Ilmu kimia merupakan jembatan yang menghubungkan antara biologi dan fisika. Terdapat lima bidang kimia yang sanggup kalian tekuni di universitas. Dua bidang yang cukup terkenal diantaranya ialah kimia organik dan anorganik. Pada artikel ini kita akan membahas perbedaan kimia organik dan anorganik:
Jika kita berbicara tentang organik dalam konteks kimia, maka ini akan sangat berbeda dengan yang sering kalian jumpai dalam konteks makanan. Senyawa kimia organik bukan berarti senyawa ini otomatis kondusif dikonsumsi, sebab ada banyak sekali senyawa organik yang beracun dan berbahaya. Senyawa anorganik juga bukan berarti senyawa ini niscaya beracun dan tidak kondusif di konsumsi, sebab ada banyak juga senyawa anorganik yang ada dalam badan makhluk hidup.

Perbedaan Kimia Organik dan Anorganik
Secara singkat, perbedaan dari kimia organik dan anorganik ialah: Senyawa Kimia Organik selalu mempunyai unsur karbon di dalam strukturnya dan hampir semua senyawa organik mempunyai ikatan hidrokarbon [ C-H ]. Sedangkan hampir semua senyawa anorganik tidak mempunyai unsur karbon [ C ].
Tetapi sekalipun mengandung unsur karbon [ C ] bukan berarti secara otomatis senyawa tersebut merupakan senyawa organik, sebab sanggup saja pada strukturnya dan jenis ikatannya mengakibatkan senyawa tersebut dikelompokkan dalam senyawa anorganik.
Contoh paling sederhana ialah grafit atau karbon pensil, walaupun merupakan karbon namun digolongkan ke dalam senyawa anorganik sebab struktur kristal yang dibuat ialah jenis struktur kristal anorganik, begitu pula dengan berlian.
Kimia Organik
Bidang Kimia Organik mempelajari karakteristik dan reaksi yang terjadi pada senyawa organik. Semua hidrokarbon tergolong ke dalam senyawa organik. Oleh sebab itu reaksi-reaksi dalam proses pengolahan minyak bumi merupakan bidang kimia organik.
Berikut ini berapa reaksi yang terkenal dalam bidang kimia organik ialah:
- Reaksi Fermentasi
- Reaksi Esterifikasi
- Reaksi Adisi
- Reaksi Eliminasi
- Reaksi Substitusi
Baca Juga: Senyawa Hidrokarbon
Kimia Anorganik
Bidang kimia anorganik mempelajari karakteristik dan reaksi senyawa anorganik. Senyawa anorganik meliputi: garam, logam, alloy, mineral dan polimer. Bidang kimia anorganik mempunyai cakupan yang sangat luas, pengembangan material untuk banyak sekali kebutuhan juga merupakan fokus utama.
Berikut ini beberapa reaksi yang terkenal dalam bidang kimia anorganik adalah:
- Reaksi Kombinasi
- Reaksi Dekomposisi
- Reaksi Substitusi
- Reaksi Metatesis
- Reaksi Polimerisasi
Baca Juga: Pengertian Alloy
Demikianlah perbedaan kimia organik dan anorganik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kalian mengenai bidang ilmu kimia.
Ref:
- Helmenstine, Anne Marie, Ph.D. “The Difference Between Organic and Inorganic.” ThoughtCo, Sep. 15, 2017, thoughtco.com/difference-between-organic-and-inorganic-603912.
- Helmenstine, Anne Marie, Ph.D. “Inorganic Chemistry Definition and Introduction.” ThoughtCo, Aug. 25, 2017, thoughtco.com/definition-of-inorganic-chemistry-605247.
- Fred Basolo. “Systematic Inorganic Reaction Chemistry.” Journal of Chemical Education, Nov, 11, 1980. https://pubs.acs.org/doi/pdf/10.1021/ed057p761.2
Sumber https://mystupidtheory.com