Random post

Wednesday, September 26, 2018

√ Dongeng Fabel

Cerita Fabel – Mendengar kisah fabel mungkin sudah tidak abnormal lagi bagi kalian khususnya para pelajar tetapi tahukah anda pengertian secara terang serta bagian-bagian yang terkait dengan kisah fabel? Untuk itu marilah kita simak klarifikasi dibawah ini.


Mendengar kisah fabel mungkin sudah tidak abnormal lagi bagi kalian khususnya para pelajar t √ Cerita Fabel


Pengertian


Fabel merupakan suatu kisah fiksi atau khayalan belaka yang menceritakan kehidupan ihwal binatang atau binatang berperilaku mirip insan yang mempunyai watak baik maupun jelek didalam perannya. Tujuannya yaitu untuk memberikan suatu pesan watak yang mendidik diakhir cerita.


Binatang-binatang yang ada didalamnya mempunyai abjad ibarat manusia. Karakter mereka ada yang baik mirip sifat sopan santun, jujur, pintar, bahagia bersahabat, dan sikap terpuji sedangkan abjad mereka ada yang jelek mirip sifat licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri.


Ciri-Ciri


Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :



  • Tokoh atau Karakter yang berperan ialah binatang.

  • Tema kisah biasanya mengacu pada korelasi sosial.

  • Watak yang digambarkan ibarat watak atau abjad yang ada pada manusisa mirip baik, buruk, cerdik, egois dan lain sebagainya.

  • Tokoh yang berperan sanggup berpikir, berkomunikasi dan bertingkah laris mirip manusia.

  • Sudut pandang yang dipakai sudut pandang orang ketiga.

  • Jalan kisah umumnya memakai alur maju.

  • Konflik meliputi permasalahan dunia binatang yang hampir sama dengan kehidupan manusia.

  • Penggunaan latar lengkap dengan latar tempat, latar waktu, latar sosial dan latar emosional.

  • Ciri bahasa yang dipakai bersifat naratif atau berurutan, dimana mengandung kalimat eksklusif dan memakai bahasa informal sehari-hari.

  • Mengandung amanat atau pesan bagi pembacanya.


Struktur Teks


Struktur teks ini diantaranya ialah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Untuk lebih jelasnya simak klarifikasi mengenai struktur teks dibawah ini.


1. Orientasi


Orientasi merupakan tahap awal yang berisi pengenalan mirip : Pengenalan Background, Pengenalan Tokoh, maupun Latar Tempat dan Waktu.


2. Komplikasi


Komplikasi merupan titik puncak puncak permasalahan yang dialami tokoh. Dengan kata lain, komplikasi berisi terjadinya konflik atau permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain.

3. Resolusi


Resolusi merupakan cuilan yang berisi pemecahan duduk kasus yang dialami tokoh. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif atau unik.


4. Koda


Koda merupakan cuilan terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang sanggup dipetik dari kisah tersebut.


Unsur-Unsur


unsur-unsur yang sanggup dijadikan sumber identifikasi antara lain :



  1. Tema : Ide atau gagasan inti sebuah cerita. Tema ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan kejadian sebab-akibat pada kisah tesebut.

  2. Latar : Meliputi latar tempat, waktu, sosial, dan emosional

  3. Tokoh : Para pelaku yang terlibat dalam kisah (Tokoh Protagonis, atau Antagonis, Tokoh Utama atau Tokoh Pembantu).

  4. Watak Tokoh : Sifat-sifat yang digambarkan oleh tokoh kisah yang tak luput dari sifat manusia

  5. Konflik : Permasalahan dalam cerita

  6. Amanat : Pesan yang terkandung di dalam cerita

  7. Cara Penceritaan : Sudut pandang yang dipakai dalam cerita

  8. Tujuan Komunikasi Fabel : menginspirasi, menghibur, mendidik

  9. Alur : Jalan kisah ( alur maju )

  10. Pesan : Pesan yang ingin disampaikan secara tidak eksklusif oleh penulis kepada pembaca


Jenis-Jenis


1. Berdasarkan Asal dan Ruang Lingkupnya :



  • Lokal atau Kedaerahan, berasal dari tempat dan penyebarannya terbatas pada ruang lingkup tempat itu sendiri saja.

  • Nusantara, berasal dari tempat dan sudah menyebar ke seluruh tempat plosok nusantara.

  • Internasional, berasal dari suatu negara dan sudah menyebar ke seluruh dunia.


2. Berdasarkan Penggunaan Latar dan Perwatakan :



  • Alami, kisah yang didasarkan sifat para tokoh sesuai dengan abjad aslinya.

  • Adaptasi, kisah yang didasarkan sifat para tokoh berbeda dengan aslinya.


3. Berdasarkan Kemunculan Pesan :



  • Koda, fabel yang menampilkan pesan atau amanat secara terang atau eksplisit di selesai cerita.

  • Tanpa koda, fabel yang tidak menampilkan pesan atau amanat yang terang di selesai kisah namun hanya tersirat atau implisit dalam cerita.


4. Berdasarkan Isi dan Kandungan Cerita :



  • Jenaka, fabel yang tersirat kisah lucu didalamnya sehingga mengundang tawa bagi pembaca.

  • Tragedi, fabel yang tersirat kisah duka sehingga mengundang keprihatinan bagi pembaca.

  • Romantika, fabel yang mengandung kisah romantis atau percintaan

  • Heroik, fabel yang mengandung kisah kepahlawanan atau perjuangan


Unsur Kebahasaan


Unsur kebahasaan merupakan ciri khusus dari bahasa yang dipergunakan dalam suatu teks. Adapun berikut yang akan saya jabarkan secara lengkap.


1. Kata Kerja


Salah unsur kebahasaan dalam sebuah teks kisah fabel adanya kata kerja. Kata kerja dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :



  • Kata Kerja Transitif yaitu kata kerja yang mempunyai objek. Contohnya: Tante memasak ayam

  • Kata Kerja Intransitif yaitu kata kerja yang tidak mempunyai objek. Contohnya: Pina sedang menangis


2. Kata Sandang Si dan Sang


Dalam teks kisah fabel sering adanya penggunaan kata sandang si dan sang. Berikut ini ialah cara penggunaan kata sandang si dan sang :


Contoh:



  • Sang kelinci berkeliling taman sambil menyapa binatang lain yang berada di taman itu.

  • Sang kumbang mengejek kepompong yang tidak sanggup pergi ke mana-mana.

  • Sang kura-kura selalu membanggakan dirinya yang sanggup pergi ke kebun.

  • Si ulat hanya membisu saja mendengar usikan tersebut.



3. Kata Keterangan Tempat dan Waktu


Dimana terdapat atau tersirat tempat dan waktu di dalamnya. contohnya : Pada hari minggu, kupu-kupu berkeliling melihat keindahaan taman.


4. Kata hubung lalu, kemudian, dan akhirnya


Kata kemudian dan kemudian mempunyai makna yang sama biasanya dipakai sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata kesudahannya biasanya dipakai untuk menyimpulkan atau mengakhiri informasi baik dalam paragraf ataupun dalam teks.

Contoh:



  • Setelah mendengar isu kebakaran itu, Dina pergi ke luar, kemudian berteriak meminta pertolongan atau bantuan.

  • Lalu, sang semut memegang berpengaruh daun itu.

  • Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada lalat dikarenakan telah menyelamatkan nyawanya.

  • Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di kebun.

  • Akhirnya, sang semut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.



Demikianlah pembahasan artikel kali ini, biar bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.


Baca juga artikel lainnya :





Sumber https://rumusrumus.com