Bagi seseorang yang mempunyai kelebihan berat tubuh sering kali tidak percaya diri tampil di depan umum, banyak diantaranya mencoba segala macam diet untuk menurunklan berat badan. Namun dalam menjalani diet ini masih ada saja yang gagal, sudah mencoba tapi tetap saja tidak ada perubahan yang berarti.
Pada artikel ini saya akan menyebarkan pengalaman seputar diet saya yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Bulan puasa ialah salah satu bulan yang baik baik untuk kesehatan maupun psikologis rohani, disisi kesehatan sudah banyak pakar yang menunjukan bahwa bulan Ramadhan seseorang akan terkontrol mulai dari aktivitas makan serta aktivitas istirahatnya.
SECARA TIDAK SENGAJA BERAT BADAN TURUN
Pada awal sebelum masuk aktivitas puasa dibulan ramadhan, berat tubuh mencapai 67kg. Walaupun berat badannya masih dibilang ideal dengan tinggi tubuh sekitar 170cm, namun saya masih belum puas alasannya ialah masih ada tujuan yang belum terpenuhi, yakni menghilangkan perut yang buncit.
Perut buncit menjadi hal yang mengganggu bagi saya, selain alasannya ialah alasan kesehatan, secara estetika perut buncit itu menurunkan rasa percaya diri didepan umum. Akhirnya saya memutuskan untuk sedikit memakan kalori pada bulan Ramadhan ini.
Baca Juga : Pengalaman Diet Water Fasting selama 3 hari, turun 5kg
MENGURANGI ASUPAN KARBOHIDRAT
Pada hari pertama menjalani puasa, saya sudah berniat bahwa akan menurunkan asupan karbohidrat baik itu ketika berbuka maupun sahur. Selama kurang lebih satu ahad pertama, pada ketika berbuka hanya ada buah timun suri serta agar-agar yang dibentuk sendiri. Agar-agar swallow saya buat tanpa memakai gula sedikitpun, dan dicampurkan dengan timun suri, untuk perhiasan saya hanya mengggunakan Tropicana Slim (less sugar calorie).
Setelah itu untuk masakan beratnya saya biasa memakan ikan bakar ataupun ayam bakar tanpa memakai nasi sama sekali, alasannya selain mengurangi karbo adalah masih sangat kenyang berbuka dengan agar-agar + timun suri. Makanan berat biasa dimakan sesudah shalat tarawih ataupun sebelum shalat tarawih, tapi seringnya saya memakannya sebelum shalat tarawih dengan maksud supaya kalori dapat terbakar sembari shalat tarawih, tidak mengecewakan kan shalat tarawih itu menghabiskan waktu hampir satu jam dan terang itu aben kalori lebih banyak.
Pada seminggu pertama saya tidak memakan apapun dikala sahur, saya hanya meminum air putih sebanyak dua gelas dan lalu melanjutkan istirahat. Apakah saya kelaparan dan lemas pada siang harinya? ya tentu saja, namun saya mulai terbiasa dengan lemas alasannya ialah tidak sahur, sebelumnya saya menjalani diet water fasting belum usang ini (dua ahad sebelum bulan ramadhan), jadi itu tidak menjadi problem besar, yang terpenting ialah asupan air yang justru menciptakan tubuh tidak dehidrasi pada siang hari.
Pada ahad ke-2, saya masih menjalani serangakaian hukum diatas, namun sesekali saya memakan nasi namun itu juga tidak banyak, dan itu juga ketika buka bersama dengan kerabat, jadi saya menghargai mereka dengan memakan nasi. Alhasil sesudah dua minggu, berat tubuh mulai turun sebanyak 5kg lebih atau hampir 6kg menjadi 62kg.

HAL PERLU DIPERHATIKAN
Ini ialah pengalaman saya menjalani diet ketika bulan Ramadhan, namun ini tidak menjadi teladan diet anda. Saya sarankan bila ingin menurunkan berat badan, konsultasi dulu ke dokter biar tidak terjadi hal yang tidak diiniginkan, alasannya ialah sejatinya asupan kalori, nutrisi dan kekuatan seseorang itu berbeda-beda dan juga tidak sama dengan saya. Sebelum menjalani diet ini, saya juga pernah menjalani diet Keto dan water fasting, jadi kondisi tubuh tidak kaget ketika memulai diet lagi (sudah terbiasa). Semoga cerita ini menjadi bacaan yang menari dan juga acuan bagi anda, tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila anda mau berusaha dan ada niat.
Baca Juga : Pengalaman Diet Water Fasting selama 3 hari, turun 5kgSumber http://www.hendrisetiawan.com