Random post

Sunday, September 23, 2018

√ Cara Ilmuwan Yunani Menghitung Keliling Dan Jari-Jari Bumi

Pernahkah kalian ingin tau dengan ukuran bumi? Sebelumnya saya sudah pernah membahas cara mengukur massa bumi. Kali ini saya membahas cara ilmuwan menghitung keliling dan jari-jari bumi. Bagaimana cara mengukur keliling dan radius bumi? Penggaris sebesar apa yang harus digunakan?



Kalau kalian sempat membaca postinganku sebelumnya perihal Konspirasi Flat Earth, maka kalian sudah nggak absurd lagi sama teori bumi bulat. Banyak yang salah paham bahwasannya bumi bundar itu dikemukakan oleh Galileo, sebetulnya tidak. Galileo sebetulnya hanya memperlihatkan bukti-bukti empiris untuk Teori Heliosentris (bahwa bumi mengelilingi matahari). Sedangkan teori bahwa bumi bundar sendiri sudah ada semenjak zaman ilmuwan Yunani.


Mereka telah memprediksi bahwa bumi berbentuk bulat. Hal ini mereka simpulkan menurut pengamatan benda-benda langit ibarat matahari, bulan dan beberapa pelanet yang tampak dari bumi. Begitu pula hasil dari pengamatan gerhana bulan dimana bumi yang menutupi bulan memperlihatkan bayangan yang melengkung(curve membentuk bola).


Ilmuwan masa kemudian memang sangat-sangat kurang kerjaan, awalnya saya befikir begitu. Mereka yang nulis aja masih pakai pena celup, pergi ke mana-mana masih jalan kaki atau naik kuda, mengambil air masih pakai timba, tapi sempat-sempatnya mikirin berapa keliling bumi?


Namun ketika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, ternyata ilmuwan-ilmuwan ini sangat visioner. Pengukuran keliling bumi ini menjadi sangat penting alasannya yakni dari perhitungan tersebut kita sanggup mengetahui jari-jari bumi, dan data jari-jari bumi sanggup dipakai untuk menghitung lintasan dan kecepatan satelit yang sudah saya jelaskan dalam postingan Not a Rocket Science.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Satelit


 


Cara Menghitung Keliling Bumi ( Eratosthenes 276-195 BC)


Perhitungan keliling bumi ternyata sangat sederhana, hanya memakai teknik matematika level anak SMP. Inilah hebatnya ilmuwan-ilmuwan masa lalu, hal-hal yang kelihatannya akan mustahil justeru sanggup mereka selesaikan dengan metode yang sederhana.


Eratosthenes terinspirasi untuk melaksanakan perhitungan keliling bumi ketika ia mengambil air di sumur di kota Syne. Saat menimba air di sumur, ia menyadari bahwa bayangan(siluet) yang muncul di air sempurna sama dengan posisi badannya (tidak terdistorsi), artinya cahaya matahari sempurna tegak lurus terhadap posisinya dikala itu.


Dengan pengetahuan sederhana itu, ia merancang pengukuran keliling bumi. Eratosthenes melatih seorang pengukur jarak dan memintanya untuk mengukur estimasi jarak dari Syne menuju ke Alexandria. Perjalanan dari Syne menuju ke Alexandria tersebut ialah perjalanan paling gampang untuk ditempuh dengan berjalan. Hal ini diketahuinya alasannya yakni ia yakni spesialis geografi dan pemetaan.


Setelah hingga di Alexandria, pata tanggal 20 Juni, di Alexandria, dilakukan pengukuran sudut datangnya cahaya matahari terhadap sebuah tongkat yang ditancapkan tegak lurus dengan bumi(tanah). Karena sinar matahari yang tiba di Alexandria niscaya sejajar dengan sinar yang tiba di Syne, maka dengan konsep sederhana ibarat pada gambar berikut sanggup dilakukan perhitungan:











Pernahkah kalian ingin tau dengan ukuran bumi √ Cara Ilmuwan Yunani Menghitung Keliling dan Jari-Jari Bumi
Skema Eratosthenes dalam mengukur keliling bumi

Garis kuning ialah garis sinar matahari yang datang. Pengukur jarak yang dilatih oleh Eratosthenes menyatakan bahwa jarak dari Syne ke Alexandria ialah 5000 Stadia (stadia ialah satuan jarak bangsa Yunani). Sudut yang dibuat dari sinar tiba dan tongkat yang ditancapkan tegak lurus ialah 7.2o. Berdasarkan aturan sudut-sudut yang dibuat oleh garis sejajar, maka sanggup diketahui sudut antara kota Syne, titik sentra bumi dan kota Alexandria ialah 7.2o. (materi ini dipelajari pada matematika SMP).


Kemudian perbandingan antara sudut satu lingkaran penuh (360o) dengan sudut yang dibuat dua kota tersebut  (7.2o) akan sama dengan perbandingan keliling bumi dengan jarak antara kedua kota tersebut (5000 stadia).



Angka 250.000 stadia, atau 25.000 mil sama dengan 40.233 km. Angka ini sangat mendekati perhitungan modern yang memakai peralatan canggih. Perhitungan modern memperlihatkan angka 40.075km, hanya selisih 0.4% dari perhitungan aslinya. Luar biasa bukan?


Perhitungan Jari-Jari Bumi


Perhitungan jari-jari Bumi sangat gampang ketika kita telah mengetahui keliling dari bumi. Hanya memakai rumus matematika untuk menghitung keliling lingkaran. Berikut ini perhitungannya:




Jadi dengan memakai metode Eratosthenes diperoleh jari-jari bumi 6.406,5 km hanya selisih 0.6% dari perhitungan modern, yaitu: 6.371 km.


Oke. Begitulah Cara ilmuwan Yunani Menghitung Keliling dan Jari-jari Bumi. Selain Eratosthenes, ilmuwan muslim Al-Biruni menghitung jari-jari bumi juga. Makara seribu tahun yang kemudian seorang ilmuwan muslim ternama telah menghitung keliling dan jari-jari bumi dengan metode yang berbeda.


Thanks for reading!

Free to share!


Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Eratosthenes

https://www.khanacademy.org/partner-content/big-history-project/solar-system-and-earth/knowing-solar-system-earth/a/eratosthenes-of-cyrene


Gambar:

https://iaonline.theiia.org/2015/PublishingImages/Ridley-measure-earth.jpg



Sumber https://mystupidtheory.com