Random post

Friday, September 21, 2018

√ Pola Hikayat

Contoh Hikayat – Hikayat sendiri mungkin kurang familier atau abnormal di telingamu. Karena hikayat merupakan bentuk karya sastra usang yang umum sangat sepi peminatnya.


Hikayat sendiri mungkin kurang familier atau abnormal di telingamu √ Contoh Hikayat


Walaupun begitu, artinya bukan tidak cantik karya sastranya loh…. Kalau kau ingin tau bagaimana pola kisah hikayat tersebut, sanggup kau simak beberapa dongeng hikayat dibawah ini!!!


BEBERAPA CONTOH HIKAYAT



HIKAYAT JOKO


Pada Zaman dahulu di Pulau Kalimantan, tinggalah seorang pedagang berjulukan Syah Alam. Beliau memiliki seorang anak yang diberi nama Joko, ia tidak menggunakan uangnya dengan baik. Setiap ketika ia menghamburkan uangnya hanya untuk berbelanja yang tidak begitu penting untuk kebutuhannya. Karena terlalu sayang pada anak satu-satunya itu, Syah Alam tidak tega untuk memarahinya sehingga dia hanya sanggup mengelus dada.


Hingga pada suatu hari Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakit yang di derita oleh dia semakin parah. Meskipun sudah banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan Syah Alam, tetapi penyakitnya tidak juga sembuh, sehingga menciptakan keluarga dia jatuh miskin.


Sebelum Syah Alam meninggalkan dunia, dia berkata “Joko, Ayah sudah tidak sanggup mengatakan apa yang kau mau lagi, kau harus sanggup berusaha sendiri untuk mendapat uang nak. Jangan sia-siakan waktumu hanya untuk melaksanakan hal yang tidak penting. Bekerjalah dengan sangat giat, keluar dari rumah. Berusahalah kau biar tidak terlihat oleh matahari, tapi terlihat oleh bulan.”


“Baik ayah, saya akan selalu ingat nasihatmu itu.”


Setelah beberapa bulan Syah Alam meninggal, Ibunda Joko juga jatuh sakit dan risikonya pun sang Ibunda meninggal. Sejak ketika itu menimpah Joko, ia bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat hikmah ayahnya yaitu Syah Alam biar tidak terlihat oleh matahari, tapi terlihat oleh bulan. Oleh lantaran itu, kemana pun ia pergi selalu menggunakan payung.


Pada suatu hari, Joko bertemu dengan seorang menteri yang akil berjulukan Nasarudin. Menteri itu sangat heran dengan Joko yang selalu menggunakan payung ketika berpergian kemana pun. Sehingga mmbuat Nasarudin bertanya kenapa Joko mengapa ia berbuat menyerupai itu.


Joko menjelaskan alasannya berbuat menyerupai itu. Menteri itu kaget dan tertawa, Nasarudin risikonya menjelaskan yang sebenarnya, “Joko bukan begitu maksud dari hikmah ayahmu dulu. Tetapi maksudnya, bekerjalah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam tiba. Jadi, tidak ada salahnya kalau kau terkena matahari.”


Setelah menjelaskan hikmah itu, Nasarudin memberi santunan uang kepada Joko. Menteri itu menyuruh Joko berdagang menyerupai yang dilakukan ayahnya dulu.


Kemudian Joko menjual macam-macam kuliner dan minuman. Ia berjualan pada ketika siang dan malam hari. Pada siang hari, Joko menunjukkan makanannya, menyerupai nasi kapau, lemang, dan es limau. Dan kalau Malam hari ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Setelah usang berjualan perjuangan Joko dengan pesat semakin maju. Sejak ketika itu Joko menjadi pedagang kaya menyerupai ayahnya dulu kala.




 



Hikayat Anak Hang Tiuh


Singkat cerita, hiduplah disuatu desa pasangan Hang Ahmad dan Dang Mumun. Mereka memiliki anak pria yang berjulukan Hang Tiuh. Keluarga kecil ini tinggal di sebuah desa berjulukan Sungai Duyung. Daerah itu, semua warga desa tahu yang memimpin wilayah tersebut populer sangat baik dan disegani oleh rakyatnya dia iyalah Raja Bintan.


Ahmad berkeluh kesah kepada istrinya biar mengadu nasib ke Raja, mungkin nasibnya akan lebih baik. Setelah ia berkata kepada istrinya, malamnya Hang Ahmad mendapat bunga tidur yaitu ada bulan turun dari langit dan bersinar di atas kepala Hang Tiuh. Lelaki bau tanah tersebut kemudian bangkit dan segera menemui anaknya dan ternyata ia mencium bahwa cowok itu mengeluarkan anyir yang wangi. Pagi harinya keluarga kecil tersebut mengadakan selamatan alasannya yaitu bencana semalam.


Keesokannya, Hang Tiuh membantu ayahnya membelah kayu sebagai persediaan untuk di rumahnya. Di waktu bersamaan, secara tiba-tiba datanglah para pemberontak akan membunuh semua warga desa. Dengan demikian banyak warga yang panik dan menyelamatkan diri, tetapi berbeda si cowok itu masih tetap sibuk untuk membelah kayu. Dari kejauhan, ibu Hang Tiuh berteriak panik dan menyuruh Hang Tiuh untuk lari menyelamatkan diri. Namun, sudah terlambat lantaran para pemberontak sudah menjegat di depan cowok tersebut.


Para pemberontak mencoba menusuk perut Hang Tiuh dengan keris tetapi cowok itu berhasil menghindarinya. Dan ada kesempatan untuk Hang Tiuh menancapkan kapak yang ia genggam sempurna di kepala pemberontak tesebut dan pada risikonya pemberontak tersebut mati dihadapan Hang Tiuh.


Karena bencana tersebut, semua warga membuatkan beirta Hang Tiuh yang berhasil mengalahkan pemberontak sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri. Pemuda itu pun diundang ke istana oleh sang raja. Sebagai bentuk dan rasa terima kasih pada Hang Tiuh, ia sering dipanggil untuk tiba ke istana dan menjadi orang yang dipercayai oleh Raja Bintan.


Hal tersebut tentu saja menciptakan para Tumenggung dan pegawai-pegawai lainnya menjadi iri. Semua yang iri dengan Hang Tiuh berafiliasi untuk memfitnahnya. Tumenggung berkata pada raja bahwa Hang Tiuh melaksanakan pengkhianatan terhadap kerajaan dan sedang mendekati wanita di istana berjulukan Dang Anjani.


Karena mendengar hal tersebut, Raja Bintan menjadi murka kemudian menyuruh para pengawal untuk membunuh Hang Tiuh. Tetapi, Allah yang maha kuasa melindungi cowok yang tidak bersalah tersebut. Sehingga menciptakan para pengawal tersebut tidak sanggup membunuhnya. Dan lantaran tidak mau menyebabkan duduk perkara lagi, risikonya Hang Tiuh menentukan untuk mengasingkan dirinya ke hutan.



Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.


Baca juga artikel lainnya :



 




Sumber https://rumusrumus.com