Random post

Sunday, July 22, 2018

√ Fungi (Jamur)

Jamur ialah flora tidak berklorofil, sehingga kehidupannya bergantung zat-zat organik yang tersedia di alam. Jamur mempunyai peranan dalam menguraikan zatzat organik. Namun, sebagai saprofit, jamur sering merusak rumah, pakaian, dan kuliner kita. Adapun dermatomikosis ialah penyakit kulit yang disebabkan acara jamur. Banyak juga jamur yang berkhasiat bagi kehidupan manusia, contohnya dalam pembuatan tempe dan roti.

Bersama bakteri, fungi merupakan organisme utama dalam penghancuran materi organik, dengan demikian organisme ini memegang peranan amat penting dalam nutrisi flora hidup. Jamur dimanfaatkan dalam makanan, ilmu kedokteran, dan prosesproses industri. Organisme ini juga menimbulkan penyakit pada manusia, binatang maupun tumbuhan.

Seperti halnya alga, badan jamur juga disebut talus. Menurut pendapat para mikologiwan, fungi merupakan sekelompok makhluk hidup tersendiri yang menduduki regnum sama dengan Plantae dan Animalia. Jamur bukan flora bukan pula binatang. Hifa mengandung nukleus dan sitoplasma, sanggup dipisah-pisahkan oleh dinding sekat (septum) menjadi sel-sel atau segmen, maka hifa itu dinamai hifa berseptum (septat). Jika tidak dipisahkan oleh septum, hifa menyerupai tabung bersambungan disebut aseptat.

Ciri-ciri jamur adalah:
  • Tidak mempunyai klorofil.
  • Tubuhnya terdiri dari filamen atau benang bercabang-cabang yang disebut hifa.
  • Benang hifa berkumpul membentuk suatu anyaman masa atau gumpalan yang disebut miselium.
  • Cara hidupnya bersifat heterotrof, baik benalu ataupun saprofit.

Jamur sanggup tumbuh subur pada lingkungan yang sudah tersedia kuliner (zat organik), suhu, kelembaban yang sesuai, pH kurang dari 7, dan lingkungan yang beroksigen walaupun kebutuhan oksigennya rendah. Sebagaimana dijumpai pada alga, reproduksi jamur dilakukan dengan pembentukan spora secara secual dan asecual.

Klasifikasi jamur terutama didasarkan pada ciri-ciri spora secual dan badan buah selama tahap-tahap secual dalam daur hidupnya. Jamur yang diketahui tingkat secualnya disebut jamur perfek (sempurna). Jamur yang belum diketahui tingkat secualnya disebut imperfek. Selama belum diketahui tingkat perfeknya digolongkan pada Fungi imperfecti atau Deuteromycotina.

1. Zygomycotina

Jamur ini hidupnya di darat, talusnya bermiselium aseptat pada jamur muda dan berseptat pada jamur yang lebih tua. Reproduksi secualnya melalui gametangiogami dan menghasilkan zigospora. Contoh Mucor mucedo.

 Jamur ialah flora tidak berklorofil √ FUNGI (JAMUR)

2. Ascomycotina

Jamur Ascomycotina mempunyai talus yang terdiri dari miselium septat. Reproduksi secualnya dengan membentuk askospora di dalam askus, sedang asecualnya dengan membentuk konidium tunggal atau berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Ada yang hidup sebagai sapro fit yang menghancurkan sisa-sisa organik, ada pula yang benalu sehingga sanggup mengakibatkan penyakit. Contoh jamur yang termasuk Ascomycotina sebagai berikut.

a. Khamir (Saccharomyces)
Kelompok ini tidak membentuk askokarp, tidak terlihat hifa yang terang menyerupai jamur-jamur lainnya. Tubuhnya terdiri dari sel lingkaran oval dan sanggup bertunas/membentuk kuncup sehingga membentuk rantai sel atau hifa semu.

Khamir sanggup melaksanakan fermentasi banyak sekali materi organik, salah satu fermentasi yang paling umum ialah fermentasi dalam pembentukan alkohol. Menurut reaksi kimianya sebagai berikut.

 Jamur ialah flora tidak berklorofil √ FUNGI (JAMUR)

b. Penicillium
Jenis jamur ini menyukai habitat yang mengandung gula, menyerupai pada roti atau buah yang ranum. Jamur ini tampak berwarna hijau atau kebirubiruan. Reproduksi asecual dengan pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor tegak.

Macam spesiesnya ialah Penicillium notatum, Penicilium chryzogenum, penghasil anti biotik. Penicillium camemberti dan Penicillium requoforti untuk peningkatan kualitas dalam pembuatan keju, Penicilliun italicum, Penicillium digitatum perusak buah jeruk.

 Jamur ialah flora tidak berklorofil √ FUNGI (JAMUR)

Aspergillus fumigatus penyebab aspergilosis (penyakit yang berbahaya pada unggas piaraan dan liar yang menyerang susukan pernapasan). Jamur ini tumbuh pada kotoran.

Aspergillus fumigatus, penghasil aflatoksin, yang diduga penyebab kanker hati. Jenis ini tumbuh pada kacang tanah yang sudah tidak segar atau kuliner yang terbuat dari kacang tanah.

3. Basidiomycotina

Jamur ini secara umum dikuasai mempunyai badan buah makroskopis, sering ada di lingkungan sekitar kita dan hutan. Ciri utama jamur ini ialah hifa septat dengan sambungan apit (“clamp connection”), spora secualnya basidiospora yang dibuat pada basidium, mempunyai satu atau dua inti sel. Hifa yang berinti satu disebut hifa primer, sedangkan hifa yang berinti dua dinamakan hifa sekunder. Tubuh buah ada yang menyerupai payung ada juga yang berbentuk lembaran berlekuk-lekuk, jarang yang berukuran mikroskopis.

Perkembangbiakan jamur Basidiomycotina secara asecual dengan membentuk konidia, sedangkan secara secual dengan membentuk spora generatif yang disebut basidiospora. Sebagai teladan untuk mewakili Basidiomycotina ini ialah jamur jerami (Volvariella volvacea).

Berbagai teladan Basidiomycotina:
  • Volvariella volvacea. Jamur ini pada umumnya tumbuh pada tumpukan jerami yang melapuk. Bentuknya menyerupai payung terdiri atas tudung (pileus, bilah-bilah/lamella) dan membentuk basidium yang menghasilkan basidiospora. Jenis jamur ini telah banyak dikonsumsi sebagai makanan.
  • Auricularia polytricha (jamur kuping). Habitat jamur ini melekat pada kayu-kayuan yang lapuk, bentuknya pipih berlekuk-lekuk menyerupai daun telinga, warna kecokelat-an. Jamur ini telah dibudidayakan dan dikomersialkan sebagai materi makanan.
  • Lentinous edodes, jenis jamur ini selain sanggup dikonsumsi insan juga sanggup dipergunakan sebagai materi obat.
  • Pleurotus, jamur kayu atau jamur tiram. Jamur ini lezat untuk dikonsumsi, habitat yang baik pada lingkungan yang mengandung banyak lignin dan selulosa. Jamur ini telah banyak dibudidayakan dengan medium serbuk gergaji.
  • Amanita muscaria. Jamur ini menghasilkan racun muskarin yang sanggup membunuh lalat. Hidup pada kotoran ternak.

4. Deuteromycotina

Jamur ini disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi secara asecual saja, yaitu dengan membentuk blastospora (berbentuk tunas), artrospora (pembentukan spora dengan benang-benang hifa) dan konidia. Sedangkan reproduksi secualnya belum diketahui dengan jelas. Tetapi bila dalam penelitian diketahui reproduksi secualnya biasanya akan dikeluarkan dari kelompok jamur tidak sempurna, contohnya jamur Monilia sitophila, sebelum diketahui reproduksi secualnya digolongkan pada Deuteromycotina, tetapi kini sehabis diketahui reproduksi secualnya yaitu dengan menghasilkan askospora didalam askus (peritesium) dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan diganti dengan nama Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

Namun masih ada andal yang menggolongkan Jamur Penicillium dan Aspergillus ke dalam Deuteromycotina dengan alasan lantaran tingkat konidiumnya begitu terang dan tidak absurd lagi, meskipun tingkat secualnya telah diketahui dengan baik.

Ciri-ciri jamur Deuteromycotina ini antara lain hidup saprofit maupun parasit, hifa bersekat-sekat, dinding selnya dari zat kitin, kebanyakan mikroskopis. Beberapa teladan jamur yang belum diketahui reproduksi secualnya antara lain:
  • Epidermophyton floocosum, benalu pada kaki, biasanya menimbulkan penyakit pada kaki para atlet.
  • Epidermophyton, Microsporium, Trichophyton penyebab penyakit dermatomikosis, sasarannya ialah pada kulit, rambut, dan kuku.
  • Alternaria, benalu pada tumbuhan kentang.
  • Helminthosporium, benalu pada tumbuhan padi.
  • Colletrichum benalu pada bawang merah.
Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - FUNGI (JAMUR)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/