Random post

Thursday, September 20, 2018

√ Perhitungan Jari-Jari Bumi Oleh Al-Biruni

Salah satu ilmuwan paling melegenda dalam sejarah sains ialah Al-Biruni, sebagai matematikawan dan hebat kebumian namanya sangat dikenal di kalangan saintis baik itu saintis zaman dahulu maupun saintis modern. Al-Biruni ialah orang kedua yang bisa menghitung diameter bumi sesudah Erastohenes . Simak artikelnya di sini:


Dalam pembahasan mengenai Flat Earth, ada sebuah klaim bahwa Al-Biruni beropini bahwa bumi yaitu datar, dan beliau membuat Azimuthal Equidistance Projection (AEP).



 


Al Biruni dan Flat Earth Theory


Untuk yang belum paham mengenai AEP niscaya menerka kalau Al-Biruni yang membuat dan merumuskan peta bumi datar, padahal kalau sudah memahami mengenai kenapa dibuatnya AEP, maka akan tahu bahwa justeru Al-Biruni menyadari kalau bumi itu bulat, itulah alasan fundamental adanya AEP. Kita akan bahas di bawah:


Pendapat sebetulnya Al-Biruni setuju dengan flat earth theory juga akan terbantahkan dengan sebuah fakta sederhana, fakta ini yaitu bahwa pada masa hidupnya Al-Biruni telah menghitung diameter bumi dengan metode dan instrument (pengukuran sudut) yang ia kembangkan sendiri.


Perhitungannya ini menjadi salah satu yang paling populer dan membuatnya diakui dunia. Instrument yang dibuatnya, menjadi pola pembuatan instrument pengukur sudut modern.


 


Sains Muslim Masa Kekhalifahan


Al-Biruni merupakan saintis muslim yang hidup di zaman kejayaan Islam. Pada masa kejayaan islam dahulu, para alim ulama’ dan penguasa sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ini tidak terbatas dan terikat pada ilmu pengetahuan agama Islam saja namun juga ilmu-ilmu sains dan kebudayaan.


Jika membaca wacana perkembangan sains pada masa kejayaan Islam maka akan menemukan bahwa Ilmuwan-ilmuwan terdahulu termasuk Al-Biruni bertugas mempelajari dan menerjemahkan buku-buku dari Yunani kuno, India dan China.


Artinya bahawa ilmuwan muslim masa kemudian berguru dan mengadaptasi sains dari luar, dari negri-negri lain, negri nonmuslim sekalipun.


Itulah yang menjadikan perpustakaan-perpustakaan kekhalifahan sudah terang oleh lampu ketika eropa masih gelap. Itu pula yang menjadikan teknik-teknik pengobatan dan medis di kekhalifahan telah sangat maju sementara di eropa kebersihan saja masih belum terjamin.


 


Menghitung Diameter Bumi Oleh Al Biruni


Al Biruni pada masa itu sudah menyadari bahwa Bumi yaitu bulat. Fakta ini diperoleh dari anutan Yunani, salah satunya sudah saya jelaskan dalam artikel sebelumnya dari Perhitungan Keliling Bumi Eratoshenes. Bukti fundamental dari pendapat Bumi lingkaran ialah bayangan bumi pada bencana gerhana bulan yang jelas-jeals berbentuk bulat.


Al-Biruni pada masa itu sudah sangat yakin bahwa bumi berbentuk bulat, oleh alasannya itu beliau melaksanakan pengukuran diameter bumi. Berikut ini cara Al-Biruni menghitung diameter bumi dengan memakai ilmu trigonometri:



Keterangan:

EL= Ketinggian dari bukit

dari gambar diperoleh:



Setelah menghitung LM (atau ML), kemudian sudut BET sanggup diukur memakai instrument ciptaan Al Biruni, sehingga kemudian kita bisa menghitung sudut TEO dan LOT berdasarkan hukum sudut dalam segitiga siku-siku. Setelah itu diperoleh:



Dengan memasukkan nilai ET, sudut TEO dan sudut LOT akan diperoleh nilai dari OT dalam hal ini merupakan jari-jari bumi.


Perhitungan yang dilakukan oleh Al-Biruni ini memakai satuan bangsa Arab ketika itu yang setara dengan 1,225947 mil. Perhitungan yang dihasilkan oleh Al-Biruni mendapat angka jari-jari bumi sebesar 3847,8 mil atau 6192,4338432 km. Ini artinya diameter bumi dari perhitungan Al-Biruni ialah 12384,86768684


Nilai ini jikalau dibandingkan dengan pengukuran modern hanya meleset sebesar 2%. Sebuah pencapaian yang luar biasa dari ilmuwan muslim masa itu.


Pada ketika Al-Biruni melaksanakan perhitungan ini, sebenarnya sudah ada perhitungan jari-jari bumi dari ilmuwan Yunani sebelumnya yaitu Eratoshenes yang menawarkan hasil 6.406,5 km.


Artinya ketika ia mendapat angka 6192.43384 km, maka ia bisa mengkonfirmasi kalau hasil tersebut telah mendekati hasil sebenarnya alasannya pengukuran sebelumnya menawarkan hasil yang hampir sama.


Yap! Sekarang kalian sudah bisa menghitung diameter bumi dengan metode Al-Biruni, pertama kalian tentukan dulu gunung yang mau kalian jadikan acuan. XD


 


Puzzle yang Belum Diselesaikan Al-Biruni


Sudah terbukti aktual dari karya-karyanya kalau sorang ilmuwan muslim AL-Biruni mengakui kalau bumi itu lingkaran bahkan beliau sendiri telah melaksanakan perhitungan matematis jari-jari bumi.


Artinya klaim Flat Earth bahwa Al-Biruni merupakan ilmuwan muslim yang mendukung teori flat earth tidak berdasar.


Hal yang masih belum bisa dibuktikan oleh Al-Biruni pada masa itu yaitu teori Geosentris atau Heliosentris. Teori Geosentris dan Heliosentris sebenarnya merupakan teori yang sudah usang ada.


Tetapi pada masa itu Al-Biruni masih galau alasannya jikalau Heliosentris benar, maka ini akan berlawanan dengan ayat di Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Matahari beredar mengikuti garis edarnya.


Tetapi memang sampai masa kejayaan ilmuwan muslim berakhir belum ada pembuktian ilmiah mengenai teori Heliosentris maupun Geosentris.

Baca Juga: Kehebatan Angka Arab Dalam Perkembangan Sains


Teori Heliosentris gres bisa dibuktikan ketika Galileo dengan teropong bintangnya melaksanakan pengamatan wacana bulan-bulan milik Jupiter. Dari hasil pengamatannya, diketahui bahwa planet-planet mengelilingi Matahari.


Apakah berdasarkan teori Heliosentris dan sains modern Matahari itu diam? Ternyata tidak, sains modern mengetahui bahwa matahari bergerak melintasi garis edarnya. Pergerakan matahari ini mengelilingi Milky Way. Makara pada karenanya sains dan AL-Qur’an menyatakan kebenaran yang sama bahwa matahari beredar mengikuti garis edarnya.


Begitulah pola perkembangan sains, teori-teori sains mengalami aneka macam pertanyaan dan pengujian, jikalau teori tersebut gagal menjelaskan suatu kejadian, maka teori ini akan diangap runtuh dan tergantikan oleh teori gres yang lebih sesuai sains modern.


Sumber:



  1. httpss://arxiv.org/pdf/1312.7288.pdf



Sumber https://mystupidtheory.com