Random post

Thursday, September 27, 2018

√ Rumus Penyusutan, Cara Menghitung, Pengertian Dan Pola Soal

Rumusrumus.com kali ini akan membahas perihal rumus penyusutan yang mencakup pengertian dan cara menghitung besar penyusutan dan metode garis lurus serta aktiva tetap dan beberapa pola soal, untuk lebih jelasnya simak uraian dibawah ini


Pengertian Penyusutan


Penyusutan atau dispersi yaitu “berkurangnya nilai ekonomi suatu aktiv.


Berkurangnya nilai biasanya disebabkan lantaran aus digunakan atau umur manfaatnya. Agar prusahaan sanggup tumbuh berkembang secara seimbang, maka salah satunya prusahaan tersebut perlu mengetahui atau memperkirakan penyusutan-penyusutan aktivanya secara baik dan sempurna hingga sanggup memakai hasil-hasil asumsi ini sebagai dasar tidak lanjut operasional


Cara Menghitung Besar Penyusutan


Objek penyusutan aktiva prusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. contohnya pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya.


Metode untuk memilih besarnya penyusutan



  • Metode jumlah bilangan tahun

  • Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian

  • Metode satuan jasa kerja aktiva

  • Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun

  • Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi


 kali ini akan membahas perihal rumus penyusutan yang mencakup pengertian dan cara menghit √ Rumus Penyusutan, Cara Menghitung, Pengertian dan Contoh Soal
PENYUSUTAN


Metode Garis Lurus


Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian

Berdasarkan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan tiap tahun yaitu tetap.


Dengan rumus penyusutan :


D = A-S / n


untuk mencari besarnya r, sanggup dicari dengan rumus


r = D/A x 100


Keterangan

A : Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva hingga aktiva itu siap di operasikan

S : Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin sanggup diperoleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya

D : Beban penyusutan tiap periode

r : Tingkat penyusutan atau persentase penyusutan

n : Umur manfaat / umur hemat aktiva dalam tahun


Penerapan metode ini pada perusahaan dilandasi pada beberapa anggapan,Ada 3 anggapan yang memastikan perusahaan menerapkan metode ini:



  • Biaya yang muncul tidak dipengaruhi oleh produktivitas atau penyimpangan efisiensi.

  • Adanya biaya pemeliharaan dan perbaikan untuk setiap masa priode dengan jumlah relatif stabil.

  • Kegunaan hemat dari aktiva menurun merupakan proposonal setiap periode.


Aktiva Tetap


Pada metode garis lurus, adanya penyusutan merupakan biaya yang sama atau tetap setiap periode berjalanya. Metode ini sangat cocok digunakan untuk menghitung jenis aktiva tetap yang dipengaruhi perjalanan waktu, atau bukan dipnegaruhi oleh tingakat pemakaian.


Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu,sifatnya permanen dan digunakan dalam acara normal perusahaan untuk jangka panjang serta memiliki nilai yang cukup material.


Dengan begitu nilai Aktiva tetap ini nilainya akan berkurang dari tahun ke tahun kalau telah digunakan lantaran adanya penyusutan. Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi suatu aktiva ada beberapa metode, 2 metode penyusutan yang umum digunakan oleh para perusahaan distribusi yaitu Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun.


Contoh dari aktiva tetap ini yaitu berupa penyusutan gedung, peralatan kantor dan lain sebagainya.


Rumus jumlah penyusutan tahunan:


Depresiasi = HP-NS / n


Keterangan :

HP yaitu Harga perolehan

NA yaitu Nilai sia

n yaitu taksir umum kegunaan


Contoh Soal Penyusutan


Contoh soal 1

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.14.000.000,00.

Diperkirakan aktiva itu sanggup dimanfaatkan selama 6 tahun dengan taksiran nilai sisanya Rp.2.000.000,00.

Tentukanlah Besarnya beban penyusutan tiap tahun dan Persentase penyusutan per tahun


Jawab :

Diketahui :

A = Rp.14.000.000,00

S = Rp. 2.000.000,00

n = 6 Tahun


Memakai metode garis lurus

D = (A- S)/n

D = (Rp.14.000.000,00- Rp.2.000.000,00)/6

D = (12.000.000,00)/6

D = Rp.2.000.000,00

Maka, besarnya penyusutan tiap tahun yaitu Rp.2.000.000,00


r = (D/A) x 100%

r = (Rp.2.000.000,00/Rp.14.000.000,00) x 100%

r = 0,14 x 100%

r = 14%

Maka, besarnya persentase penyusutan tiap tahun yaitu 14%


Contoh soal 2

Dibeli sebuah bangunan dengan harga beli (nilai perolehan) sebesar Rp 2.400.000.000 dengan masa manfaat selama 20 tahun.

Hitunglah besar penyusutan per bulan!


Jawaban :


Harga Beli = Rp 2.400.000.000

Umur Ekonomis = 20 tahun (240 bulan)

Harga Beli : Umur Ekonomis

Rp 2.400.000.000 : 240 = Rp 10.000.000


Demikianlah klarifikasi perihal artikel ini, Semoga bermanfaat…


Artikel Terkait :





Sumber https://rumusrumus.com