Random post

Saturday, July 21, 2018

√ Keanekaragaman Hayati

Indonesia yaitu megabiodiversitas. Wilayah Indonesia hanya 1,3% dari seluruh luas permukaan bumi, tetapi menyimpan 17% dari seluruh jumlah spesies di dunia.

Jenis flora berbunga, spesies mamalia, reptilia, amfibi, dan kupu-kupu mempunyai keragaman yang tinggi. Potensi tersebut merupakan sumber kekayaan keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya.

Diperkirakan lebih dari satu juta jenis makhluk hidup mendiami atau pernah mendiami planet bumi kita. Baik jenis-jenis tumbuhan, hewan, jamur, jasad renik maupun organisme lain merupakan sumber kekayaan keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya.

Kegiatan penelitian dan pengumpulan data perihal sumber daya alam hayati, yang dikenal dengan istilah bioprospeksi, terus digalakkan. Ini merupakan upaya yang berkelanjutan baik untuk tujuan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam ataupun untuk kepentingan komersial. Dari acara eksplorasi yang dilakukan oleh para ilmuwan yang diikuti dengan pengembangan ilmu pengetahuan memperlihatkan potret biodiversitas, citra perihal kekayaan keanekaragaman sumber daya alam hayati.

Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang tidak ternilai. Tahukah kalian bahwa dari jenis flora berbunga yang ada di dunia 10% di antaranya tumbuh di Indonesia? Bahkan Indonesia mempunyai jumlah spesies mamalia tertinggi di dunia, sekitar 515 spesies atau 12% dari mamalia dunia.Dengan sekitar 600 spesies reptilia dan sekitar 270 spesies amfibi yang ada, menempatkan Indonesia di posisi ke tiga di dunia untuk kekayaan keanekaragaman reptilia dan pada posisi ke lima untuk kekayaan keanekaraaman amfibi. Jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, 121 spesies, 44% di antaranya endemik (Djalal Tanjung, 2002).

Masih banyak potensi lain yang perlu digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Hal itu memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan negeri dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Tinggal bagaimana kita mengelola dan memanfaatkan potensi tersebut. Dengan mempelajari keanekaragaman hayati, diharapkan kalian mengetahui potensi kekayaan keanekaragaman hayati, bisa memanfaatkan dengan bijak dan ikut berperan aktif dalam melestarikan keanekaragaman hayati demi kelangsungan hidup insan dan makhluk hidup lain.

A. Macam-Macam Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati meliputi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman gen

Cobalah kalian mengamati dengan saksama ciri-ciri yang terdapat pada sekumpulan ayam kampung (Gallus gallus). Apakah kalian sanggup menemukan perbedaan ciri-cirinya?

Bagaimana dengan warna bulu, jenis kelamin, ukuran badan atau bentuk pial (cengger), adakah perbedaannya? Meski satu spesies ternyata ayam-ayam tersebut masih mempunyai beberapa perbedaan ciri. Ada ayam berbulu hitam, putih, coklat atau kombinasinya. Demikian pula jenis kelaminnya, ada yang jantan dan ada yang betina. Ada ayam berpial bilah, berpial pea (biji) atau berpial mawar (ros).

Perbedaan ciri-ciri yang meliputi bentuk, penampilan serta sifat pada individu dalam satu spesies itulah yang dinamakan variasi. Variasi ditimbulkan oleh perbedaan struktur dan susunan gen (genotip). Sifat-sifat individu yang tampak dan sanggup dikenali dari luar disebut fenotip. Individu dalam satu spesies yang memperlihatkan perbedaan ciri-ciri disebut varietas. Keanekaragaman hayati meliputi keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

 Potensi tersebut merupakan sumber kekayaan keanekaragaman hayati yang tak ternilai hargan √ Keanekaragaman Hayati

Perbedaan struktur gen dalam kromosom menjadikan variasi. Variasi merupakan perbedaan bentuk, kenampakan, sifat antar individu dalam satu spesies. Contoh lain contohnya pada tumbuhan padi (Oryza sativa). Banyak variasi sifat yang kita temukan, mulai dari ukuran bulir, citarasa, ketahanan terhadap penyakit, aroma nasinya, maupun umur produktifnya. Banyak varietas padi yang dikenal dan dibudidayakan masyarakat dengan keunggulan dan kekurangan sifat pada masing-masing varietas, menyerupai varietas mamberamo, IR 36, IR 64, Cisadane, padi gogo dan lain-lain.

Adanya perbedaan ciri-ciri antarindividu dalam satu spesies memperlihatkan adanya keanekaragaman gen. Perhatikan keanekaragam warna pada bunga mawar pada Gambar dibawah ini. hal tersebut tergolong keanekaragaman gen.

 Potensi tersebut merupakan sumber kekayaan keanekaragaman hayati yang tak ternilai hargan √ Keanekaragaman Hayati

2. Keanekaragaman jenis

Tentu kalian pernah melihat tumbuhan jagung. Bandingkan-lah bentuk, penampilan, dan sifat-sifat antara tumbuhan jagung dan padi. Adakah perbedaan ciri-cirinya? Tentunya kalian sanggup menemukan banyak perbedaan ciri antara kedua jenis tumbuhan tersebut.Di antaranya perbedaan ciri mengenai ukuran daun, bentuk dan ukuran batang, bentuk dan ukuran bunganya, bentuk dan ukuran biji atau buahnya dan masih banyak perbedaan lain.

Demikian pula kalau kita mengamati dengan saksama perbedaan bentuk, penampilan dan sifat antara harimau dan singa, tentu dengan gampang kita sanggup menemukan perbedaan antara keduanya.

Perbedaan ciri antarindividu berbeda spesies memperlihatkan adanya keanekaragaman jenis. Perbedaan ciri pada individu berbeda spesies lebih gampang dikenali daripada perbedaan ciri antarindividu dalam satu spesies.

Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat yang terdapat pada individu-individu yang berbeda jenis memperlihatkan adanya keanekaragaman jenis. Perbedaan ciri-ciri antarindividu berbeda spesies akan lebih gampang kita kenali daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies. Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat juga sanggup di temukan pada kelapa, pinang, sawit. Coba kalian cari perbedaan ciri ketiga jenis flora tersebut.

Keanekaragaman jenis juga terdapat pada mikrorganisme, menyerupai pada Rhizopus sp dan Saccharomyces sp. Rhizopus sp tubuhnya berupa benang-benang hifa tidak bersekat, multiseluler, menghasilkan zigospora sebagai spora secual. Adapun Saccharomyces sp merupakan jamur tanpa hifa, uniseluler, berkembang biak dengan membentuk tunas.

3. Keanekaragaman ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri atas benda-benda hidup dan komponen abiotik, yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Dalam tiap ekosistem terdapat komponen abiotik dan komponen biotik yang berbeda-beda. Perbedaan komponen biotik dan komponen abiotik dalam ekosistem mengakibatkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman ekosistem merupakan salah satu faktor terbentuknya keanekaragaman hayati.

Komponen abiotik meliputi letak berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya (latitude), ketinggian tempat (altitude), iklim, kelembaban, suhu, kondisi tanah dan lain sebagainya. Adapun komponen biotik meliputi organisme hidup termasuk produsen, konsumen, detritivor, maupun dekomposer.

Secara garis besar di muka bumi ini terdapat dua macam ekosistem besar, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem darat meliputi beberapa macam bioma, antara lain bioma gurun atau padang pasir, bioma padang rumput atau savanna, bioma hutan berair atau hutan hujan tropis, bioma hutan gugur iklim sedang, bioma taiga dan bioma tundra.
  • Bioma gurun/padang pasir jenis flora terbatas, menyerupai kaktus, perdu. Didominasi oleh daratan pasir, intensitas cahaya matahari sangat tinggi, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu siang dan malam sangat besar. Terdapat di Afrika, Amerika Utara, Asia, Australia.
  • Bioma padang rumput atau savanna didominasi oleh banyak sekali jenis rumput, beberapa jenis pohon atau perdu, curah hujan lebih tinggi. Hewan-hewan herbivora sangat melimpah, diikuti beberapa jenis karnivora. Terdapat di Australia, Asia Selatan, Amerika, dan Afrika.
  • Bioma hutan hujan tropis didominasi oleh pohon-pohon besar, berdaun lebar dan lebat, penghasil kayu yang utama di samping beberapa jenis liana dan epifit. Curah hujan sangat tinggi dan tersebar sepanjang tahun, keanekaragaman flora sangat tinggi. Banyak hewan-hewan arboreal, vertebrata, dan invertebrata. Terdapat di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia Timur.
  • Bioma hutan gugur iklim sedang didominasi oleh pohon- pohon berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada ekspresi dominan hambar dan sanggup mencapai tinggi 30-40 meter. Beriklim sedang, hujan turun pada ekspresi dominan panas dengan ekspresi dominan hambar yang ekstrim. Hewan-hewan mempunyai aktifitas bermusim. Terdapat di Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Amerika Timur.
  • Bioma taiga didominasi oleh flora konifer, keanekaragaman jenis flora sangat rendah. Terdapat di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
  • Bioma tundra didominasi oleh flora lumut, lumut kerak dan pohon yang kerdil. Terdapat di daerah sekitar kutub atau daerah pada ketinggian di atas 2.500 meter.

Adapun, ekosistem perairan sanggup dikelompokkan berdasarkan aliran airnya dan berdasarkan kadar garamnya/ (salinitas). Menurut aliran airnya ekosistem perairan dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Ekosistem perairan mengalir (lotik)
    Air secara terus-menerus begerak sesuai dengan dina-mika aliran air. Distribusi nutrisi lebih merata dibandingkan dengan ekosistem perairan tidak mengalir, contohnya sungai.
  • Ekosistem perairan tidak mengalir (lentik).
    Tidak ada aliran air secara dinamis, distribusi nutrisi kurang merata, contohnya danau, rawa, kolam, waduk, bendungan dan lain-lain.

Adapun, berdasarkan salinitasnya, ekosistem perairan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  • Ekosistem air tawar
    Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan, penetrasi cahaya matahari kurang. Misalnya danau, kolam, waduk, bendungan dan lain-lain.
  • Ekosistem air laut
    Kadar garam tinggi, tidak dipengaruhi iklim dan cuaca daratan, penetrasi cahaya matahari relative lebih tinggi, contohnya laut.
  • Ekosistem air tawar
    Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan, penetrasi cahaya matahari kurang, contohnya danau, kolam, waduk, bendungan dan lain-lain.

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia merupakan negara yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar. Tidak kurang dari 25.000 spesies flora berbunga tumbuh dengan baik di Indonesia, 3000 jenis di antaranya anggrek. Sebagai negara dengan bioma hutan hujan tropis memungkinkan tumbuh suburnya banyak sekali pohon penghasil kayu. Sekitar 400 jenis kayu meranti dari keluarga besar Dipterocarpaceae dengan nilai hemat yang tinggi terdapat di Indonesia. Hutan di Indonesia juga menyimpan tidak kurang dari 35.000 jenis lumut dan alga.

Sekitar 6.000 jenis flora dan satwa domestik orisinil Indonesia telah dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk makanan, obat-obatan, kosmetik dan keperluan lainnya. Dari sekitar 38.000 spesies ikan yang ada di dunia, sekitar 9.500 spesies atau 25% hidup di perairan Indonesia (Djalal Tanjung, 2002).

Manfaat keanekaragaman hayati

Tahukah kalian apakah kegunaan keanekaragaman hayati Indonesia bagi kita? Untuk menjawabnya ikutilah uraian berikut.

1. Keanekaragaman hewan
Dari potensi keanekaragaman hayati binatang sanggup dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani, baik dimanfaatkan dagingnya maupun susunya. Beberapa binatang sanggup dimanfaatkan tenaganya untuk membantu mengolah lahan pertanian menyerupai kerbau, sapi dan gajah. Di beberapa daerah di Indonesia ada yang memanfaatkan kuda dan lembu sebagai alat transportasi tradisional. Tidak sedikit binatang yang mempunyai nilai hemat tinggi, menyerupai ikan arwana, ayam cemani, beberapa jenis burung berkicau yang sengaja dikembangbiakkan untuk dikomersialkan maupun sebagai binatang piaraan sekaligus untuk meningkatkan status sosial pemiliknya. Dalam bidang pertanian kehadiran serangga dan beberapa jenis burung sangat berarti sebagai polinator atau sebagai musuh alami dari hama.

2. Keanekaragaman tumbuhan
Banyak potensi dari kekayaan keanekaragaman tumbuh- an di Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai masakan pokok. Berbagai varietas padi banyak ditanam untuk kepentingan swasembada pangan tanpa meninggalkan jenis umbi-umbian, jagung, sagu maupun ketela sebagai alternatif materi masakan pokok nonberas. Pemenuhan kebutuhan protein dan lemak nabati sanggup diperoleh dari beberapa jenis kacang-kacangan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk kepentingan penyediaan materi industri minyak goreng. Seiring dengan makin menipisnya deposit minyak bumi, kini mulai dirintis pengembangan tumbuhan jarak untuk menghasilkan materi bakar biodiesel sebagai alternatif pengganti bensin dan solar.

Beraneka ragam tumbuhan buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan. Berbagai jenis tumbuhan obat, terutama dari keluarga Zingiberaceae, akar, dedaunan maupun biji-bijian sudah banyak dibudidayakan untuk apotik hidup atau untuk keperluan penyediaan materi baku industri jamu dan farmasi.

Beberapa jenis tumbuhan menyerupai jati, meranti, mahoni dan beberapa jenis lain merupakan pemasok materi baku mebel, bahan konstruksi rumah maupun industri berbasis kayu. Jenisjenis pinus menghasilkan minyak terpentin atau materi baku kertas, pohon karet, dan damar untuk disadap getahnya dan masih banyak potensi yang sanggup diambil dari keanekaragaman flora untuk kesejahteraan manusia.

3. Keanekaragaman mikroorganisme
Beberapa jenis masakan dan minuman tradisional Indo- nesia dalam proses pembuatannya melibatkan mikroorganisme. Jamur Saccharomyces sp sangat dibutuhkan dalam fermentasi minuman beralkohol. Demikian pula jenis Aspergillus sp membantu proses fermentasi tape. Beberapa jenis jamur dan basil juga menghasilkan antibiotika. Pembuatan susu asam (yoghurt) maupun nata (sejenis jeli) untuk adonan minuman juga melibatkan bakteri.

Dalam rekayasa genetika pun keterlibatan mikroorganisme tidak sanggup diabaikan. Pembuatan insulin sintetis membutuhkan basil sebagai plasmid. Demikian juga dalam proses degradasi sampah kehadiran mikroorganisme pengurai sangat diperlukan. Dalam bidang pertanian beberapa basil pengikat nitrogen sangat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Di bidang industri logam beberapa jenis basil membantu proses pemurnian bijih besi. Dengan demikian mikroorganisme merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam hayati yang vital bagi kehidupan.

Sebagian wilayah daratan Indonesia merupakan daerah hutan, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan sampai Papua terdapat daerah hutan. Meski dari waktu ke waktu terjadi penciutan daerah hutan, tidak sanggup dipungkiri bahwa hutan merupakan potensi sumber daya alam hayati yang teramat penting.

Hutan sangat penting dalam daur hidrologi, alasannya yaitu kemampuannya dalam menyimpan air hujan. Sebagian besar hutan di Indonesia merupakan tipe hutan hujan tropis. Dengan melimpahnya keanekaragaman hayati yang sangat tinggi menjadikan hutan sebagai sumber kekayaan plasma nutah. Dalam hutan hujan tropis keanekaragaman jenis pohon penghasil kayu sangat tinggi, di samping potensi keanekaragaman jenis-jenis anggrek, lumut maupun flora paku. Jenisjenis mamalia besar menyerupai gajah, harimau, singa, orang utan, banteng, sapi hutan menjadikan hutan sebagai habitatnya. Beberapa jenis herbivora menyerupai rusa, kijang maupun kambing liar juga sanggup dijumpai di hutan. Karena itu upaya konservasi dan pelestarian hutan menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk menjaga kelestarian daerah hutan.

Ada dua macam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu secara insitu dan eksitu. Pelestarian secara insitu yaitu pelestarian sumber daya alam hayati pada habitat aslinya. Adapun pelestarian secara eksitu yaitu pelestarian sumber daya alam hayati di luar habitat aslinya. Pemerintah sudah menetapkan beberapa daerah hutan sebagai hutan lindung, taman nasional, dan suaka margasatwa. Ini merupakan upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati baik flora maupun binatang biar terhindar dari ancaman kepunahan. Sebagai pola pelestarian gajah di Way Kambas Lampung dan komodo di pulau Komodo Nusa Tenggara Timur.

Kebun binatang yang ada di Indonesia mempunyai koleksi satwa yang beraneka ragam. Satwa-satwa yang dijadikan koleksi sengaja dipindahkan dari habitat aslinya ke dalam lingkungan kebun binatang. Di samping bertujuan melengkapi keragaman hewan, pemindahan binatang ini juga dimaksudkan sebagai sarana rekreasi dan pembelajaran pada masyarakat dan pengembangan satwa untuk pelestarian satwa yang bersangkutan. Ini merupakan pelestarian secara eksitu. Demikian pula pembangunan kebun plasma nutfah, kebun botani, dan kebun koleksi di beberapa daerah.

Kebun plasma nutfah ditujukan untuk melestarikan jenisjenis flora baik jenis unggul maupun yang masih liar. Pada kebun koleksi tumbuhan terbatas pada jenis-jenis unggul saja. Adapun kebun botani, lebih bersifat melestarikan jenis daripada plasma nutfah dalam arti yang sebenarnya.

Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Keanekaragaman Hayati
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/