sistem saraf dan klarifikasi impuls, sel saraf neuron dan susunan sistem syaraf insan disertai gambar, untuk lebih jelasnya simak klarifikasi dibawah
Pengertian Saraf Manusia
Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang mempunyai kiprah memberikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon tubuh.
Ada tiga komponen yang dimiliki sistem saraf, yaitu:
- Efektor Yaitu bab yang menanggapi rangsangan yang sudah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang penting pada insan ialah otot dan kelenjar
- Reseptor Yaitu alat akseptor rangsangan atau impuls. Pada tubuh insan yang bertindak sebagai reseptor ialah organ indera.
- Penghantar impuls, Dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung ada sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan bab luar maupun bab dalam.
Impuls
Impuls ialah rangsangan atau pesan yang diterima reseptor dari lingkungan luar, Lalu dibawa oleh neuron.
Contoh rangsangan ialah sebagai berikut :
- Perubahan dari hirau taacuh menjadi panas.
- Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit hingga jadi ada tekanan.
- Macam-macam aroma yang tercium oleh hidung.
- Suatu benda yang menarik perhatian.
- Suara bising.
- Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima reseptor dan disampaikan ke efektor sanggup menimbulkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut ialah :
- a. Gerak sadar atau gerak biasa yaitu gerak yang terjadi alasannya disengaja.
- b. Gerak refleks yaitu gerak yang tidak disengaja. Impuls yang menimbulkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melewati otak.
Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk jaringan guna mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari atas tubuh sel, dendrit, dan akson.
a. Dendrit
Dendrit yaitu serabut sel saraf pendek dan bercabang. Dendrit merupakan ekspansi dari tubuh sel. Dendrit mempunyai fungsi untuk mendapatkan dan mengantarkan rangsangan ke tubuh sel.
b. Badan sel
Badan sel saraf ialah bab yang paling besar dari sel saraf. Badan sel mempunyai fungsi untuk mendapatkan rangsangan dari dendrit kemudian meneruskannya ke akson. Pada tubuh sel saraf terdapat inti sel yaitu, mitokondria, sitoplasma, sentrosom, tubuh golgi, lisosom, dan tubuh nisel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit yaitu serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma tubuh sel. Di dalam neurit ada benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.
Susunan Sistem Saraf
Pada tubuh insan ada miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf insan tersusun dari sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sedangkan sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis terdiri atas 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak menuju ke organ tertentu, contohnya hidung, mata, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan bekerjasama dengan bagian-bagian tubuh
Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi pada kehendak manusia. Jaringan dan organ tubuh diatur sistem saraf otonom ialah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Contohnya apabila kita kejatuhan cicak, kita merasa kaget ketakutan, dan menjerit keras. Jantung berdetak dengan cepat.
Otak
Otak merupakan alat tubuh yang amat penting dan sebagai sentra pengatur dari segala aktivitas manusia. Otak berada di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak ialah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak besar merupakan sentra pengendali aktivitas tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.
Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan aktivitas tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bab tubuh sebelah kanan.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher hingga ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar yang berwana putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu.
Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung tubuh saraf.
Di dalam sumsum tulang belakang ada saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai sentra pengatur gerak refleks.
Sistem Saraf Parasimpatik
disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang bekerjasama dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatetik yang menuju organ dan dikendalikan oleh saraf simpatetik, hingga bekerja pada efektor yang sama. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik berfungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.
Tabel Perbedaan Fungsi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Fungsi Sistem Saraf
yaitu untuk mengirimkan sinyal dari 1 sel ke sel lain, atau dari 1 bab tubuh ke bab tubuh lain. Ada banyak sekali cara sebuah sel sanggup mengirimkan sinyal ke sel lain. Satu cara ialah dengan melepaskan materi kimia yang disebut hormon ke dalam sirkulasi internal, hingga mereka sanggup berdifusi tempat-tempat yang jauh.
Berkebalikan dengan modus pensinyalan, sistem saraf menyediakan sinyal dari tempat ke tempat—neuron memproyeksikan akson-akson ke kawasan target spesifik dan membentuk koneksi sinaptik dengan sel target spesifik.
Oleh alasannya itu, pensinyalan neural mempunyai spesifitas yang lebih tinggi tingkatannya daripada pensinyalan hormonal.
Demikianlah klarifikasi wacana sistem syaraf pada manusia, Semoga bermanfaat
Terkait :
Sumber https://rumusrumus.com