A. Invertebrata
6. Mollusca
a. Ciri-ciri
Mollusca disebut juga binatang lunak. Hal ini alasannya yakni tubuhnya lunak, tanpa rangka. Tubuh Mollusca intinya bersifat bilateral simetris, terbungkus dalam cangkang berkapur dari sekretnya sendiri. Habitat cacing ini tersebar luas mulai daratan, air tawar, hingga lautan. Tubuh diselubungi mantel, yang membatasi tubuh dengan cangkangnya. Mollusca ada yang bercangkang/bercangkok, tapi juga ada yang tidak bercangkang. Mollusca mempunyai sistem respirasi, reproduksi, ekskresi, dan digesti yang kompleks. Sistem peredaran darah terbuka, jantung terdiri dari beberapa ruangan.
b. Klasifikasi
Mollusca terdiri dari 7 kelas, yaitu Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda dan Pelecypoda.
1) Aplacophora
Tubuh ibarat cacing, tidak bercangkang dan hanya diselubungi mantel yang liat.
2) Monoplacophora
Binatang ini mempunyai cangkang tunggal satu sisi dan insang ganda.
3) Polyplacophora
Tubuhnya bilateral simetris, kaki terdapat di pecahan ventral memanjang. Bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya berjumlah 8) papan berkapur. Ruang mantel banyak mengandung insang. Habitat cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan tubuhnya. Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit. Fertilisasi terjadi secara eksternal. Hewan betina sanggup bertelur hingga 200.000 butir. Contohnya Cryptochiton sp (Chiton).
4) Scaphopoda
Mollusca anggota kelas ini mempunyai cangkang berbentuk pena atau gading gajah yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala rudimenter/ menyusut, kaki lancip mempunyai kegunaan untuk menggali lumpur. Habitat di bahari hingga kedalaman 5.000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Di bersahabat verbal terdapat semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna (plankton). Scaphopoda bernapas memakai rongga mantel, dan tidak mempunyai insang. Contoh: Dentalium sp (siput pena).
5) Gastropoda (hewan berkaki perut)
Gastropoda mempunyai kaki otot yang pipih untuk merayap, kebanyakan mempunyai cangkok (kecuali Vaginula sp). Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau empat, pada lubang verbal terdapat gigi radula (lidah parut) untuk mengunyah makanan. Gastropoda mempunyai bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang, dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernapas dengan insang atau paru-paru, diadaptasi dengan habitatnya. Gas- tropoda darat bernapas dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernapas dengan insang. Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit, ovipar. Contonya Achatina fulica (bekicot), Lymnaea j4vanica (siput air tawar), Fissurella sp (siput laut), Vaginulla sp (siput telanjang).
Tubuhnya bilateral simetris, kaki terdapat di pecahan ventral memanjang. Bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya berjumlah 8) papan berkapur. Ruang mantel banyak mengandung insang. Habitat cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan tubuhnya. Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit. Fertilisasi terjadi secara eksternal. Hewan betina sanggup bertelur hingga 200.000 butir. Contohnya Cryptochiton sp (Chiton).
4) Scaphopoda
Mollusca anggota kelas ini mempunyai cangkang berbentuk pena atau gading gajah yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala rudimenter/ menyusut, kaki lancip mempunyai kegunaan untuk menggali lumpur. Habitat di bahari hingga kedalaman 5.000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Di bersahabat verbal terdapat semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna (plankton). Scaphopoda bernapas memakai rongga mantel, dan tidak mempunyai insang. Contoh: Dentalium sp (siput pena).
5) Gastropoda (hewan berkaki perut)
Gastropoda mempunyai kaki otot yang pipih untuk merayap, kebanyakan mempunyai cangkok (kecuali Vaginula sp). Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau empat, pada lubang verbal terdapat gigi radula (lidah parut) untuk mengunyah makanan. Gastropoda mempunyai bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang, dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernapas dengan insang atau paru-paru, diadaptasi dengan habitatnya. Gas- tropoda darat bernapas dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernapas dengan insang. Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit, ovipar. Contonya Achatina fulica (bekicot), Lymnaea j4vanica (siput air tawar), Fissurella sp (siput laut), Vaginulla sp (siput telanjang).
6) Cephalopoda (hewan berkaki di kepala)
Kelas Cephalopoda mempunyai pecahan kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang baik mirip mata pada Vertebrata. Cephalopoda mempunyai tentakel di pecahan kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua binatang Cephalopoda tidak bercangkang (kecuali Nautilus sp), mempunyai kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta yang mempunyai kegunaan untuk mengelabuhi pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda mempunyai sel-sel khusus pembawa warna (kromatofora) yang sanggup mengubah warna tubuh dalam waktu singkat sesuai dengan warna benda di sekitarnya.
Contohnya Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Nautilus sp.
Kelas Cephalopoda mempunyai pecahan kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang baik mirip mata pada Vertebrata. Cephalopoda mempunyai tentakel di pecahan kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua binatang Cephalopoda tidak bercangkang (kecuali Nautilus sp), mempunyai kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta yang mempunyai kegunaan untuk mengelabuhi pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda mempunyai sel-sel khusus pembawa warna (kromatofora) yang sanggup mengubah warna tubuh dalam waktu singkat sesuai dengan warna benda di sekitarnya.
Contohnya Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Nautilus sp.
7) Pelecypoda (hewan berkaki pipih)
Hewan ini dinamakan Pelecypoda alasannya yakni bentuk kakinya yang pipih atau mirip kapak. Disebut juga Bivalvia alasannya yakni cangkangnya terdiri dari dua katup (valva). Ada juga yang menamakan Lamellibranchiata alasannya yakni insangnya (branchia) berbentuk lembaran (lamella). Bentuk tubuhnya simetri bilateral, habitatnya di air tawar atau di laut. Pelecypoda mempunyai otot penggagas cangkang yang dinamakan otot aduktor, mencakup otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Otot ini berfungsi untuk membuka dan mengatupkan cangkang. Cangkangnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari:
Hewan ini dinamakan Pelecypoda alasannya yakni bentuk kakinya yang pipih atau mirip kapak. Disebut juga Bivalvia alasannya yakni cangkangnya terdiri dari dua katup (valva). Ada juga yang menamakan Lamellibranchiata alasannya yakni insangnya (branchia) berbentuk lembaran (lamella). Bentuk tubuhnya simetri bilateral, habitatnya di air tawar atau di laut. Pelecypoda mempunyai otot penggagas cangkang yang dinamakan otot aduktor, mencakup otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Otot ini berfungsi untuk membuka dan mengatupkan cangkang. Cangkangnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
- Periostrakum: lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
- Prismatik: lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristal kalsium karbonat (CaCO3) berbentuk prisma.
- Nakreas: lapisan dalam, penghasil mutiara.
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari:
- Ganglion anterior: terdapat di sebelah ventral lambung
- Ganglion pedal: terdapat pada kaki
- Ganglion posterior: terdapat di sebelah otot aduktor posterior.
c. Peranan Mollusca
Banyak binatang Mollusca yang dagingnya sanggup dimakan (cumi-cumi, kerang, siput) sehingga sanggup difungsikan sebagai sumber protein hewani. Kerang mutiara menghasilkan butiran mutiara yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa cinderamata sanggup dibentuk dari cangkang binatang Mollusca. Selain menguntungkan, beberapa Mollusca mirip siput dan keong sangat merugikan petani alasannya yakni sering mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan budidaya. Siput Lymnaea sp berperan sebagai inang mediator bagi cacing parasit.
Banyak binatang Mollusca yang dagingnya sanggup dimakan (cumi-cumi, kerang, siput) sehingga sanggup difungsikan sebagai sumber protein hewani. Kerang mutiara menghasilkan butiran mutiara yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa cinderamata sanggup dibentuk dari cangkang binatang Mollusca. Selain menguntungkan, beberapa Mollusca mirip siput dan keong sangat merugikan petani alasannya yakni sering mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan budidaya. Siput Lymnaea sp berperan sebagai inang mediator bagi cacing parasit.
7. Arthropoda
a. Ciri-ciriArthropoda merupakan kelompok binatang yang kaki dan tubuhnya beruas-ruas.Tubuhnya terdiri dari pecahan kepala, dada, dan perut. Memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin, yang mengakibatkan tubuh Arthropoda besar lengan berkuasa dan kaku. Habitatnya di darat, air tawar, maupun di laut. Arthropoda ada yang hidup bebas, ada pula yang benalu pada tumbuhan, binatang atau manusia. Arthropoda merupakan filum terbesar jikalau dilihat dari jumlah anggotanya, mayoritas dalam dunia binatang Avertebrata, dan sebagian besar Arthropoda yakni serangga (insekta). Alat pernapasannya bervariasi sesuai dengan habitatnya. Arthropoda darat bernapas dengan trakea atau paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air bernapas dengan insang. Jenis kelamin terpisah (gonochoris). Beberapa jenis Arthropoda mengalami parthenogenesis. Alat ekskresinya berupa nefridium yang berpasangan, sistem saraf tangga tali.
b. Klasifikasi
Beberapa kelas Arthropoda ditampilkan berikut ini.
1) Crustacea
Kelas ini sebagian besar anggotanya hidup di air, bernapas dengan insang. Tubuhnya terdiri dari pecahan kepala-dada yang bersatu (sefalotorak) dan perut (abdomen). Crustacea eksoskeleton keras, terdiri dari zat kitin yang berlendir.
Pada pecahan sefalotorak terdapat lima pasang kaki besar yang berfungsi untuk berjalan (kaki jalan) di mana sepasang kaki pertama berukuran lebih besar disebut keliped. Adapun di pecahan abdomen terdapat 5 pasang kaki berukuran kecil yang berfungsi untuk berenang (kaki renang). Bagian depan sefalotorak terdapat sepasang antena panjang dan sepasang antenule pendek. Crustacea dibedakan menjadi 2, yaitu Entomostraca (mikrocrustacea), contohnya Daphnia sp, Cyclops sp, yang merupakan komponen penting dari zooplankton, dan Malacostraca (makro-crustacea), contohnya Pinnaeus monodon (udang windu), Cancer sp (kepiting), Panulirus sp (lobster).
2) Myriapoda
Hewan yang tergolong kelas Myriapoda mempunyai banyak segmen tubuh, sanggup mencapai 100 – 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya mempunyai sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Pada pecahan kepala binatang ini terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:
3) Arachnida
Arachnida tubuh terdiri dari pecahan kepala-dada yang menyatu (sefalotorak) dan perut (abdomen) yang bulat. Kepala kecil, tanpa antena, terdapat beberapa mata tunggal (oceli). Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada sefalotorak. Pada sefalotorak terdapat alat suplemen berupa sepasang kelisera yang beracun dan sepasang palpus.
Hewan yang tergolong kelas Myriapoda mempunyai banyak segmen tubuh, sanggup mencapai 100 – 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya mempunyai sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Pada pecahan kepala binatang ini terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:
- Chilopoda Tubuh Chilopoda agak pipih (gepeng), tiap ruas tubuh terdapat sepasang kaki. Di pecahan kepala terdapat sepasang antena panjang dan semacam cakar yang berbisa. Chilopoda merupakan binatang karnivora.
Contohnya Scolopendra sp (kelabang). - Diplopoda Diplopoda tubuh bulat, tiap ruas tubuh terdapat dua pasang kaki. Hewan ini menyukai daerah yang lembap. Bila menemui ancaman membela diri dengan cara menggulung tubuhnya, Diplopoda merupakan herbivora.
Contoh: Spirobolus sp (luwing).
3) Arachnida
Arachnida tubuh terdiri dari pecahan kepala-dada yang menyatu (sefalotorak) dan perut (abdomen) yang bulat. Kepala kecil, tanpa antena, terdapat beberapa mata tunggal (oceli). Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada sefalotorak. Pada sefalotorak terdapat alat suplemen berupa sepasang kelisera yang beracun dan sepasang palpus.
Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral anus terdapat sutera dan bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut spinneret. Makanannya berupa cairan tubuh binatang lain dan diisap melalui verbal dan esofagus. Jenis kelamin terpisah, fertilisasinya terjadi secara internal. Telur yang telah dibuahi diletakkan dalam kokon-kokon sutera yang dibawa ke mana-mana oleh binatang betina.
Contoh: kalajengking, laba-laba.
Contoh: kalajengking, laba-laba.
4) Insecta
Insekta merupakan kelas terbesar dalam Arthropoda, bahkan anggota insekta merupakan pecahan terbesar dari filum Animalia. Lebih dari satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Dari jumlah itu setengahnya telah diuraikan secara tertulis dan diterbitkan.
Ciri-ciri: Tubuh insekta terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Di kepala terdapat bermata tunggal (oceli), mata beragam (faset), alat-alat mulut, mungkin juga antena. Dada terdiri dari tiga ruas, yaitu protoraks, mesotorak dan metatoraks. Kaki dan sayap terdapat di pecahan dada. Insekta mempunyai tiga pasang kaki (heksapoda), bersayap sepasang atau dua pasang, meski ada sebagian insekta yang tidak bersayap. Habitat di darat, air tawar (terutama pada stadium muda), dan beberapa jenis hidup di laut. Ukuran tubuhnya mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter (insekta terpanjang, Pharmacia serratipes, panjangnya mencapai 26 cm).
Tipe verbal insekta bermacammacam (mengisap, menusuk dan mengisap, menggigit, mengunyah). Bernapas dengan trakea yang bercabang-cabang dan terbuka pada sepasang spirakulum pada sisi-sisi tubuh. Insekta mengalami metamorfosis, baik metamorfosis tepat maupun tidak tepat (beberapa golongan serangga tidak mengalami metamorfosis). Mempunyai sistem saraf tangga tali. Peredaran darah terbuka, darah tidak mengandung pigmen darah (hemoglobin) sehingga hanya berfungsi mengedarkan zat masakan saja. Pengangkutan dan peredaran gas pernapasan (O 2 dan CO ) pada insekta dilaksanakan oleh sistem trakea
Berdasarkan metamorfosisnya insekta dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Klasifikasi Insecta terdiri dari dua subkelas, yaitu:
Berikut teladan beberapa ordo dalam kelas Insecta:
- Ametabola: serangga yang tidak mengalami metamorfosis, contohnya Lepisma sp (kutu buku).
- Hemimetabola: serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, contohnya capung, belalang. Telur menetas menjadi nimfa (miniatur serangga dewasa) kemudian tumbuh menjadi serangga dewasa.
- Holometabola: serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, contohnya nyamuk, lalat, kupu-kupu. Telur menetas menjadi larva, larva berubah menjadi pupa (kepompong), balasannya menjadi serangga dewasa.
Klasifikasi Insecta terdiri dari dua subkelas, yaitu:
- Apterygota (serangga tidak bersayap) Pembagian segmen tubuh Apterygota meliputi: kepala, dada, dan perut kurang tegas. Umumnya binatang ini tidak mengalami metamorfosis.
- Pterygota (serangga bersayap) Pembagian segmen tubuh Pterygota meliputi: kepala, dada, dan perut sudah jelas. Mengalami metamorfosis tepat atau tidak sempurna.
Berikut teladan beberapa ordo dalam kelas Insecta:
- Subkelas Apterygota
a) Ordo Protura Protura
memiliki tubuh sangat kecil (panjang sekitar 1,5 mm), hidup di darat, tidak bersayap, tidak punya mata, tanpa antena, tipe verbal mengisap, kaki pendek. Hewan ini hidup di sampah yang membusuk, di bawah kulit batang membusuk. Contoh: Acerentulus sp.
b) Ordo Thysanura
Thysanura mempunyai tubuh kecil (panjang sekitar 30 mm), hidup di darat, tidak bersayap, antena pan- jang, kaki 2-3 ruas, pecahan belakang abdomen terdapat 3 alat suplemen panjang. Hewan ini merupakan pemakan selulosa pada kertas.
Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku).
c) Ordo Collembola
Collembola tubuh kecil (panjang 2 – 5 cm), tidak bersayap, antena sedang (terdiri empat ruas), kaki terdiri atas satu ruas. Pada pecahan abdomen terdapat alat suplemen untuk meloncat (furcula). Tipe mulutnya mengunyah, mata majemuk, tidak mengalami metamorfosis. Hewan ini hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun). - Subkelas Pterygota
a) Ordo Orthoptera
Orthoptera merupakan insekta peloncat, femur kaki berukuran besar. Sayapnya dua pasang, sayap depan lurus, kaku dan menyempit, adapun sayap belakang (dalam) tipis mirip membran. Saat tidak terbang terlipat berlapislapis. Hewan ini mempunyai mata tunggal atau majemuk, antena berukuran sedang atau panjang. Mulut binatang ini berfungsi untuk menggigit. Orthoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Valanga nigricornis (belalang), Gryllus sp (jangkrik), Periplaneta americana sp (kecoa).
b) Ordo Dermaptera
Ukuran tubuh Dermaptera bervariasi, dari ukuran kecil hingga cukup besar. Antena cukup panjang dan ramping. Hewan ini bersayap dua pasang, sayap depan mengeras (disebut elytra), sayap belakang mirip selaput (disebut tegmina). Saat istirahat sayap belakang tertutup oleh tegmina. Bagian belakang abdomen Dermaptera terdapat penonjolan mirip capit, terutama pada Dermaptera jantan. Tipe mulutnya mengunyah. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempuna. Hidupnya bersembunyi di celah-celah bebatuan, memakan dedaunan atau insekta lain. Contoh: Forficula auricularia.
c) Ordo Isoptera
Isoptera mempunyai tubuh lunak, pecahan kepala besar dan berkitin, berukuran kecil hingga sedang. Hewan ini hidup dalam koloni besar, terdapat polimorfisme (koloni dengan beberapa bentuk dan kiprah yang berbeda-beda). Rahangnya besar dan menonjol, mempunyai sayap dua pasang berukuran sama panjang. Setelah dewasa, Isopter menanggalkan sayapnya. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Reticuli termes (rayap kayu dan tanah), Kolotermes sp (rayap kayu kering), Zootermes sp (rayap kayu basah), Amitermes sp (rayap tanah kering), Macrotermes sp (rayap pembentuk rumah tanah/termitarium).
d) Ordo Anoplura
Anoplura berupa serangga kecil (sekitar 6 mm), tak bersayap, ektoparasit pada mamalia, tubuh agak pipih. Kaki pendek, kuat, tipe verbal mengisap. Antena pendek, tak ada mata, dada bersatu, tarsi pendek (1 ruas), Anoplura metamorfosis sempurna. Contoh: Pediculus humanus capitis (kutu rambut kepala), Pediculus humanus corporis (kutu rambut badan).
e) Ordo Homoptera
Homoptera serangga kecil atau sedang, sayap dua pasang, dasar sayap tidak pernah mengeras. Tipe verbal mengisap alasannya yakni masakan berupa cairan tumbuhan. Homoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jika dalam keadaan terlipat panjang sayapnya melebihi tubuhnya. Contoh: Aphis medicaginis (kutu daun).
f) Ordo Hemiptera
Hemiptera termasuk serangga kecil hingga sedang, sayap dua pasang atau tanpa sayap. Tipe mulutnya menusuk dan mengisap, masakan berupa cairan tumbuhan atau binatang lain. Bagian depan sayapnya menebal, pecahan distal tipis mirip membran. Bagian protoraks binatang ini bebas dan besar. Hemiptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh Nilavarpata lugens (wereng), Laptocarixa acuta (walang sangit), Ranatra sp (kalajengking air), Cimex lectularius (kutu busuk).
g) Ordo Odonata
Odonata termasuk insekta besar, tubuh memanjang, kepala sanggup digerakkan bebas. Odonata mempunyai mata faset berukuran besar, terdiri dari 30.000 omatidia. Sayapnya dua pasang, memanjang, transparan dengan venasi yang jelas. Ujung abdomen kecil memanjang mirip ekor, binatang ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase nimfa hidup di air, sesudah remaja sanggup terbang. Contoh: Aeshna sp (capung).
h) Ordo Neuroptera
Neuroptera merupakan insekta berukuran kecil hingga besar, tubuh memanjang, antena panjang. Neuroptera yakni predator yang mempunyai tipe verbal untuk mengunyah. Mata besar, abdomen sempit dan panjang. Sayap besar, dua pasang, bervenasi mirip jala. Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna.Contoh: Chrysopa oculata (lalat bermata emas), Myrmeleon frontalis (undur-undur).
i) Ordo Lepidoptera
Tubuh Lepidopetera berukuran kecil hingga sangat besar (3 – 250 mm). Sayap dua pasang, besar, dilapisi sisik atau semacam serbuk, mempunyai pola warna beraneka ragam. Antenanya panjang, tergulung rapi di bawah kepala. Lepidoptera mempunyai tipe verbal pengisap, maksila (rahang atas) bersatu membentuk proboscis untuk mengisap madu. Hewan ini mengalami metamorfosis sempurna, larva berupa ulat dengan kelenjar sutera untuk membentuk kokon. Contoh Bombyx mori (kupu-kupu, kokonnya menghasilkan ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera), Potoparce secta (kupu tomat).
j) Ordo Diptera
Diptera berupa insekta berukuran kecil hingga sedang dan termasuk binatang diurnal (aktif malam hari). Sayap sepasang (2 buah), transparan, berpangkal pada mesotorak. Sayap pada metatoraks mengalami modifikasi menjadi semacam pemukul/halter. Tipe verbal menusuk, mengisap, dan menjilat, berbentuk semacam proboscis. Diptera mengalami metamorfosis sempurna. Contoh Musca domestica (lalat rumah), Drosophyla melanogaster (lalat buah), Tabanus sp (lalat kandang), Anopheles sp (nyamuk Malaria), Aedes aygepti (nyamuk demam berdarah), Culex sp.
k) Ordo Siphonoptera
Siphonoptera termasuk insekta kecil, tidak bersayap, berakal melompat. Abdomennya besar, kepala dan dada kecil. Tipe verbal menusuk dan mengisap. Hewan ini bersifat ektoparasit pada burung, mamalia, reptilia. Siphonopetera mengalami metamorfosis sempurna, pupa dalam kokon. Contoh: Pulex iritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal anjing), Ctenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopyllacheopsis (pinjal tikus).
l) Ordo Coleoptera
Coleoptera berupa serangga kecil hingga besar. Tubuhnya keras. Sayap dua pasang, sayap depan keras (elytra), sayap belakang tipis mirip membran. Sayap Coleoptera terlipat ke dalam ketika istirahat. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva mirip cacing. Contoh: Necrophorus sp (kumbang sampah), Coccinela sp, Hippodamia sp (kumbang predator hama tumbuhan), Lytta vesicatoria (kumbang Spanyol).
m) Ordo Hymenoptera
Hymenoptera berupa serangga berukuran kecil hingga besar, hidup berkoloni meski ada yang soliter. Sayap dua pasang, mirip membran. Tipe mulutnya mengunyah dan menjilat, mata besar. Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva dalam kokon. Contoh: Apis indica, Apis mellifera (lebah madu), Monomorium sp (semut hitam), Vespula maculate (Jawa: tawon endas).
c. Peranan Arthropoda
Beberapa binatang yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai peranan dalam kehidupan manusia.
1) Crustacea
2) Myriapoda
Membantu proses penguraian sampah organik, alasannya yakni kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan.
3) Arachnida
Umumnya Arachnida merugikan, karena:
4) Insekta
Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh alasannya yakni itu peranannya dalam kehidupan insan juga beragam.
a) Menguntungkan
b) Merugikan
Tubuh Echinodermata radial simetris, permukaannya ditutupi oleh kulit berduri, mempunyai 5 lengan tersusun radier. Celah mulutnya di pecahan sentral. Habitat Echinodermata di laut. Sistem pencernaannya lengkap berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Pergerakan dilakukan dengan sumbangan kaki ambulakral. Sistem sarafnya terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radier. Echinodermata tidak mempunyai sistem respirasi dan ekskresi yang khusus. Jenis kelaminnya terpisah. Fertilisasi binatang ini terjadi secara eksternal di dalam air.
b. Klasifikasi
Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. 1) Kelas Asteroidea (bintang laut) Tubuh Asteroidea terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan, sehingga disebut juga bintang laut. Tubuhnya sanggup dibedakan sisi oral (sisi bawah) di mana terdapat verbal dan sisi aboral (sisi atas) di mana terdapat anus. Sisi aboral tertutup oleh duri-duri dan terdapat lubang madreporit. Contoh: Asterias forbesi, Linckia laevigata.
Beberapa binatang yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai peranan dalam kehidupan manusia.
1) Crustacea
- Sebagai sumber protein hewani dan bernilai hemat tinggi
Contoh: udang, kepiting, lobster. - Sebagai sumber masakan ikan, terutama Micro- crustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
2) Myriapoda
Membantu proses penguraian sampah organik, alasannya yakni kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan.
3) Arachnida
Umumnya Arachnida merugikan, karena:
- Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak
- Sarangnya mengakibatkan rumah menjadi kotor. Contoh: laba-laba
4) Insekta
Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh alasannya yakni itu peranannya dalam kehidupan insan juga beragam.
a) Menguntungkan
- Menghasilkan sesuatu yang mempunyai kegunaan bagi manusia. Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
- Membantu proses penyerbukan/polinasi tanam- an. Contoh: kupu-kupu, lebah.
- Sebagai musuh alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun.
- Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
- Sebagai media pengobatan banyak sekali penyakit. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi banyak sekali macam penyakit, dan telah terbukti sanggup membantu penyembuhan banyak sekali penyakit, salah satunya yakni teknik Aphiterapi, yaitu terapi memakai media lebah.
- Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaat- kannya sebagai makanan.
b) Merugikan
- Sebagai vektor (agen penular) banyak sekali penyakit Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
- Merusak tumbuhan budidaya Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan banyak sekali dedaunan, kumbang kelapa memakan pecahan pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.
8. Echinodermata (hewan berkulit duri)
a. Ciri-ciriTubuh Echinodermata radial simetris, permukaannya ditutupi oleh kulit berduri, mempunyai 5 lengan tersusun radier. Celah mulutnya di pecahan sentral. Habitat Echinodermata di laut. Sistem pencernaannya lengkap berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Pergerakan dilakukan dengan sumbangan kaki ambulakral. Sistem sarafnya terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radier. Echinodermata tidak mempunyai sistem respirasi dan ekskresi yang khusus. Jenis kelaminnya terpisah. Fertilisasi binatang ini terjadi secara eksternal di dalam air.
b. Klasifikasi
Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. 1) Kelas Asteroidea (bintang laut) Tubuh Asteroidea terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan, sehingga disebut juga bintang laut. Tubuhnya sanggup dibedakan sisi oral (sisi bawah) di mana terdapat verbal dan sisi aboral (sisi atas) di mana terdapat anus. Sisi aboral tertutup oleh duri-duri dan terdapat lubang madreporit. Contoh: Asterias forbesi, Linckia laevigata.
2) Echinoidea (landak laut) Echinoidea mempunyai bentuk tubuh bundar, agak pipih, tanpa lengan. Duri-duri pada tubuhnya sanggup digerakkan pecahan pangkalnya. Di sisi oral tubuhnya terdapat tabung-tabung telapak yang berfungsi untuk bergerak. Bernapas dengan branki dermal, berjumlah lima pasang. Di sisi aboral tubuhnya terdapat lima papan kapur yang disebut papan genital dan satu di antaranya merupakan madreporit. Contoh: Diadema saxsatile, Echinothrix sp.
3) Ophiuroidea (bintang ular laut) Ophiuroidea mempunyai bentuk tubuh mirip bintang laut, namun lengannya lebih panjang dan lentur. Celah mulutnya terdapat di sisi ventral, tanpa anus. Bintang ular bahari hidup di sela-sela karang, bertahan dengan menciptakan liang persembunyian, dan aktif pada malam hari. Papan madreporit ada di sisi bawah tubuhnya. Contoh: Ophiura sp
4) Holothuroidea (mentimun laut)
Holothuroidea mempunyai tubuh lunak berbentuk mirip kantung memanjang. Dalam tubuhnya terdapat papanpapan berkapur. Mulut terdapat di ujung anterior yang dikelilingi oleh tentakel bercabang-cabang, adapun anus terdapat di ujung posterior. Jenis kelamin terpisah yang jantan dan betina, namun ada yang hermaprodit. Larva mentimun bahari sanggup berenang bebas. Contoh Holothuria scabra, Thyone byereus (mentimun laut).
5) Crinoidea (leli laut) Crinoidea mempunyai bentuk tubuh mirip tumbuhan, hidup menempel di suatu tempat, tapi ada juga yang sanggup berpindah tempat. Tubuhnya mempunyai semacam akar untuk melekatkan diri pada suatu daerah yang disebut cirri. Crinoidea yang sanggup berenang bebas tidak mempunyai cirri. Mulutnya terdapat di ujung tubuh, dikelilingi lengan/tentakel. Pemakan plankton yang ditangkap dengan sumbangan tentakelnya. Gonade terdapat di ujung lengannya. Hewan ini mengalami fertilisasi internal di mana zigot berkembang dalam tubuh. Contoh: Metacrinus sp (melekat di suatu tempat), Antedon sp (hidup bebas).
4) Holothuroidea (mentimun laut)
Holothuroidea mempunyai tubuh lunak berbentuk mirip kantung memanjang. Dalam tubuhnya terdapat papanpapan berkapur. Mulut terdapat di ujung anterior yang dikelilingi oleh tentakel bercabang-cabang, adapun anus terdapat di ujung posterior. Jenis kelamin terpisah yang jantan dan betina, namun ada yang hermaprodit. Larva mentimun bahari sanggup berenang bebas. Contoh Holothuria scabra, Thyone byereus (mentimun laut).
5) Crinoidea (leli laut) Crinoidea mempunyai bentuk tubuh mirip tumbuhan, hidup menempel di suatu tempat, tapi ada juga yang sanggup berpindah tempat. Tubuhnya mempunyai semacam akar untuk melekatkan diri pada suatu daerah yang disebut cirri. Crinoidea yang sanggup berenang bebas tidak mempunyai cirri. Mulutnya terdapat di ujung tubuh, dikelilingi lengan/tentakel. Pemakan plankton yang ditangkap dengan sumbangan tentakelnya. Gonade terdapat di ujung lengannya. Hewan ini mengalami fertilisasi internal di mana zigot berkembang dalam tubuh. Contoh: Metacrinus sp (melekat di suatu tempat), Antedon sp (hidup bebas).
c. Peranan Echinodermata
Sebelumnya... Dunia Hewan (1/3)
Selanjutnya... Dunia Hewan (3/3)
Sumber http://www.markijar.com/ Dalam ekosistem bahari hewan-hewan Echinodermata sangat membantu dalam proses biodegradasi sampah organik. Potongan bangkai makhluk hidup dalam bahari (detritus) sangat disukai mentimun bahari sebagai sumber makanan. Dengan demikian Echinodermata merupakan “pasukan pembersih” di ekosistem laut.
Sebelumnya... Dunia Hewan (1/3)
Selanjutnya... Dunia Hewan (3/3)
Sumber : bse.kemdikbud.go.id
Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Dunia Hewan
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR