Random post

Wednesday, March 7, 2018

√ 7 Teladan Puisi Perihal Hujan Di Pagi Hari

7 Contoh Puisi Tentang Hujan di Pagi Hari – Puisi ialah sebuah hasil dari buah pemikiran dan perasaan yang dielaborasikan ke dalam suatu bentuk karya sastra tulis ataupun verbal dengan memakai improvisasi gaya bahasa yang indah dan menyentuh hati. Berikut ini ialah teladan kumpulan puisi yang bertemakan ihwal hujan di pagi hari :


Contoh 1 :


Langit Mendung Dua Kota di Pagi Hari


Langit di kota Tapis ini terlihat gelap

Kumpulan awan hitam mulai menutupi langit biru

Apa kabar langit di Pekan Baru

Masihkah derai hujan itu

Masihkan cuaca hambar menusuk tulang itu

Masihkah genangan air di jalan penuh lubang itu

Aku tak tahu kabarnya

Langit di Pekan Baru di pagi hari


Sungguh saya tak tahu

Tentang apa yang terjadi di bawah langit Pekan Baru

Masihkah hujan deras itu

Ataukah langit hitam memayungi langitnya


Tak ada yang kuingat dengan niscaya dan jelas

Selain dirimu

Ya, benar-benar tak ada yang kuingat

Selain kamu

Selain wajah manismu

Selain kedua kelopak mata sipitmu itu

Selain indahnya senyum di bibirmu

Yang merekah

Berwarna merah muda


Akankah kau di sana

Memandang langit hitam yang sama

Memandangi awan mendung yang sama

Ataukah langit di kedua kota berbeda

Lagi-lagi saya tak tahu-menahu

Tentang apapun

Lagi lagi saya tak mengingat apapun

Selain dirimu

Selain apa yang ada padamu

kekasihku


Contoh 2 :


Rinai Hujan di Pagi Hari


Langitku sekarang terlihat mendung di pagi hari

Gembira angin menyambutmu

Tetesan sang air hujan yang mulai berderai

Menunggumu usai

pelangi pun berhenti bersembunyi


Kini ku tengok dari sudut yang berbeda

Masih terlalu pagi

Namun langit terlihat gelap

Awan-awan berkumpul menjadi satu

Dan menurunkan titik-titik air

Memunculkan rintihan hati menggelora

Nampak langit menghiasi kerinduan

Padamu pujangga

Derai hujan di pagi hari

Menyembunyikan sentra tata surya maha besar

Akankah ia sedang bersembunyi

Ataukah ia malu-malu untuk menampakkan dirinya


Sebuah pertanyaan konyol

yang muncul dari dalam hati

akankah sang raja siang sedang tidak lezat badan

bisik-bisik tetangga terdengar terbahak mendengarnya


Wahai pemilik dunia

Sang Mahas Kuasa yang menurunkan berkah hujan

Pintaku pada-Mu

Jagalah seseorang di sana

Antarkan bahagiaku kelak bersama cahaya kasih-Mu

untukku dan untuknya


Contoh 3 :


Simfoni Hujan


Hujan

Ketika kau datang

Gemuruh halus nan lantang

Suaramu bagai nada-nada dan Irama yang disimfonikan


Hujan

Tetaplah di sini

Temani daun yang merunduk

Hiasi alam dini dengan warna jernihmu

Hingga alunan rintik-rintik

Memancarkan keindahan


Hujan

Datangmu menawan

Menggoyahkan jiwa insan

Saat dentingan manja kau pancarkan




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 4:


Rintik Hujan di Pagi Hari


Hujan

Rintikmu menjadikan riak yang indah di pagi hari

Rintikmu menyuarakan gemericik yang menentramkan di pagi hari

Rintikmu menjadi alasannya ialah kesuburan tanaman

Rintikmu sebagai membuktikan kebesaran Sang Pencintamu


Hujan

Deraian air yang jatuh dari langit

membasahi seluruh isi bumi

membawa ketenteraman dalam hati

siapapun yang melihatnya

namun adapula beberapa hamba-Mu

yang tak tahu moral mencela rahmat-Mu

dengan mencela hujan-Mu

yang demikian indah dan menyejukkan


rintik air ini memperlihatkan keberkahan

bagi semua makhluk dan alam semseta

teringat sebuah petuah ihwal hujan

dari seorang agamawan yang matang ilmunya

rintik hujan membawa rahmat

rintik hujan membawa berkah

rintik hujan membawa kedamaian

rintik hujan membawa banyak pelajaran

bagi orang-orang yang mau belajar

dan senantiasa membuka hatinya

akan ayat-ayat dari Tuhan-Nya


Rintik hujan

Seolah mengajak kepada kesyukuran

Seolah mengajak pada ketaatan

Pada pencipta hujan

Pencipta seluruh alam semesta

Tak terkecuali kita semua


Contoh 5 :


Titik-Titik Air di Pagi Hari


Titik-titik air membasahi wajah-wajah penuntut ilmu

Berseragam rapi menjinjing tas berisikan kitab dan pena

Berlari kecil menghindari titik-titik air yang semakin derasnya

Menutupi kepala mereka dengan epilog seadanya


Titik air

Sepagi ini kau turun membasahi bumi kami

Sepagi ini pula Tuhan menjatuhkan rahmat-Nya

pada hamba-hamba penuh dosa


Contoh 6 :


Awan Hitam di Pagi Hari


Di pagi yang mendung ini

Langit terlihat sangat gelap

Mencekam

Seolah akan menyeruak seekor monster besar

Yang keluar dari balik awan-awan hitam itu


Tidak

Ku tolak khayalan kurang arif itu

Langkah kaki berderap menuju ke luar rumah

Ku ingin ke sekolah

Dengan cuaca yang amat tak dekat ini


Di langit yang gelap ini

Tetiba benda berjulukan payung

Serta benda berjulukan mantel

Menjadi amat berharga

Di ketika titik-titik hujan

Mulai membasahi wajah-wajah kami


Awan-awan hitam mulai menurunkan titik-titik air itu

Gemuruh guntur sekaan ingin menyantap tubuh mungil ini

Yang berlari kecil diantara titik hujan

Berlari menuju sebuah daerah penuntutan ilmu

Aku merasa takut

Akan awan hitam bersama dengan bunyi gemuruh ini

Seolah langit akan runtuh membersamai titik air ini

Tuhan Lindungi hamba-Mu yang kerdil ini


Contoh 7 :


Hujan dari Luar Kaca Jendela


Awan pagi ini mendung

Terlihat dari beling jendela bau tanah itu

Pepohonan seolah mendayu-dayu

Seakan ingin menguak suasana haru


Kini rintik hujan tiba

Tak menyurutkan sebuah kenangan

Menaruh sejuta impian sampai senja

Sampai syukur ini berlabuh pada-Nya


Hujan

Tak ku sadari kau pergi

Hingga sekarang kau beri mentari

Indah menawan dan elok sekali

Hujan dari luar beling jendela

sungguh anggunmu teduh di ingatanku

Hingga ketika ini


 


Baca Juga:


 


5 Contoh Puisi Bebas Tentang Persahabatan Sejati

Kumpulan Puisi Pendek Tentang Alam

Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Semester 1



Sumber https://ruangseni.com