Senjata tradisional kalimantan tengah – teman disiniaja yang berbahagia, mungkin teman sudah tahu bagaimana sejarah Indonesia ketika menghadapi belanda yang menjajah selama 350 tahun. Bukan tanpa perlawanan. Pahlawan Indonesia yang dikala itu melaksanakan perlawanan salah satunya dengan memakai senjata tradisional.
Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa jenis senjata tradisional tepatnya Kalimantan Tengah yang beribukota di Palangkaraya. Jika teman hendak berkunjung ke Provinsi Kalimantan Tengah, banyak tempat-tempat yang menarik.
Sebut saja Museum Balanga yang berada di Kota Palangkaraya di Jalan Tijilik Riwut. Apalagi jikalau teman suka dengan sejarah. Karena di Museum tersebut terdapat banyak benda-benda sejarah diantaranya ialah keunikan dari senjata tradisional Kalimantan menyerupai Sumpit, duhung, dan mandau. Berikut klarifikasi ke tiga senjata tradisional tersebut.
1. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah – Sumpit / Sipet
Sumpit atau dalam bahasa Kalimantan Tengah disebut Sipet ini merupakan senjata tradisional yang dipergunakan dalam pertempuran, berburu, sampai sebagai senjata pembunuh secara diam-diam. Jika disepertikan yaitu menyerupai sniper tetapi versi tradisionalnya, hehe.
Cara memakai senjata ini yaitu dengan cara ditiup. Layaknya sniper, sumpit ini sanggup dipakai sebagai senjata jarak jauh dan mempunyai akurasi tembak mencapai 200 meter. Sumpit yang terdiri dari tabung bambu dan kayu yang panjangnya sekitar 1-3 m, dilengkapi dengan anak sumpit sebagai peluru yang berbentuk lingkaran dengan diameter kira-kira 1 cm.
Anak sumoit atau damek ini sanggup terbuat dari bambu yang salah satunya berbentuk kerucut dan terbuat dari kayu yang massanya ringan (kayu pelawi) yang berfungsi semoga anak sumpit sanggup melesat dengan lurus juga sebagai penyeimbang dikala lepas ditiupkan buluh.
Sedangkan ujung lainnya berbentuk runcing dan diberikan racun yang mematikan untuk berburu hewan buruan. Racunnya pun terbuat dari getah tumbuh-tumbuhan hutan yang sampai dikala ini belum ada penawarnya. Serem juga ya senjata tradisional ini.
Karena cara kerjanya ditiup, untuk memilih sejauh mana jarak anak sumpit itu melesat, ditentukan dengan seberapa berpengaruh tidaknya nafas dikala ditiupkan. Mungkin kalau kita yang meniupnya (pemula) hanya akan melesat 1 meter saja. Mau mencoba senjata tradisional ini? Siapkan nafas yang berpengaruh ya.
2. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah – Duhung / Dohong
Duhung yang merupakan senjata tradisional suku dayak ini dipercaya merupakan senjata tertua suku dayak. Pemilik awal senjata ini juga memang tidak sembarang orang, hanya raja-raja dan leluhur orang dayak. Seperti Raja Sangiang, Raja Sangen, dan Raja Bunu.
Menurut legenda, ketiga raja tersebut mempunyai duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangiang dan Raja Sangen terbuat dari besi yang sanggup mengapung. Sedangkan duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak sanggup mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut dengan leteng.
Duhung yang mempunyai ukuran sekitar 50-75 cm ini pada jaman dahulu dipakai sebagai alat untuk berburu dan bercocok tanam. Dalam perkembangannya, untuk dikala ini duhung tidak lagi berfungsi dan dipergunakan sebagai senjata, tetapi dijadikan sebagai benda pusaka yang dipajang dan disimpan.
3. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah – Mandau ( Suku Dayak )
Mandau merupakan senjata tradisional yang sudah dikenal sebagai senjata masyarakat suku dayak dari Kalimantan. Mandau merupakan sejenis bendo dengan panjang kira-kira 1/2 meter. Mandau sendiri berasal dari kata “Man”, yaitu salah satu suku di China bab selatan dan ‘Dao’ yang berarti golok dalam bahasa China. Senjata yang berasal dari Suku Dayak ini rupanya dibentuk oleh cendekia besi yang mempunyai ilmu gaib.
Mandau juga mempunyai ciri khas, yaitu adanya ukiran-ukiran pada bab bilahnya yang tidak tajam. Banyak juga dijumpai ada pelengkap lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud untuk memperindah bilah mandau.
Ternyata, mandau terdiri dari dua macam, yakni mandau tampilan dan mandau biasa. Biasanya, mandau versi tampilan dipakai untuk perang dan upacara. Sedangkan mandau biasa dipakai untuk keperluan sehari-hari.
Nah, itulah senjata tradisional kalimantan tengah yang menjadi sejarah Indonesia. Semoga menambah pengetahuan dan semoga bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com