Random post

Monday, December 18, 2017

√ Platyhelminthes – Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Peranan Bagi Kehidupan

Platyhelminthes – Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan Bagi Kehidupan – Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani Platy yang berarti pipih dan Helminth yang berarti cacing. Platyhelminthes merupakan salah satu pembagian terstruktur mengenai Kingdom Animalia yang di dalamnya terdapat anggota spesies cacing yang berbentuk pipih dan bervariasi. Adapun ciri-ciri yang terdapat pada kelompok Platyhelminthes ini ialah sebagai berikut :


• Terdapat rongga pencernaan yang berupa gastrovaskuler yang tidak mempunyai jalan pembuangan (anus)

• Struktur badan berbentuk simetri bilateral

• Platyhelminthes sanggup bergerak dengan cara mengkontraksi otot-otot yang berada di dalam tubuh

• Secara keseluruhan hidupnya bersifat sebagai parasit, terkecuali untuk jenis Planaria yang hidup di ekosistem air tawar

• Untuk sistem saraf Platyhelminthes tersusun atas sepasang ganglion otak di penggalan kepalanya dan terpasang saraf yang ibarat tali memanjang dan bercabang serta membentuk pola mirip tangga

• Tidak mempunyai sistem peredaran darah, sistem pernapasan, dan sistem ekskresi

• Platyhelminthes melaksanakan proses respirasi melalui seluruh lapisan kulit tubuhnya dengan cara disfusi

• Melakukan proses ekskresi dengan pemberian sel api yang terdapat di seluruh permukaan badan Platyhelminthes

• Platyhelminthes bersifat triploblastik aselomata. Artinya, tersusun atas lapisan embrional tiga lapis yaitu, eksoderm, mesoderm, dan endoderm)

• Tidak mempunyai rongga tubuh


A. Reproduksi Platyhelminthes


Platyhelminthes bisa melaksanakan tahap perkembangbiakannya melalui reproduksi secual maupun asecual. Adapun tahap terjadinya proses reproduksi pada Platyhelminthes ialah sebagai berikut :


1) Asecual


Platyhelminthes mengalami reproduksi secara asecual yaitu dengan cara membelah diri atau fragmentasi yang diiringi dengan tahap regenerasi di dalam siklusnya. Dengan pembelahn diri tersebut Platyhelminthes sanggup memperbanyak jumlah generasi mudanya.


2) s3kual


Reproduksi secara secual yang terjadi pada Platyhelminthes merupakan peleburan antara sel sperma dan ovum yang terdapat pada betina. Proses peleburan ini biasanya juga dikenal dengan istilah fertilisasi internal.


Dengan demikian Platyhelminthes tergolong dalam jenis binatang hermaprodit, yaitu t3st1s dan ovarium tersusun di dalam satu individu. Hal ini yang mengakibatkan pada tahap fertilisasi Platyhelminthes sanggup dilakukan dengan sendirinya atau oleh dua individu lainnya yang sanggup membantu dalam proses reproduksi.


B. Klasifikasi Platyhelminthes


Klasifikasi pada filum Platyhelminthes ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Adapun penjelasannya mengenai ketiga kelas Platyhelminthes tersebut ialah sebagai berikut :


a. Turbellaria


Turbellaria merupakan cacing yang mempunyai bulu bergetar, bentuk badan pipih, hidup di sekitar perairan tawar yang damai dan jernih. Untuk penggalan tepi badan Turbellaria dilapisi dengan rambut getar (silia), misal pada Dugesia sp (Planaria sp). Karakteristik dari Planaria ini mempunyai ukuran badan yang kecil, struktur badan berbentuk simetri bilateral, dan hidup di ekosistem air tawar. Pada permukaan luar badan Planaria dilapisi dengan silia dan penggalan kepala mempunyai bentuk mirip segitiga. Kemudian, untuk penggalan kepala juga dilengkapi dengan stigma, otak, dan auricula atau telinga.


b. Trematoda


Trematoda pada umumnya perperan sebagai benalu baik di dalam badan insan ataupun hewan. Bentuk badan dari Trematoda ini mirip daun, pipih, dan terdapat alat penghisap yang terletak di depan (anterior) serta alat penghisap pada penggalan perut (posterior). Permukaan luar tubuhnya dilapisi dengan kutikula dan tidak bersilia, kemudian sistem jalan masuk pencernaan tidak mengalami perkembangan. Adapun rujukan dari Trematoda ini ialah sebagai berikut :


• Cacing Hati (Fasciola Hepatica)


Cacing hati sanggup ditemui pada hati binatang domba yang merupakan benalu dalam organ tersebut. Cacing ini bertempat tinggal di sekitar badan siput air sebagai inang mediator dan bersifat hermaprodit




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


• Clonorchis sinensis


Jenis cacing ini merupakan benalu yang terdapat di dalam hati manusia. Kemudian, sebagai perantaranya mempunyai dua jenis inang yang berupa ikan dan siput. Pada umumnya cacing Clonorchis sinensis sanggup menyerang insan yang sering mengonsumsi ikan belum matang


• Cacing Darah (Schistosoma Haematobium)


Cacing Darah (Schistosoma Haematobium) ialah cacing yang sanggup mengakibatkan seseorang menderita penyakit anemia


c. Cestoda


Cestoda merupakan cacing pita yang mempunyai bentuk badan permukaannya pipih dan panjang mirip pita. Struktur badan pada Cestoda bersegmen dan biasanya untuk masing-masing segmen dikenal dengan istilah proglotid. Adapun rujukan dan jenis Cestoda ini ialah sebagai berikut :


• Cacing Pita Sapi (Taenia Saginata)


Cacing pita sapi mempunyai karakteristik bentuk badan yang pipih, bersegmen, dan panjang sampai 5 meter. Cacing pita sapi sanggup menghisap makanan yang berasal dari inangnya dengan pemberian permukaan tubuhnya.


• Cacing Pita Babi (Taenia Solium)


Cacing pita babi sanggup menjadi benalu di dalam usus manusia. Cacing ini mempunyai bentuk yang sama dengan Taenia saginata, akan tetapi pada penggalan kepala dilengkapi dengan rostelum sebagai penghubung inang dan mempunyai ukuran sampai 3 meter.


C. Peran Platyhelminthes Untuk Kehidupan


Pada umumnya Platyhelminthes merupakan organisme yang sanggup berperan menguntungkan maupun merugikan. Adapun tugas Platyhelminthes bagi kehidupan antara lain ialah sebagai berikut :


• Platyhelminthes jenis Planaria sanggup dimanfaatkan untuk indikator pencernaan air

• Schistosoma mansoni (Blood Flukes) merupakan benalu yang sanggup mengakibatkan skistosomiasis atau pendarahan saat mengeluarkan fases

• Parasit yang sanggup mengakibatkan kerusakan fungsi hati secara total

• Mengganggu fungsi kerja organ jantung, limfa, dan ginjal yang terdapat pada manusia

• Untuk jenis cacing pita, yaitu Taenia Saginata, Taenia Solium, dan Dibothriocephalus yang hidup sebagai benalu di dalam usus manusia


Sumber :

http://www.materisma.com/2014/06/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-peranan-platyhelminthes.html


Baca JUga:


Coelenterata – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, & Peranan bagi Kehidupan

Porifera – Ciri, Reproduksi Porifera, Klasifikasi, & Peranan

Daftar Preposisi Bahasa Inggris Terlengkap, Arti, & Contoh Kalimat



Sumber https://ruangseni.com