Random post

Thursday, November 23, 2017

√ Pola Kiprah Kliping Zaman Prasejarah Insan Purba

Zaman Prasejarah Kehidupan Manusia Purba
Halo sobat.... Kali ini openmind akan membahas mengenai zaman prasejarah. Setelah sebelumnya membahas mengenai manusia purba, kali ini openmind4shared akan membahas hal yang berkaitan dengan kehidupan di masa lalu. Apa itu? Yup... Bener sekali.. Zaman Prasejarah. Pembabakan zaman prasejarah menurut arkeologi di bagi menjadi 5 zaman yaitu :
  • Zaman Paleolitikum

Zaman paleolotikum berarti zaman kerikil tua. Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif.Ciri – ciri kehidupan insan pada zaman paleolotikum yaitu hidup berkelompok ( tinggal disekitar pedoman sungai,gua atau di atas pohon ) dan mengandalkan makanan dari alam dengan cara mengumpulkan ( food gathering ) serta berburu.Oleh alasannya itu,manusia purba selalu berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat yang lain ( nomaden ).Jenis insan purba Indonesia yang hidup pada zaman ini antara lain Pithecanthropus erectus,pithecantropus robustus dan Meganthropus palaeoj4vanicus.Selanjutnya hidup aneka macam jenis homo ( insan ) diantaranya Homo soloensis dan Homo wajakensis.

Zaman Mesolitikum

Zaman mesolitikum disebut juga zaman kerikil madya / tengah.Zaman ini disebut pula zaman mengumpulkan makanan ( food gathering ) tingkat lanjut,Yang dimulai pada kiamat es,sekitar 10.000 tahun yang lalu.Para andal memperkirakan insan yang hidup pada zaman ini ialah bangsa melanesoid yang mirip nenek moyang orang Papua,Sakai,Aeta,dan Aborigin.Seperti halnya zaman palaeolitikum,zaman mesolitikum menerima makanan dengan cara berburu dan menangkap ikan.Mereka tinggal di gua – gua di bawah bukit karang ( abris soucheroche ) ,tepi pantai dan ceruk pegungungan.Gua abris souche roche mirip ceruk untuk sanggup melindungi diri dari panas dan hujan.Hasil peninggalan insan pada masa itu ialah mirip alat – alat kesenian yang ditemukan di gua – gua dan coretan pada dinding gua mirip di gua leang – leang,sulawesi selatan,yang ditemukan oleh Ny.Heeren Palm pada 1950.Van Stein Callenfels menemukan alat 0 alat tajam berupa mata panah,flakes,serta kerikil penggiling di Gua Lawa bersahabat Sampung Ponorogo dan Madiun.Pada masa ini ditemukan juga kjokken moddinger yaitu dapur kulit kerang dan siput setinggi 7 meter di sepanjang  pantai timur Sumatra.Peralatan yang ditemukan di tempat itu ialah kapak genggam Sumatra,Pabble culture dan alat berburu dari tulang hewan.



  • Zaman Neolitikum

Zaman neolitikum berarti zaman kerikil muda.Di indonesia,zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM.Cara hidup untuk memenuthi kebutuhan hidupnya mengalami perubahan pesat dari cara food gathering menjadi food producting yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu insan sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari ancaman binatang buas.Pada masa Neolitikum,manusia purba telah menciptakan lumbung – lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi mirip ini masih ditemukan di daerah badui di banten.manusia purba telah mengenal 2 jenis peralatan yakni beliung persegi dan kapak lonjong.beliung persegi menyebar di Indonesia belahan barat diperkirakan budaya ini disebarkan dari yunani di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke Indonesia.Kapak lonjong tersebar di Indonesia belahan timur yang didatangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan,Filipina,sulawesi utara,maluku,irian,dan kepulauan Melanesia
  • Zaman Megalitikum



Mengapa zaman Megalitikum alasannya pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari kerikil – kerikil besar.Pada zaman in,manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme.Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami benda – benda mirip pohon,batu,sungai gunung dan senjata tajamSementara itu,Dinamisme ialah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan atau tenaga mistik yang daoat mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia.Diperkirakan insan pada zaman megalitikum ini mengenal kepercayaan rohaniah,yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.Adanya kepercayaan insan terhadap kekuatan alam dan bentuk mahkluk halus sanggup dilihat dari inovasi bangunan kepercayaan primitif.Peninggalan yang bersifat rohaniah ini ditemukan di Nias,Sumba,Flores,Sumatra selatan,Sulawesi Tenggara dan Kalimantan dalam bentuk menhir,dolmen,sarkofagus,kuburan batu,punden berundak – undak serta arca.Menhir ialah tugu kerikil sebagai tempat pemujaan,dolmen ialah meja untuk menaruh sesaji,sarkofagus ialah bangunan berbentuk lesung yang serupa peti mati,kuburan kerikil ialah lempeng kerikil yang disusun untuk mengubur mayat,Punden berundak ialah bangunan bertingkat sebagai tempat pemujaan sedangkan arca ialah perwujudan dari subjek pemujaan yang mirip insan atau hewan
  • Zaman Perunggu


Zaman perunggu hanyalah untuk menyatakan bila insan lebih banyak memakai alat – alat dari perunggu.Kebudayaaan zaman perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat orisinil Indonesia ( proto melayu ) dengan bangsa mongoloid sehingga membentuk ras  deutro melayu ( melayu muda ).Disebut zaman perunggu alasannya pada masa ini manusianya telah mempunyai kepandaian dalam melebur perunggu.Di daerah asia tenggara penggunaan logam dimulai tahun 3000-2000 SM.Masa memakai logam di kehidupan insan purba Indonesia disebut masa perundagian.Alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat keperluan sehari – hari mirip pisau,sabit,mata kapak,pedang,dan mata tombak.Pembuatan alat besi memerlukan tehnik khusus yang mungkin hanya dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat.Yakni golongan undagi.Di luar Indonesia,berdasar dari bukti arkeologis,sebelum insan memakai logam besi,mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih dahulu.Mengolah bijih menjadi logam lebih gampang untuk temgbaga daripada besi.Tehnik peleburan besi ini berasal dari budaya Dongson di Tonkin ( vietnam ).Kapak – kapak perunggu yang dibentuk di Indonesia terdiri dari aneka macam bentuk dan ukuran.Salah satu bentuk yang menarik ialah kapak candrasa yangditemukan di Jawa dan Kapak – Kapak upacara lain yang ditemukan di bali dan Roti.Candrasa dari pulau roti dibentuk dari perunggu berukuran 78 x 41,5 cm.Pada mata kapak ini terdapat hiasan kepala insan atau topeng dengan kedua telapak tangan terbuka disamping pipinya,dipadu dengan hiasan contoh garis – garis.Alat yang populer pada zaman ini ialah nekara yang dipakai sebagai genderang perang dan keperluan upacara keagamaan.

Sumber http://risalridwan.blogspot.com