Random post

Sunday, August 26, 2018

√ Pengalaman Menginap Di Ryokan Jepang Di Pulau Maejima Okayama

Lanjutan dari perjalananku sebelumnya yaitu Tour Gratis Pembuatan Katana di Bizen Osafune ialah menuju ke Maejima Island untuk menginap di Ryokan Karakotoso. Kalau kalian belum pernah tahu apa itu Ryokan, silahkan baca tulisanku sebelumnya wacana Ryokan di Jepang dan perbedaanya dengan Hotel. Dan kali ini saya akan menuliskan pengalaman menginap di Ryokan:


Dari Bizen Osafune Museum of Sword kami serombongan menuju ke stasiun Oku (tiket ¥190), kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus ke Ushimado Port (bayar bus ¥460) . Dari ushimado port kami beli tiket Kapal Feri untuk menyebrang ke Pulau Maejima. Kapal penyebrangan ini ukurannya tidak terlalu besar, tetapi sangat manis dan terawat, tiketnya pun murah, hanya ¥240 untuk bolak balik.











Sisi Teras di Ryokan Karakotoso

Ryokan Karakotoso Pulau Maejima


Sesampainya di Maejima, kami dijemput oleh petugas ryokan yang telah siap dengan mobilnya. Perjalanan memakai kendaraan beroda empat ini hanya berlangsung 15 menit, sepanjang perjalanan kami melihat pertanian kubis dimana-mana.


Memasuki Ryokan Karakotoso menyerupai yang sudah saya jelaskan di goresan pena sebelumnya, kami harus melepas sepatu dan berganti memakai sandal. Kemudian penjagar Ryokan mengantarkan kami ke kamar dan memperlihatkan Kunci kamar.


Kamar Ryokan


Kamar kami berjulukan ruang “Himawari” yang berarti “Bunga Matahari”, di Ryokan biasanya memakai nama-nama bunga untuk setiap ruangannya, jadi biasa aja kalau di Ryokan, jangan merasa menyerupai di Rumah Sakit. XD



Di atas ini ialah foto kondisi kamar ketika pertama kali kami masuk. Disediakan perlengkapan minum teh, dapat diracik sendiri biar anget. Kami masuk pribadi foto-foto dan melihat-lihat isi kamarnya, mengecek isi lemari dan memotret kamar. Maklum mahasiswa abnormal kali ini, semuanya jarang masuk Ryokan, bahkan ada yang pertama kali.


Setelah beberapa saat, penjaga Ryokan masuk ke kamar dan memberitahukan jadwal makan malam, lokasi makan malam, lokasi onsen buat mandi dan toilet, kemudian tak lupa memberi tahukan lokasi mengambil gambar untuk sunset yang terbaik. Inilah yang menciptakan Ryokan lebih menarik daripada hotel, pelayanannya lebih personal, berusaha memperlihatkan pengalaman wisata yang terbaik.

Baca Juga: Indahnya Musim Gugur di Tsuyama Castle


Sunset di Maejima


Sebenarnya lokasi sunset yang saya datangin ini kurang strategis untuk melihat terbenamnya matahari. Soalnya lokasi untuk mendapat gambar sunset yang manis berada di sisi lain pulau, dan alasannya cuacanya sangat cuek dan nggak mendukung, saya putuskan untuk mengalah saja, soalnya udara diluar mencapai -4 derajat celcius.


Inilah beberapa foto yang sempat saya ambil dari Maejima:






Makan Malam di Karakotoso


Seperti yang telah diberitahukan penjaga Ryokan, bahwa makan malam akan siap pada jam 7:00. Kami semua bergotong-royong sudah kelaparan semenjak tadi, alasannya perjalanan dari Museum Pedang Bizen Osafune hingga ke pulau Maejima ini kami belum makan apapun. Ditambah lagi saya sempat keluyuran di luar untuk mengambil foto, menciptakan semakin lapar.











Ini cuma set pertama

Makan malam ini super mewah! Sungguh sangat mewah! Selama di Jepang saya belum pernah makan sebanyak dan sepuas ini! Nggak cuma itu, masakan yang disajikan ialah masakan khas Jepang yang kalau dalam legenda zaman dulu, makanannya kalangan raja dan kaisar saja.


Makan malam ini terdiri dari tiga set menu. Pertama ialah set sajian pembuka berupa Sashimi, kemudian dilanjutkan dengan sajian berikutnya berupa set sup ikan dan sayuran, berikutnya keluar lagi set kerang bakar, tempura (sayuran goreng tepung) dan Miso Sirup (hampir ada di setiap masakan Jepang), kemudian terakhir ialah set dessert berupa buah-buahan.


Prosesi makan malam ini berlangsung selama 1.5 jam dan berhasil membuatku kekenyangan. Setelah itu saya pribadi kembali ke kamar, dan yang mengejutkan ialah set up kamar sudah berubah total. Semua benda dibereskan dan sudah dihamparkan 3 futon (alas tidur Jepang) lengkap dengan bantal dan selimutnya.


Pada ketika kami makan pelayannya niscaya masuk kamar, membersihkan ulang kamar dan menyiapkan perlengkapan untuk tidur. Ini benar-benar pelayanan menyerupai raja, tidak dibiarkan kita repot-repot menggelar kasur dan selimut untuk tidur, semua disiapkan.


Sunrise di Maejima


Aku berdiri pagi kemudian sholat shubuh, teman-teman yang lain masih tidur pulas. Mungkin mereka tidur terlalu malam, biasanya di Jepang orang tidur di jam 12 atau jam 2. Makara jam 5 masih pada molor.


Setelah sholat saya pribadi bergegas menuju pantai, tujuannya terang mengejar sunrise. Dan memang tidak banyak yang dapat diperlukan ketika tidak punya fasilitas untuk pergi ke spot terbaik. Akhirnya saya mengambil foto sunrise sekenanya. Ini beberapa foto sunrise di pantai bersahabat penginapan:


Baca Juga: Pendakian Gunung Fuji Jalur Yoshida


Sarapan di Ryokan


Kalau kalian ingin tau dengan sajian makan pagi di Jepang, mungkin menginap di Ryokan akan memperlihatkan citra wacana sajian sarapan tradisional Jepang. Menu sarapan ini terdiri dari masakan kaya protein, mineral dan karbohidrat. Umumnya niscaya akan ada telur, biasanya dimasak tamagoyaki (telur gulung) kemudian ada semacam ikan teri beberapa jenis, udang rebon (ebi) dan beberapa sajian lainnya.



Ikan kecil dan udang rebon dimasak menyerupai serondeng yang bergotong-royong sebagai perhiasan nasi. Ini bertujuan supaya pada ketika sarapan kita dapat makan karbohidrat sebanyak-banyaknya dari nasi dicampur serondeng ikan teri itu. Serondeng ikan kecil ini persis menyerupai isian dalam onigiri. Setelah jam 8:15 kami berpisah meninggalkan Ryokan Karakotoso di Maejima Island Okayama.


Harga Ryokan Karakotoso ini ialah ¥15000, atau senilai 1.6 juta rupiah, cukup mahal untuk mahasiswa kasta sudra sepertiku. Tapi untungnya kali ini dikasi gratisan. Harga ini terbilang pantas mengingat makan malam yang luar biasa glamor dan enak itu.


Sebuah pengalaman menginap di Ryokan yang sangat menyenangkan, apalagi alasannya gratisan. :D. Selanjutnya saya akan meneruskan Proses Finishing Pembuatan Katana di Museum Pedang Bizen Osafune.


Thanks for reading!

Share if you like it!



Sumber https://mystupidtheory.com